Kotabaru, di ujung tenggara Kalimantan Selatan, sering disebut sebagai Maldives-nya Borneo. Daya tarik Pulau Laut ini bukan hanya ombak yang tenang atau bukit yang menawan, melainkan kehangatan Sa-ijaan sehati, seiya sekata yang dihidupkan oleh kawan-kawan baru yang luar biasa. Pengalaman pertama mengunjungi kotabaru atas arahan apt Surya Wahyudi yang disambut kawan-kawan baru apt Lisa Gunawan sebagai komandan dan juga dua deputi apt Zainal dan apt Galih menjadikan kunjungan singkat ini semakin menyenangkan
Pagi: Kekuatan Haruan dan Pesona Bawah Laut di Tepian Kota
Pagi hari di Kotabaru dimulai dengan ritual Banjar: Sarapan Nasi Kuning dengan Ikan Haruan Masak Habang, bumbu merah kental yang legit, khas Kalimantan. Hidangan pembuka yang powerfull ini adalah energi lokal yang tak tertandingi.
Tak lama berselang, Zaenal dan Galih mengejutkan saya dengan ajakan yang tak terduga: snorkeling. Siapa bilang harus menempuh 8 jam perjalanan darat-laut ke Teluk Tamiang? Di Kotabaru, keindahan tersembunyi ada di dekat kita.

Kami menuju Kampung Nelayan, denan suasana asri dan dermaga sederhananya, kami menyelam. Airnya jernih, memperlihatkan pemandangan bawah laut yang asri. Terumbu karang sehat, dan ikan-ikan kecil bergerak lincah ke sana kemari. Momen snorkeling di jantung kota ini mengajarkan bahwa keajaiban seringkali tersembunyi di sudut terdekat, jika kita mau sedikit menengok ke bawah.
Siang: Keheningan di Gedambaan Sarang Tiung
Setelah lelah bermain air, kami mencari tempat untuk bersantai total. Pilihan jatuh pada Pantai Gedambaan Sarang Tiung. Pantai ini benar-benar tempat melepaskan lelah. Ombaknya sangat tenang, hampir seperti danau. Semilir angin sepoi-sepoi menemani kami duduk di tepi pantai.

Banyak balai di bawah pohon rindang, menjadi tempat favorit kami menikmati Kelapa Muda yang airnya menyegarkan, berpadu dengan gurihnya jajanan lokal. Keheningan di Gedambaan adalah pereda dahaga terbaik, memberikan jeda sempurna di tengah jadwal perjalanan yang padat.
Sore: Kelap-kelip Kota dari Puncak Bukit Mamake
Sore hari, cece Lisa Gunawan yang dikenal sangat baik, ramah, dan full perhatian pada tamu menemani perjalanan kami ke Bukit Mamake. Ini adalah tempat terbaik untuk melihat keseluruhan Kotabaru.

Langit senja melukis pemandangan dramatis di atas pulau, saat kegelapan turun, kota di bawah kami mulai menyalakan lampu. Pemandangan Kelap-kelip lampu Kotabaru dari Puncak Mamake sungguh magis. Setiap titik cahaya terasa seperti janji dan potensi tak terbatas yang dimiliki daerah ini. Momen ini adalah penutup sore yang menyentuh, melihat keindahan bukan dari dekat, melainkan dari sudut pandang tertinggi.
Malam: Pesta Rasa dan Angin Laut di Kampung Nelayan
Kampung Nelayan, yang pagi hari tenang, malamnya bertransformasi menjadi pusat pasar malam kuliner yang riuh dan bercahaya.

Puluhan warung menyajikan menu seafood segar: Ikan, udang, cumi, kerang, hingga kepiting. Kami memilih tempat di tepi laut agar bisa menikmati angin semilir. Sebelum hidangan utama, kami mencicipi Lempeng Pisang, gogos hingga jagung bakar yang manis hangat. Kombinasi makanan enak, tawa hangat, dan hembusan angin laut membuat malam itu terasa sempurna.
Ce Lisa menyampaikan jika tidak sempat ke kampung nelayan untuk menyantap sea food, di kota juga ada rekomendasi tempat enak dan makanan lezat, namanya Surabaya seafood Mandin. Pantas dicoba jika berkunjung ke Kotabaru
Epilog: Sa-ijaan Sejati di Bawah Ikan Todak Kembar
Malam kami diakhiri kami berempat di Siring Laut Kotabaru, alun-alun kebanggaan dengan patung Ikan Todak Kembar yang ikonik. Kelap-kelip lampu, warga hilir mudik, menikmati malam menciptakan suasana merian nan menyenangkan. Kaki kami berlabuh di sebuah Angkringan STMJ, kehadiran susu, telur, madu dan jahe menambah kehangatan obrolan dengan para sahabat baru ini.

Kebersamaan yang dirasa sekejap ini meninggalkan kesan indah yang mendalam. Kotabaru bukan hanya tentang alamnya yang cantik, melainkan tentang jiwa Sa-ijaan yang dihidupi oleh orang-orangnya seperti ce Lisa, Zainal dan Galih. Terima kasih ya gaez.
Jadi, kapan Anda akan ke Kotabaru? Ada sejawat apoteker hebat di sini, mas Surya, ce Lisa, Zaenal, Galih, dan seluruh PC IAI Kotabaru yang siap menyambut anda serta menjadi mitra tour lokal yang menyenangkan. Bersiaplah menemukan keajaiban alam dan kehangatan persahabatan yang sejati
Terima kasih mas Surya Wahyudi yang mengawali, memfasilitasi dan mengirimkan tim terbaiknya. I love Kotabaru


















