MAKASSAR, IAINews – Dalam komitmennya untuk terus meningkatkan mutu Tenaga Vokasi Farmasi (TVF) di Indonesia, Kolegium Farmasi melakukan kunjungan kerja ke Institut Ilmu Kesehatan (IIK) Pelamonia Kesdam XIV/Hasanuddin pada Senin, 3 November 2025.
Kunjungan yang diterima langsung oleh Wakil Rektor I IIK Pelamonia, Bdn. Asyima, S.ST., M.Kes., M.Keb., ini berfokus pada evaluasi hasil uji kompetensi TVF sekaligus menjalin diskusi produktif dengan pengurus Asosiasi Perguruan Tinggi Diploma Farmasi Indonesia (APDFI) dan para pimpinan program studi D-III Farmasi se-Makassar.
Delegasi Kolegium Farmasi hadir dengan menampilkan dua narasumber kunci. Pertama, Prof. Dr. apt. Dyah Aryani Perwitasari, M.Si., Ph.D., FISQua., selaku Ketua Kolegium Farmasi.
Prof Dyah Aryani memaparkan secara mendalam peran dan fungsi strategis Kolegium Farmasi dalam upaya peningkatan mutu TVF Indonesia.
Presentasi ini memberikan arah dan landasan kebijakan yang jelas bagi semua pemangku kepentingan.
Materi kemudian dilanjutkan oleh Apt. M. H. Rosseno, S.Si., M.Si., anggota Bidang IV Kolegium Farmasi, yang menyampaikan gambaran detail mengenai proses penyelenggaraan ujian kompetensi TVF serta menganalisis dinamika hasil yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir
Suasana semakin hidup ketika kegiatan memasuki sesi inti, yaitu diskusi. Forum yang dihadiri oleh berbagai perwakilan kunci ini berlangsung sangat dinamis.
Tampak hadir dalam diskusi tersebut apt. Muh. Akbar, Ph.D., anggota Kolegium Farmasi dari Universitas Hasanuddin, beserta sejumlah pengurus APDFI seperti apt. Rusmin, S.Si., M.Si., apt. Zaenal, dan Ibu apt. Ida Adyanti.
Dari tuan rumah, kehadiran Dr. apt. Desi Reski Fajar, M.Farm., selaku Ketua Program Studi D-III Farmasi IIK Pelamonia, turut memperkaya sudut pandang dalam diskusi.
Melalui dialog yang intens, kegiatan ini berhasil menjadi wadah untuk menampung berbagai masukan dan mencarikan solusi atas tantangan yang dihadapi bersama.
Pertemuan ini tidak hanya sekadar evaluasi, tetapi juga menjadi momentum penting untuk mempererat sinergi antara lembaga regulator, asosiasi pendidikan, dan institusi pelaksana.
Kolaborasi yang erat ini diharapkan dapat terus memacu peningkatan kualitas pendidikan vokasi farmasi, sehingga melahirkan tenaga-tenaga farmasi yang unggul, kompeten, dan siap bersaing di tingkat nasional maupun global.***
















