Aceh Besar, IAINews – Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit (HISFARSI) Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (PD IAI) Aceh selenggarakan kegiatan Workshop bertajuk “Jeumpa: Journey to Excellence for Up-to-date Pharmacists in Action”, yang resmi dibuka pada Sabtu, 11 Oktober 2025. Kegiatan Jeumpa ini merupakan rangkaian dari Webinar yang telah dilaksanakan tanggal 4-5 Oktober 2025. Sedangkan Workshop diadakan secara luring (offline) juga selama dua hari, di The Pade Hotel, Kabupaten Aceh Besar, pada 11-12 Oktober 2025.

Mengambil tema “Penguatan Kompetensi Apoteker dalam Asuhan Kefarmasian Penyakit Jantung”, Workshop Jeumpa yang pertama ini diikuti oleh 223 orang peserta. Peserta tidak hanya berasal dari provinsi Aceh, tapi juga dari beberapa provinsi di Sumatera dan Jawa Barat.
Acara Workshop Jeumpa dihadiri oleh Ketua PD IAI Aceh, Ketua Hisfarsi Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI), Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Aceh, Staf Ahli Walikota Banda Aceh, dan Ketua DPRD Kota Banda Aceh.
Dalam sambutannya, Ketua PD IAI Aceh, apt. Tedy Kurniawan Bakri, M.Farm, menyampaikan pentingnya peran apoteker dalam pelayanan dan penyembuhan pasien.
“Organisasi profesi berperan penting dalam memfasilitasi kegiatan-kegiatan peningkatan kompetensi apoteker. Hisfarsi PD Aceh adalah salah satu himpunan seminat yang terdapat di bawah naungan Pengurus Daerah IAI Aceh bersama dengan himpunan seminat lainnya yang memiliki fokus dalam peningkatan kompetensi apoteker,” ujar apt. Tedy.

Sementara itu, Ketua Hisfarsi PP IAI, apt. Drs. H. Ruslan M. Rauf, M.Kes, menyampaikan apresiasi kepada Hisfarsi PD IAI Aceh dalam penyelenggaraan kegiatan Jeumpa.
“Saya berharap, kegiatan ini dapat dilaksanakan secara rutin demi pengembangan kompetensi apoteker yang lebih baik,” tutur apt. Ruslan, apoteker yang telah berpengalaman praktik cukup lama di RS. Wahidin Sudirohusodo Makasar, Sulawesi Selatan.
Apresiasi juga disampaikan oleh Kepala BBPOM Aceh yang baru saja dilantik pada tanggal 6 Oktober 2025, apt. Riyanto, S.Farm. Ia berharap, hubungan yang telah berjalan dengan baik antara BBPOM dan PD IAI Aceh dapat dipertahankan terus menerus.
Staf Ahli Walikota Banda Aceh, Bapak Said Fauzan, S.STP., MA., yang mewakili Walikota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Jamal, SE, menyampaikan salam dari Ibu Walikota yang belum sempat hadir langsung pada acara tersebut.
“Hendaknya apoteker semakin menunjukkan diri di masa yang akan datang. Sehingga masyarakat bisa lebih mengenal apoteker dan perannya dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” harapnya pada seluruh peserta yang hadir di ruangan ballroom hotel.
Ia juga berharap agar peran apoteker yang sudah berjalan agar dipertahankan dan ditingkatkan.
Ketua DPRK Aceh, Bapak Irwansyah, S.T. dalam sambutannya yang sekaligus membuka acara workshop menyampaikan harapannya agar apoteker dapat muncul lebih sering ke permukaan. Ia juga mengajak dan siap mendengarkan aspirasi para apoteker tentang kesejahteraan apoteker di Provinsi Aceh, khususnya di kota Banda Aceh.
Workshop Jeumpa dibuka dengan ditandai pemukulan Rapa’I – alat tabuh tradisional dari Aceh, secara bersama oleh Ketua PD IAI Aceh, Ketua Hisfarsi PP IAI, dan Ketua DPRK Banda Aceh. Peserta terlihat antusias untuk mengikuti acara dan masih menyimak hingga dilanjutkan dengan materi yang diberikan oleh para narasumber.
Acara workshop yang diadakan pada tanggal 11-12 Oktober 2025 menghadirkan tiga narasumber, yaitu apt. Rahmat Hidayat, S.Farm, M.Sc., apt. Halim Priyahau Jaya, M.Farm.,Klin., dan apt. Lydia Septa Desiyana, M.Si.
Topik yang diangkat masih seputar penyakit jantung, di mana para peserta apoteker rumah sakit yang hadir diberikan penguatan kompetensi tentang cara membaca dan memahami elektrokardiogram, bagaimana memilih terapi antikoagulan dan antiplatelet, implementasi pemantauan terapi obat pada penyakit jantung dan pembuluh darah, serta strategi kolaborasi apoteker dan tenaga medis serta tenaga kesehatan lain di rumah sakit.
Paparan materi selama dua hari tersebut dipandu oleh para moderator kompeten, Dr. apt. Mainal Furqan, M.Si, apt. Diana Febrita, S.Farm, dan apt. Rachmad Syah, M.Farm, pada hari pertama. Sedangkan hari kedua dipandu oleh Dr. apt. Meutia Faradilla, M.Si dan apt. Rita Novika, S.Farm. Berkat kepiawaian mereka memandu sesi materi pembicara dan tanya jawab dengan peserta, kegiatan workshop berjalan dengan lancar dan diikuti dengan antusias oleh seluruh peserta.
Bersamaan dengan acara Jeumpa ini juga dilaksanakan Olimpiade Farmasi Klinis dengan peserta yang dibatasi dari apoteker yang berada di Provinsi Aceh. Olimpiade diadakan untuk menjaring kandidat peserta Olimpiade Farmasi Klinis yang akan diikutsertakan pada olimpiade tingkat Nasional. Olimpiade ini bukan sekedar lomba, tapi betul-betul mengasah dan menguji kemampuan apoteker dalam melakukan pelayanan farmasi klinik di rumah sakit.
Workshop Jeumpa HISFARSI PD IAI Aceh 2025 menjadi bukti nyata semangat apoteker Aceh untuk terus berkembang dan berkontribusi dalam pelayanan kesehatan berbasis keilmuan. Dengan fokus pada penguatan kompetensi asuhan kefarmasian penyakit jantung, kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis, tetapi juga mempererat kolaborasi lintas profesi demi keselamatan pasien. Antusiasme peserta mencerminkan tekad kuat untuk menghadirkan apoteker yang tangguh, profesional, dan berdaya saing global. Dari Aceh, HISFARSI menumbuhkan semangat “Jeumpa”—melangkah bersama menuju apoteker unggul untuk Indonesia yang lebih sehat. —
https://iainews.net/hisfarsi-aceh-buka-wawasan-600-apoteker-terapi-jantung/


















