Banda Aceh, IAINews – Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit (HISFARSI) Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (PD IAI) Aceh membuka wawasan dan menguatkan kompetensi apoteker rumah sakit pada terapi penyakit jantung. Kegiatan diadakan dua kali, yaitu Webinar dan Workshop bertajuk “Jeumpa: Journey to Excellence for Up-to-date Pharmacists in Action” . Rangkaian acara diselenggarakan dalam dua pekan, webinar dilaksanakan tanggal 4-5 Oktober 2025, workshop pada tanggal 11-12 Oktober 2025.
Webinar dan Workshop Jeumpa yang pertama ini mengambil tema “Penguatan Kompetensi Apoteker dalam Asuhan Kefarmasian Penyakit Jantung”. Pada rangkaian webinar yang diselenggarakan selama dua hari, sebanyak hampir 600 apoteker dari rumah sakit mengikuti acara ini, tidak hanya mendapatkan materi tentang asuhan kefarmasian penyakit jantung.
Pemateri dari profesi medis seperti dr. Maha Fitra ND, Sp.JP.-FIHA, dan dr. Haris Kurniawan, Sp.JP Subsp. K.I (K) FIHA, FAsCC menyampaikan aspek patofisiologis penyakit jantung, penanganan penyakit jantung pada kondisi emergensi, dan kolaborasi apa yang dapat dilakukan antara dokter dan apoteker di rumah sakit dalam pelayanan terhadap pasien yang mengalami gangguan jantung dan pembuluh darah.
Sementara itu, pemateri dari profesi apoteker, apt. Rahmat Hidayat, S.Farm., M.Sc, menyampaikan cara optimalisasi farmakoterapi penyakit jantung. Pada sesi yang lain, apt. Halim Priyahau Jaya, M.Farm.Klin., menyampaikan peran apoteker dalam pemantauan terapi obat pada pasien penyakit jantung dan bagaimana apoteker dapat berperan dalam penyesuaian dosis terapi bagi pasien dengan kondisi khusus.
Dipandu oleh moderator Dr. apt. Meutia Faradilla, M.Si., apt. Fitri Yani, M. Clin. Pharm, dan apt. Yunita Suffiana, M. Clin. Pharm, acara webinar ini diikuti secara antusias oleh seluruh peserta yang menyimak materi dari semua pembicara dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa materi terkait Asuhan Kefarmasian Penyakit Jantung merupakan salah satu topik yang ditunggu-tunggu untuk meningkatkan kompetensi apoteker, terutama yang praktik di rumah sakit.
Dalam webinar yang dilaksanakan di hari kedua, apt. Dra. Yulia Trisna, M.Pharm menyampaikan peran apoteker dalam pengelolaan trolley emergensi dan standar akreditasi Rumah Sakit yang sangat penting diperhatikan oleh para apoteker. Setelahnya, apt. Azizah Vonna, M.Pharm., Sci. menyampaikan pentingnya apoteker menerapkan pengobatan berbasis bukti dalam pemberian rekomendasi terapi penyakit jantung.
Sesi ini dipandu dengan sangat menarik dan bersemangat oleh Dr. apt. Mainal Furqan, M.Si, Penasehat HISFARSI PD IAI Aceh. Moderator lainnya yaitu apt. Khalil Fahmi, S.Farm, apt. Annas Reza, S.Farm, dan apt. Ika Fitri Ramadhana S.Farm.
Di akhir sesi webinar, para peserta menyampaikan kesan dan pesan setelah mengikuti acara. Sebanyak 98% peserta menyampaikan rasa puas setelah mengikuti webinar yang diselenggarakan oleh HISFARSI PD IAI Aceh ini. Peserta dengan jumlah yang sama juga menyampaikan mereka menganggap materi yang diberikan sangat relevan dan membantu praktik kerja sehari-hari di rumah sakit.
Peserta juga menyampaikan keinginan mereka agar acara Jeumpa diselenggarakan secara rutin. Sekitar 30% menginginkan diadakan setiap enam bulan sekali dengan durasi webinar selama satu hari. Peserta juga menyampaikan saran untuk topik selanjutnya yang dapat diangkat oleh HISFARSI PD IAI Aceh yaitu update penyakit kronis seperti diabetes mellitus, hipertensi, gangguan ginjal, dan kanker, serta asuhan kefarmasian dan pelayanan klinis.
Panitia dan pengurus HISFARSI PD IAI Aceh sangat berterima kasih atas antusiasme dan masukan dari peserta. Pengurus HISFARSI PD IAI Aceh berkomitmen untuk mengadakan acara serupa secara rutin dengan harapan kompetensi apoteker baik di tingkat nasional, maupun secara khusus di provinsi Aceh dapat meningkat seiring dengan waktu.
Webinar Jeumpa yang digagas HISFARSI PD IAI Aceh bukan sekadar kegiatan ilmiah, tetapi menjadi wadah tumbuhnya semangat kolaborasi lintas profesi antara dokter dan apoteker. Melalui materi yang aplikatif dan pembicara yang inspiratif, para peserta memperoleh bekal baru untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pasien penyakit jantung. Harapan besar pun mengalir dari seluruh peserta agar kegiatan seperti ini terus berlanjut dan menjadi langkah nyata dalam mewujudkan apoteker yang unggul, adaptif, dan berdaya saing global. Karena ketika apoteker terus belajar dan berkolaborasi, maka pelayanan kesehatan Indonesia akan semakin kuat dan bermakna.–
https://iainews.net/workshop-jeumpa-hisfarsi-aceh-asuhan-terapi-jantung/


















