Jambi, IAINews – Anggrek, si cantik penghias ruangan, kini menyimpan potensi kesehatan yang mengejutkan. Tim peneliti dari Universitas Jambi (UNJA) menemukan bahwa Anggrek jenis Dendrobium sp., yang dikembangkan melalui teknik kultur jaringan, memiliki kandungan senyawa aktif berkhasiat kuat sebagai antioksidan dan antikanker.
Temuan ini merupakan hasil eksplorasi bioteknologi oleh tim peneliti UNJA. Riset ini dipimpin oleh Dr. Syamsurizal, M.Si., bersama anggota tim (apt. Elisma, M.Farm., Diah Tri Utami, M.Sc., apt. Yuliawati, M.Farm., apt. Maimum, M.Farm., dan tim Pasinaon Laboratories Magelang), yang membuka harapan baru bagi pengembangan obat alami berkelanjutan.
Inovasi Riset Berbasis Kultur Jaringan
Penelitian ini berfokus pada biosintesis senyawa aktif antikanker dan antioksidan dari kultur protokorm, kalus, dan suspensi sel Anggrek Dendrobium sp.
Dr. Syamsurizal menjelaskan bahwa tim sengaja menggunakan pasokan bahan baku anggrek yang dikembangkan melalui teknik kultur jaringan untuk menjaga kelestarian anggrek di alam.
“Dengan teknik ini, kami bisa menumbuhkan anggrek dari potongan kecil tanaman di laboratorium. Jadi, populasinya tetap terjaga, tetapi manfaatnya bisa kami kembangkan untuk penelitian kesehatan tanpa merusak populasi di alam,” jelas Syamsurizal.
Harapan Penerapan di Masyarakat
Anggota tim peneliti, apt. Maimum, M.Farm., berharap hasil temuan ini tidak hanya berhenti di jurnal ilmiah. Ia menegaskan pentingnya implementasi nyata bagi masyarakat.

“Kami ingin hasil penelitian ini diterapkan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya dalam pengembangan obat herbal dan kosmetik berkelanjutan,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, tim UNJA berencana mengadakan transfer knowledge untuk mengenalkan lebih dalam teknologi kultur jaringan dan pemanfaatannya dalam budidaya maupun penelitian anggrek. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat ikut serta dalam budidaya dan pemanfaatan anggrek.

Dukungan Pemerintah Daerah
Inisiatif UNJA ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah.
Kepala UPTD Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jambi, Agus Sulaiman, SP., menilai kolaborasi ini sejalan dengan misi pengembangan hortikultura berkelanjutan. “Kami sangat mendukung inisiatif dari UNJA. Ini langkah baik untuk melestarikan anggrek sekaligus memberdayakan masyarakat,” ujarnya.

Harapan serupa disampaikan oleh Tommy Gusnadi, SP., yang ingin Anggrek alam khas Jambi ikut dikembangkan. “Banyak anggrek alam yang indah tapi belum dieksplorasi manfaatnya. Kalau dikembangkan, nilainya bisa meningkat dan ikut menjaga kelestarian alam,” pungkasnya.


















