Magelang, IAI News – Berdiri sejak tahun 2009 di Desa Gondowangi, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, CV. Herbal Indo Utama atau CV. HIU Group telah menapaki perjalanan panjang sebagai pelaku industri di bidang Obat Tradisional atau Herbal. Perusahaan ini memulai kiprahnya dengan semangat untuk menghadirkan kearifan lokal berbasis herbal kepada masyarakat. Dari lokasi yang sederhana inilah, fondasi sebuah perusahaan yang kelak menjadi salah satu yang terdepan di industri ini diletakkan.
Bukti nyata dari keterbukaan dan komitmen edukasi HIU Group ditunjukkan pada kunjungan yang dilakukan oleh dosen dan peneliti Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda, Dr. apt. Eka Siswanto Syamsul, pada Kamis, 16 Oktober 2025. Dalam kunjungan tersebut, Ia didampingi oleh apt. Agus Santosa, S.Farm dan An’im Fathoni yang mewakili CV. HIU Group.
apt. Agus Santosa tidak hanya memaparkan bagaimana proses produksi tetapi juga mendorong kolaborasi dan hilirisasi hasil riset di bidang farmasi herbal. Menurutnya, komitmen terhadap legalitas dan standar menjadi prioritas utama CV. HIU Group.
“Komitmen ini dibuktikan dengan perolehan izin IKOT pada 2012 dan pembaruan menjadi UKOT pada 2013, serta produksi beragam sediaan herbal seperti kapsul, cairan, dan serbuk,” jelas Agus.
Sementara itu, An’im Fathoni menambahkan, komitmen HIU Group terhadap kualitas tidak main-main.
“Buktinya, pada 2018 perusahaan berhasil meraih sertifikat CPOTB dari Badan POM RI,” imbuhnya.
Prestasi ini menegaskan fokus perusahaan pada aspek keamanan, mutu, dan kualitas, sekaligus menjadi nilai pembeda yang signifikan dalam persaingan industri herbal. Pencapaian gemilang berhasil ditorehkan dengan menjadikannya sebagai CV.
CV. HIU Group sebagai perusahaan herbal Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT) pertama dan satu-satunya di Indonesia yang memiliki sertifikat CPOTB untuk sediaan Kapsul dan Cairan Obat Dalam. Reputasi ini mengantarkan perusahaan untuk sering diundang oleh Pemerintah dan Organisasi Profesi sebagai narasumber, baik dalam perumusan kebijakan di bidang obat tradisional maupun dalam berbagai pelatihan dan seminar.
Inovasi terus digelorakan tidak hanya pada produk herbal dan pangan. CV. HIU Group juga mengembangkan bisnis di sektor kosmetik berbahan alam dan mendirikan Taman Herbal Indo Utama.
“Taman ini berfungsi sebagai pusat pembibitan, pengembangan tanaman obat, pengolahan pasca panen, dan yang terpenting, sebagai taman edukasi untuk masyarakat umum,” ujar An’im Fathoni sembari menunjuk ke arah Taman Herbal Indo Utama.
Melalui program Eduwisata Kebun Herbal, perusahaan telah menerima ribuan pengunjung dari berbagai instansi, memberikan pengalaman langsung tentang dunia tanaman obat dan industri pengolahannya melalui program unggulan kunjungan industri.
Haruan Oil Plus adalah salah satu produk prototipe hasil penelitian hilirisasi yang sudah diproduksi dan sedang dilakukan registrasi Badan POM RI untuk mendapatkan izin edar.
“Silahkan apabila ada yang mau berkunjung ke sarana produksi kami. Di sini, pengunjung dapat melihat langsung proses produksi di berbagai lini, mulai dari obat bahan alam, kosmetik, pangan olahan, hingga kebun budidaya tanaman herbalnya,” ajak apt. Agus Santosa yang baru-baru ini juga menerima penghargaan dari BPOM sebagai pelaku usaha obat bahan alam.
https://iainews.net/dua-anggota-himastra-raih-penghargaan-bpom/
Lebih dari sekadar kunjungan industri, perusahaan juga aktif menjajaki kolaborasi strategis. Agus menyampaikan, pihaknya membuka kesempatan bagi para peneliti dan inovator untuk menghilirkan hasil penelitian mereka.
“Apabila teman-teman ada yang berminat kolaborasi hasil penelitian, baik untuk hilirisasi maupun komersialisasi produk, juga bisa dengan CV. HIU Group,” tambahnya penuh semangat.–


















