Informasi
Hubungi Redaksi IAINews melalui email : humas@iai.id
Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

Perkuat Hilirisasi Riset: 208 Dosen dan Peneliti LLDIKTI IX Dilatih Menembus Hibah Nasional 2026

banner 120x600
banner 468x60

Makassar, IAINews — Sebanyak 208 dosen dari berbagai perguruan tinggi swasta di bawah LLDIKTI Wilayah IX Sulawesi berkumpul di Universitas Megarezky Makassar. Mereka mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penulisan Penelitian Lanjutan Tahun 2025, yang digelar selama dua hari (23–24 Oktober 2025).

Kegiatan yang diinisiasi oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas penelitian dan kemampuan dosen dalam penulisan artikel ilmiah yang memenuhi standar dan kaidah yang telah ditentukan. Selain itu, secara kuantitas juga meningkatkan jumlah  artikel ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal bereputasi dan mendapatkan hibah penelitian, sekaligus mendorong percepatan hilirisasi hasil riset agar berdampak langsung bagi industri dan masyarakat.

Iklan ×

Dalam suasana kolaboratif, para peserta yang terdiri dari dosen, apoteker, peneliti bidang kesehatan, dan sains terapan mengikuti sesi intensif yang mencakup trik menulis proposal hibah penelitian dasar dan terapan, strategi penyusunan roadmap penelitian, hingga teknik menembus skema pendanaan nasional. Kegiatan ini menjadi wadah penting bagi para dosen untuk memperkuat kapasitas riset dan memperluas jejaring lintas disiplin, khususnya dalam mendorong transformasi hasil penelitian menjadi produk inovatif dan bernilai ekonomi.

Bimtek LLDIKTI IX Perkuat Hilirisasi Riset
Apoteker mengikuti BIMTEK LLDIKTI IX dari berbagai Perguruan Tinggi

Para dosen sebelumnya mendaftar untuk keikutsertaannya dalam BIMTEK ini. Sebanyak 208 orang peserta yang dinyatakan lolos dalam pendaftaran, berasal dari berbagai dosen PT LLDIKTI IX dan diundang dengan mengisi form kesediaan.

Di antaranya berasal dari kampus-kampus yang memiliki fakultas kesehatan seperti Universitas Mega Buana Palopo, Universitas Almarisah Madani, Universitas Muslim Indonesia, Institus Kesehatan Plamonia, Unversitas Muhammadiyah Makassar, Universitas Megarezky, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Kesehatan, dan lain – lain.

Turut hadir sebagai peserta, dosen-dosen yang merupakan apoteker di antaranya yaitu apt. Yuri Pratiwi Utami, S.Farm, M.Si (Fakultas Kedokteran UMBP), Dr. apt. Zulham, M.Si, Dr. apt. Budiman Yasir, S.Si, Dr. apt. Khairuddin, apt. Hamdayani, L.A, S.Si, M.Si, Dr. Nur Khairi, S.Si, M.Si (Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Almarisah Madani), dan apt. Suhartini, S.Si, M.Adm.Ter (FKIK Universitas Muhammadiyah).

Baca Juga  Home Pharmacy Care Apoteker Puskesmas Batua, Pantau Penggunaan Oralit dan Zink pada Balita Diare.
Bimbingan Teknis (Bimtek) Penulisan Penelitian Lanjutan
Proses diskusi sesama rumpun ilmu terapan baik apoteker, keperawatan dan kimia pada hari pertama BIMTEK

Tujuan strategis Bimtek ini ditekankan pada upaya:

  • Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian dosen;
  • Mendorong dosen agar dapat menembus skema pendanaan penelitian lanjutan, misalnya hibah nasional yang lebih besar atau pendanaan industry;
  • Menekankan ‘Hilirisasi Riset’: artinya, hasil penelitian tidak hanya berupa publikasi, tetapi juga produk, paten, atau solusi yang bisa diterapkan di industri atau masyarakat.

Kegiatan BIMTEK ini dilaksanakan selama dua hari berturut-turut, hari pertama penerimaan materi oleh para fasilitator dan hari kedua coaching clinic yang dibagi tiga kelompok.

Materi Bimbingan Teknis yang dibahas di antaranya adalah Trik dan Tips Menulis Hibah Penelitian Proposal Dasar dan Terapan oleh Prof. Dr. Andi Asrina, SKM, M.Kes sebagai pemateri pertama, dilanjutkan oleh Prof. Dr.H. Muhimuddin, M, dengan materi State of The Art dan Novelty Penelitian Dasar dan Terapan. Materi ketiga dibawakan oleh Prof. Dr. Ir. Andi Aladin, MT, IPM membahas mengenai kisi-kisi penilaian Proposal Dasar dan Terapan. Materi terakhir disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Batara Surya, ST, M.Si berjudul Strategi Penyusunan Roadmap Penelitian Dasar dan Terapan.

Materi Bimtek yang dibahas pada umumnya merinci topik-topik pelatihan, seperti metode penyusunan executive summary dan roadmap penelitian, teknik penulisan bagian luaran (output) riset yang fokus pada hilirisasi, misalnya luaran paten, prototipe, atau start-up. Strategi budgetting (Anggaran Biaya) untuk penelitian lanjutan yang lebih kompleks, serta kiat sukses lolos seleksi proposal hibah penelitian kompetitif.

Peran dosen yang juga merupakan Apoteker

Peserta dosen apoteker menghubungkan materi Bimtek dengan bidang keilmuan apoteker, mencakup pembahasan tentang riset di bidang pengembangan obat herbal terstandar atau fitofarmaka sebagai salah satu fokus utama yang sangat ditekankan.

Baca Juga  Talkshow Hiaskos PD IAI Sulawesi Selatan : Cerdas Memilih Kosmetik, Unsur Penting Penunjang Penampilan

Peran ini menjadi vital karena menggabungkan pengetahuan klinis (apoteker) dengan metode ilmiah tingkat tinggi (penelitian lanjutan) untuk menghasilkan produk yang dapat dipertanggungjawabkan (hilirisasi), meliputi:

  1. Memastikan Standar dan Keamanan Produk. Dosen apoteker berperan sebagai penjamin kualitas dan keamanan ilmiah dalam proposal penelitian.
  2. Mendorong Uji Klinis (Transformasi OHT menjadi Fitofarmaka). Peran paling strategis dalam Bimtek proposal lanjutan adalah merancang penelitian yang mampu mengangkat status OHT ke Fitofarmaka, yang memerlukan bukti klinis.
  3. Fokus pada Hilirisasi dan Paten. Sesuai judul Bimtek yaitu “Perkuat Hilirisasi Riset”, dosen apoteker dituntut untuk mengarahkan penelitian herbal agar menghasilkan luaran yang memiliki nilai ekonomi.
  4. Membangun Kolaborasi Interdisipliner Penelitian Fitofarmaka yang sukses memerlukan tim multidisiplin.

Dengan keahlian yang spesifik pada obat (termasuk herbal) dan tata kelolanya, dosen apoteker menjadi pemimpin riset (Principal Investigator) yang ideal untuk penelitian lanjutan OHT/Fitofarmaka, memastikan bahwa ilmu pengetahuan bertransformasi menjadi produk kesehatan yang aman dan bermanfaat.

Dosen Apoteker pada BIMTEK LLDIKTI IX
Foto Bersama Dosen sekaligus Apoteker di Kegiatan Penutupan BIMTEK LLDIKTI IX

Penemuan dan pengembangan formulasi obat baru

Peran dosen sebagai apoteker dalam ranah Penemuan dan Pengembangan Formulasi Obat Baru (terutama di tingkat penelitian lanjutan) adalah sentral dan sangat teknis. Dalam konteks Bimbingan Teknis (Bimtek) proposal penelitian lanjutan LLDIKTI IX, peran ini ditekankan pada aspek inovasi, efikasi, dan kelayakan industri.

Dosen apoteker berfungsi sebagai penghubung antara penemuan zat aktif (kimia/biologi) dengan produk obat yang siap digunakan oleh pasien.

  1. Mengintegrasikan Farmakokinetika (ADME) dalam Formulasi Penelitian lanjutan berfokus pada bagaimana obat bekerja di dalam tubuh, dan apoteker.
  2. Desain dan Optimasi Sediaan Farmasi Inovatif. Dosen apoteker adalah ilmuwan di balik bentuk sediaan obat (tablet, kapsul, suntikan, dll.).
  3. Mempersiapkan Scale-Up dan Kelayakan Industri (Hilirisasi). Aspek “Hilirisasi Riset” sangat bergantung pada kemampuan apoteker untuk menerjemahkan formula skala laboratorium menjadi produksi massal.
  4. Memimpin Kolaborasi dan Jaringan Riset. Pengembangan obat baru adalah pekerjaan tim multi-disiplin, dan apoteker bertindak sebagai koordinator.
Baca Juga  Diksi Positif itu Gratis

Secara keseluruhan, peran dosen apoteker dalam Bimtek ini adalah untuk mengajukan proposal yang inovatif, valid secara ilmiah, dan memiliki jalur yang jelas menuju komersialisasi atau implementasi klinis, menjadikan obat baru tersebut solusi nyata bagi masalah kesehatan masyarakat.

Bimbingan Teknis Penulisan Penelitian Lanjutan Tahun 2025
Foto Bersama di Akhir Kegiatan Bimbingan Teknis Penulisan Penelitian Lanjutan Tahun 2025.

Riset pelayanan kefarmasian

Peran dosen sebagai apoteker dalam Riset Pelayanan Kefarmasian (Pharmaceutical Care Research) dalam konteks Bimbingan Teknis (Bimtek) proposal penelitian lanjutan LLDIKTI IX sangat penting, terutama karena riset ini berkaitan langsung dengan efektivitas, keamanan, dan kualitas hidup pasien di dunia nyata (klinis dan komunitas). Misalnya pada peningkatan efektivitas terapi stroke, diabetes, atau hipertensi.

Fokus utama riset pelayanan kefarmasian adalah mengukur dampak intervensi apoteker terhadap luaran pasien. Dalam proposal lanjutan, ini berarti penelitian yang lebih mendalam, luas, atau mengarah pada pembuatan kebijakan.

Peran kunci dosen apoteker dalam riset pelayanan kefarmasian pada Bimtek proposal lanjutan:

  1. Merancang Intervensi Klinis Berbasis Bukti (Evidence-Based). Dosen apoteker merancang penelitian yang tidak hanya mendeskripsikan masalah, tetapi juga menguji solusi yang spesifik dari sudut pandang farmasi.
  2. Fokus pada Analisis Farmakoekonomi dan Dampak Kebijakan. Penelitian lanjutan harus memiliki dampak yang lebih besar, yaitu mempengaruhi kebijakan dan efisiensi biaya kesehatan.
  3. Mendorong Kolaborasi Interprofesional. Riset pelayanan kefarmasian hampir selalu bersifat interprofesional, yang menjadi kunci dalam penelitian lanjutan.
  4. Menghasilkan Publikasi Ilmiah dan Pedoman Praktis. Publikasi Jurnal Bereputasi: Proposal difokuskan pada pengumpulan data yang kuat dan metodologi yang canggih, misalnya, Randomized Controlled Trial atau studi Cohort, untuk menjamin publikasi pada jurnal ilmiah internasional bereputasi, yang merupakan target utama penelitian lanjutan.

Melalui Bimtek ini, para dosen apoteker bertugas merancang riset pelayanan yang berbasis masalah klinis nyata, menawarkan solusi yang terukur dan efisien, dan memiliki potensi untuk mengubah praktik dan kebijakan kesehatan secara lebih luas.-

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 950x90