Informasi
Hubungi Redaksi IAINews melalui email : humas@iai.id
Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

Promosi Kesehatan Apoteker UII: Mencetak Pemimpin Kesehatan Masyarakat

Transformasi Edukator Obat Menjadi Health Advocate dan Pemimpin Perubahan Perilaku

Suasana workshop promosi kesehatan di prodi apoteker UII
banner 120x600
banner 468x60

Saat Kepatuhan Dosis Tidak Lagi Cukup

Dahulu, tantangan utama Apoteker dalam edukasi obat adalah memastikan pasien patuh pada dosis. Apoteker kini menyadari bahwa kepatuhan pasien tidak melulu dipengaruhi oleh pemahaman informasi obat. Ada beberapa faktor di luar obat, seperti kondisi sosial ekonomi, akses, atau norma budaya yang diidentifikasi sebagai Social Determinants of Health (SDH), bisa menjadi penghalang utama.

Iklan ×

Program Studi Apoteker Universitas Islam Indonesia (UII) merespon hal ini dengan  memperluas misi pendidikannya. Mahasiswa selain dibekali dengan ilmu kefarmasian juga diberi pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang kesehatan masyarakat khususnya promosi kesehatan. Alumninya dicetak sebagai apoteker mumpuni dan Health Advocate (Advokat Kesehatan) serta Agent of Change (Agen Perubahan) yang siap mengurai kompleksitas SDH di komunitas.

Inilah landasan yang menjadikan perkuliahan Promosi Kesehatan di UII terintegrasi langsung dengan praktik lapangan, melahirkan Apoteker yang mampu menjadi penghubung antara ilmu farmasi dan realitas masyarakat.

Baca Juga  STIFARM Padang Sambut 253 Mahasiswa Baru Program studi Sarjana Farmasi dalam PKKMB 2025/2026

 

Promosi kesehatan bukan sekedar penyuluhan kesehatan

Strategi UII: Memimpin Perubahan dengan Model HEPP

Untuk menghasilkan program yang berdampak nyata, Farmasi UII membekali mahasiswa dengan kerangka perencanaan global: The Health Education/Promotion Planning Model (HEPP). Model ini memaksa mahasiswa untuk berpikir sistemik:

  1. Analisis & Teori: Memahami masalah dari sisi farmakologi sekaligus sosial-ekonomi komunitas.
  2. Fondasi Komunitas: Pembelajaran mencakup teori tingkat individual (seperti Health Belief Model) dan teori tingkat Ekologis (Social Marketing) untuk memahami perubahan sistem.
  3. Sasaran Akuntabel: Semua rencana diwajibkan menggunakan kerangka SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound), memastikan program dapat diukur keberhasilannya.

 

Perluasan peeran apoteker seiring pergeseran paradigma upaya kesehatan

Kompetensi Inti UII: Menguasai Metode Interaktif & Digital

Titik paling strategis dalam kurikulum UII adalah pengembangan keterampilan implementasi yang adaptif dan modern. Mahasiswa ditantang untuk menguasai berbagai metode dan media:

Baca Juga  Pengurus Daerah IAI Sulsel Hadiri Radiopharmaceutical Conference di Kanazawa, Jepang

1.     Penyuluhan Interaktif

Penyuluhan tidak lagi hanya sekadar ceramah. Apoteker UII dilatih untuk membuat Penyuluhan Interaktif yang memikat:

  • Menciptakan Ice Breaking yang relevan untuk mencairkan suasana.
  • Merangkai Power Words dan tampilan presentasi yang memikat.
  • Melibatkan Teknologi (misalnya, live polling atau kuis cepat) untuk menjaga engagement audiens.

2.     Aksi Pemasaran Sosial Digital

Mahasiswa wajib merancang konten di platform seperti TikTok dan media sosial lainnya. Ini adalah latihan penting untuk menjaga kredibilitas profesi sambil memanfaatkan tren viral untuk menyebarkan pesan edukasi obat yang aman.

3.     Fragmen dan Konseling

Melatih mahasiswa menggunakan Fragmen (Drama/Role-Play) untuk mensimulasikan situasi konseling yang sulit (misalnya, menghadapi pasien yang enggan berobat karena masalah biaya). Hal ini mengasah keterampilan advokasi empatik yang penting saat berhadapan dengan SDH.

Baca Juga  Lulusan S1 Farmasi Wajib Tahu: UNJA Buka Penerimaan Apoteker Angkatan II Tahun 2025

Semua praktik ini diakhiri dengan simulasi unjuk kerja yang dinilai secara peer assessment (penilaian sejawat), menjamin mahasiswa memiliki standar kualitas kerja yang tinggi.

 

Mengintegrasikanpembelajaran promosi kesehatan ke kurikulum apoteker

Apoteker Masa Depan Adalah Pemimpin Kesehatan

kurikulum yang terintegrasi antara teori, manajemen program, dan praktik adaptif ini, menjadi jalan Prodi Profesi Apoteker UII mencetak Apoteker yang siap menjalankan peran barunya.. Apoteker UII disiapkan untuk menjadi Health Advocate yang tidak hanya memastikan obat efektif dan aman, tetapi juga mampu mengadvokasi kebijakan atau menggerakkan sumber daya komunitas agar pasien dapat mengakses dan menggunakan obatnya dengan optimal.

Kurikulum promosi kesehatan apoteker UII ingin menjadikan apoteker sebagai pilar utama sistem kesehatan di Indonesia, siap berperan sebagai pendidik masyarakat, advokat kesehatan dan agen perubahan di komunitas dimana ia tinggal dan berpraktik.

Apoteker sebagai pemimpin kesehatan masyarakat. Pharmacy: The Heart of Our Community
banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 950x90