Informasi
Hubungi Redaksi IAINews melalui email : humas@iai.id
Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

Apoteker Luwu Timur Edukasi Masyarakat Lewat Sabtu Sehat Juara di WPD 2025

Apoteker Luwu Timur
banner 120x600
banner 468x60

Luwu Timur, IAINews – Apoteker dari Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, turut meramaikan kemeriahan peringatan “World Pharmacist Day 2025” Bersama apoteker di seluruh dunia. Melalui tema global yaitu Think Health Think Pharmacist, Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia (PC IAI) Luwu Timur laksanakan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gratis, penyuluhan TBC, Edukasi DAGUSIBU serta pembagian vitamin secara gratis. Kegiatan dilaksanakan di Lapangan Tomoni, Sabtu, 11 Oktober 2025, dirangkaikan dengan program Bupati Luwu Timur, “Sabtu Sehat Juara (SSJ)“. Selisih sehari dengan kegiatan ini yang juga dilaksanakan yakni Apoteker Go to School di SMAN 8 Luwu Timur.

Pemeriksaan kesehatan gratis yang dilakukan oleh apoteker Luwu Timur merupakan bagian dari pelayanan kefarmasian (farmasi klinis) di komunitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan preventif dan deteksi dini penyakit.

Iklan ×
Apoteker Luwu Timur
Kegiatan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Memperingati World Pharmacist Day 2025

Skrining Penyakit Tidak Menular (PTM) Sederhana

Apoteker dilakukan dengan pengukuran dasar yang cepat, seperti Tekanan Darah (Tensi), untuk skrining risiko hipertensi. Gula Darah Sewaktu: Untuk skrining risiko diabetes melitus. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan Asam Urat dan Kolesterol.

Konsultasi dan Edukasi Farmasi: Bagian terpenting dari layanan apoteker. Setelah pemeriksaan, apoteker akan menginterpretasikan hasil secara sederhana. Memberikan edukasi tentang hasil tersebut dan risiko kesehatan yang mungkin ada. Memberikan saran gaya hidup (diet, olahraga) dan rekomendasi suplemen atau obat bebas yang tepat, serta anjuran untuk segera berkonsultasi ke dokter jika hasil pemeriksaan menunjukkan nilai yang mengkhawatirkan.

Tujuan utama layanan ini adalah sebagai deteksi dini dan promosi kesehatan agar masyarakat lebih proaktif dalam menjaga kesehatannya sebelum penyakit berkembang lebih serius.

Penyuluhan DAGUSIBU

DAGUSIBU adalah singkatan dari: Dapatkan, GUnakan, Simpan, dan Buang, danDA – Dapatkan Obat dengan Benar

Fokusnya adalah mengajarkan siswa untuk mendapatkan obat dari sumber resmi dan legal.

  1. Sumber Resmi Obat: Obat wajib didapatkan dari fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki izin, seperti Apotek, Rumah Sakit, Puskesmas, atau Toko Obat Berizin. Menghindari pembelian obat dari media sosial, warung, atau penjual tidak resmi yang rawan pemalsuan.
  2. Penggolongan Obat. Memahami perbedaan antara: Obat Bebas: (Logo hijau) Boleh dibeli bebas, Obat Bebas Terbatas: (Logo biru) Boleh dibeli tanpa resep, tapi ada peringatan khusus (P1-P6). Obat Keras/Resep: (Logo merah K) Hanya boleh dibeli dengan resep dokter dan diserahkan oleh Apoteker.
  3. Memeriksa Kemasan: Selalu periksa label, izin edar (BPOM), tanggal kedaluwarsa (Expired Date/ED), dan kondisi kemasan sebelum membeli.
Baca Juga  Funwalk Apoteker Kota Banjarmasin Bersama Walikota Meriahkan World Pharmacist Day 2025

GU – Gunakan Obat dengan Benar. Fokusnya adalah penggunaan obat secara rasional dan aman.

  1. 5 Tepat Penggunaan Obat: Tepat Obat: Sesuai dengan penyakit. Tepat Dosis: Jumlah dan kekuatan obat sesuai anjuran. Tepat Cara/Rute: Tablet, sirup, salep, atau supositoria (tidak salah menggunakan obat luar untuk diminum). Tepat Waktu/Frekuensi: Misalnya, 3x sehari (artinya setiap 8 jam) dan kaitannya dengan waktu makan (sebelum/sesudah). Tepat Pasien: Tidak menggunakan obat milik orang lain.
  2. Swamedikasi yang Aman: Kapan boleh mengobati diri sendiri (misalnya, sakit kepala ringan, demam) dan kapan harus ke dokter (misalnya, gejala menetap, sakit hebat, atau reaksi alergi).
  3. Efek Samping dan Interaksi: Mengenali efek samping yang mungkin terjadi dan pentingnya melaporkannya kepada Apoteker/Dokter. Peringatan khusus, misalnya, tidak mengonsumsi obat tertentu bersamaan dengan susu atau antasida.
  4. Bahaya Penyalahgunaan Obat: Peringatan keras mengenai penyalahgunaan obat keras tertentu (misalnya, obat batuk, obat tidur) untuk tujuan non-medis yang dapat menyebabkan kecanduan, kerusakan organ, hingga kematian.

SI – Simpan Obat dengan Benar. Fokusnya adalah menjaga kualitas obat agar tetap efektif dan aman.

  1. Mempertahankan Kualitas Obat: Menyimpan obat sesuai petunjuk pada kemasan (suhu kamar, di kulkas, dll.). Menjauhkan obat dari sinar matahari langsung, kelembapan, dan suhu tinggi.
  2. Tempat Penyimpanan: Menyimpan obat di tempat yang aman (Kotak P3K atau lemari khusus). Menjauhkan obat dari jangkauan anak-anak.
  3. Pengecekan Rutin: Rutin memeriksa tanggal kedaluwarsa dan tanda-tanda kerusakan fisik (perubahan warna, bau, rasa, atau konsistensi).
Baca Juga  PD IAI dan DPW LDII Maluku Gelar Cek Kesehatan Gratis (CKG) pada World Pharmacist Day 2025

BU – Buang Obat dengan Benar. Fokusnya adalah mencegah penyalahgunaan obat dan pencemaran lingkungan.

  1. Kriteria Obat yang Harus Dibuang: Obat sudah kedaluwarsa (Expired Date/ED). Obat sudah rusak (berubah warna/bentuk/bau). Obat sudah tidak digunakan lagi (sisa antibiotik, dll.).
  2. Tata Cara Pembuangan Aman: Hilangkan label pada kemasan atau botol untuk menghilangkan identitas pasien. Obat Padat (Tablet/Kapsul): Dikeluarkan dari kemasan, dihancurkan, dan dicampur dengan bahan lain (seperti tanah atau ampas kopi) sebelum dimasukkan ke kantong plastik tertutup dan dibuang ke tempat sampah. Obat Cair: Dibuang ke saluran pembuangan (kecuali antibiotik cair harus dicampur dengan tanah) dan botolnya dirusak. JANGAN: Membuang obat langsung ke tempat sampah tanpa dihancurkan, karena rawan disalahgunakan atau mencemari lingkungan.

Penyuluhan Tuberkulosis (TB)

Penyuluhan Tuberkulosis (TB) di masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, mendorong penemuan kasus secara dini, dan memastikan kepatuhan pengobatan.

Pengetahuan Dasar & Penularan

Masyarakat diedukasi bahwa TB adalah penyakit menular yang disebabkan kuman (Mycobacterium tuberculosis), bukan penyakit keturunan atau guna-guna. Penularan terjadi melalui udara dari percikan dahak saat penderita batuk atau bersin.

Deteksi Dini & Pencegahan

  • Gejala Kunci: Masyarakat diinstruksikan untuk segera membawa diri atau anggota keluarga ke fasilitas kesehatan jika mengalami batuk berdahak selama dua minggu atau lebih.
  • Pencegahan: Menerapkan etika batuk yang benar (menutup mulut saat batuk/bersin) dan menjaga ventilasi rumah agar sinar matahari masuk dan sirkulasi udara lancar.
Baca Juga  Peduli ODGJ, 120 Apoteker Bekasi Tebar Cinta di Yayasan Galuh

Pengobatan Tuntas (TOSS TB)

  • Pentingnya Kepatuhan: Menekankan bahwa TB bisa disembuhkan asalkan pasien minum Obat Anti Tuberkulosis (OAT) secara teratur dan tuntas minimal selama 6 bulan.
  • Bahaya DO (Putus Obat): Jika pengobatan dihentikan, kuman bisa menjadi kebal (TB Resistan Obat), membuat pengobatan berikutnya jauh lebih sulit.
  • Peran PMO: Mendorong keluarga atau tetangga untuk berperan sebagai Pengawas Menelan Obat (PMO) untuk mendukung kesembuhan pasien.

Ketua PC IAI Luwu Timur apt. Firman Mahjud., S.Farm, menyampaikan bahwa program ini merupakan kegiatan rutin dari PC IAI Luwu Timur dan bersinergi dengan pemerintah Kabupaten.

”Selain itu, kegiatan PC IAI Luwu Timur dalam rangka WPD 2025 juga merupakan ajang silaturahmi antar pengurus, agar semakin kompak menjalankan setiap kegiatan yang mendukung program kerja yang berdampak pada masyarakat Luwu Timur, ” ungkapnya.

Melalui kegiatan penuh semangat ini, para apoteker Luwu Timur tak hanya hadir sebagai tenaga kesehatan, tetapi juga sebagai sahabat masyarakat dalam menjaga dan meningkatkan kualitas hidup. Sinergi antara pemerintah daerah dan profesi apoteker menjadi bukti nyata bahwa upaya promotif dan preventif dapat berjalan efektif jika dilakukan dengan hati.

“Kami ingin masyarakat semakin mengenal peran apoteker, bukan hanya saat sakit, tapi juga dalam menjaga agar tetap sehat,” ujar apt. Firman Mahjud penuh harap.

Momentum World Pharmacists Day 2025 pun menjadi pengingat bahwa di balik setiap masyarakat yang sehat, ada apoteker yang selalu siap melayani dengan ilmu, dedikasi, dan kepedulian.–

https://iainews.net/iai-luwu-timur-gelar-apoteker-go-to-school-di-sman-8/

banner 325x300
Writer: apt. Yuri Pratiwi Utami., S.Farm.,M.Si.,C.Herbs (Tim Media Nasional IAI/PD IAI Sulsel)Editor: apt. Erie Gusnellyanti, S.Si, MKM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 950x90