KALAU kamu penderita IBS (Irritable Bowel Syndrome), pasti tahu rasanya, baru selesai makan, eh perut langsung protes. Kembung, nyeri, atau malah bolak-balik ke toilet bisa muncul tiba-tiba.
Salah satu “tersangka utama” di balik semua ini adalah makanan tinggi FODMAP, seperti kelompok karbohidrat yang sulit diserap tubuh dan mudah difermentasi oleh bakteri usus.
Bagi orang dengan usus sensitif, makanan ini bisa jadi pemicu utama drama pencernaan. Nah, yuk kita kenali apa saja makanan tinggi FODMAP yang perlu dihindari biar gejala IBS lebih terkendali.
Produk Susu, Laktosa, Si Biang Gas dan Kembung
Produk susu sering jadi penyebab utama masalah pencernaan pada penderita IBS, terutama karena kandungan laktosa di dalamnya.
Bagi mereka yang intoleran laktosa, minum susu atau makan olahan susu bisa memicu kembung, diare, atau nyeri perut hanya dalam waktu singkat.
Susu sapi, kambing, domba, yogurt biasa, es krim, dan keju lunak tertentu biasanya jadi biang kerok. Tapi bukan berarti kamu harus benar-benar menjauhi semua produk susu.
Masih ada pilihan aman seperti susu bebas laktosa atau keju keras seperti cheddar dan parmesan yang kandungan laktosanya sangat rendah.
Gandum dan Produk Olahannya, Fruktan yang Mengganggu
Gandum, rye, dan barley mengandung fruktan, sejenis oligosakarida yang susah dicerna tubuh. Pada penderita IBS, fruktan ini sering jadi pemicu gas berlebih, perut kembung, dan nyeri akibat fermentasi berlebihan di usus.
Itu sebabnya roti gandum, pasta biasa, atau sereal gandum utuh sering bikin perut terasa “rewel”. Tapi jangan khawatir, bukan berarti kamu harus kehilangan sumber karbohidrat sama sekali.
Masih ada pilihan yang aman dan rendah FODMAP seperti nasi, quinoa, kentang, atau roti bebas gluten, yang lebih bersahabat untuk pencernaan dan bisa tetap jadi sumber energi harianmu.
Buah-Buahan Tertentu, Manis tapi Bikin Usus “Ngambek”
Buah memang identik dengan makanan sehat, tapi tidak semua ramah untuk penderita IBS. Beberapa jenis buah punya kandungan fruktosa atau poliol yang tinggi, dan justru bisa memicu kembung, gas, atau nyeri perut. Misalnya apel, pir, mangga, dan semangka yang kaya fruktosa, atau ceri, plum, nektarin, dan persik yang banyak mengandung sorbitol.
Jadi jangan heran kalau setelah makan buah-buahan itu perut jadi “rewel”. Tapi tenang, kamu tetap bisa menikmati buah lain yang lebih aman, seperti pisang matang, stroberi, anggur, atau jeruk, yang rendah FODMAP dan lebih bersahabat dengan usus.
Sayuran Pemicu, Si Sehat yang Menjebak
Nggak semua sayuran aman buat penderita IBS, meski umumnya sayur dikenal sehat. Ada beberapa jenis yang justru tinggi FODMAP karena mengandung fruktan atau poliol, sehingga bisa memicu kembung, nyeri, atau masalah pencernaan lain.
Misalnya bawang putih, bawang bombay, bagian putih daun bawang, brokoli, kembang kol, asparagus, hingga beberapa jenis jamur tertentu.
Tapi jangan khawatir, kamu masih bisa menikmati sayuran lain yang lebih ramah usus. Wortel, bayam, tomat, timun, atau bagian hijau daun bawang bisa jadi pilihan yang aman, tetap sehat, dan nggak bikin perut gampang “rewel”.
Kenali, Pilih, dan Tanya Dulu
Diet rendah FODMAP bukan soal menghindari semua makanan enak, tapi soal belajar kenali tubuh dan pilih yang aman buat ususmu. Ingat, reaksi setiap orang bisa berbeda, jadi jangan asal ikut-ikutan.
Dan jangan lupa, apoteker bisa jadi teman diskusi terbaikmu. Mau tahu apakah obat yang kamu konsumsi bisa memperparah gejala IBS? Atau butuh saran suplemen yang aman untuk pencernaan sensitif?
Tanya dulu ke apoteker, karena mereka bukan cuma jago soal obat, tapi juga bisa kasih tips supaya perutmu berhenti “drama” dan hidupmu lebih nyaman!***


















