Informasi
Hubungi Redaksi IAINews melalui email : humas@iai.id
Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

Kenalkan Dunia Farmasi Lewat Edukasi Ceria untuk Anak

banner 120x600
banner 468x60

PASURUAN, IAINews — Tawa riang anak-anak menggema di antara rak obat dan meja pelayanan apotek.

Bukan karena mereka sedang berobat, melainkan karena hari itu mereka menjadi “apoteker cilik” yang belajar mengenal dunia farmasi secara langsung.

Iklan ×

Kegiatan edukatif dan menyenangkan ini digagas oleh apt. Intan dari Apotek Permata Farma dan apt. Safir dari Apotek As Salam Firdaus, bekerja sama dengan organisasi sosial Playdate.

Tujuannya sederhana namun bermakna besar – mendekatkan dunia farmasi kepada anak-anak  dengan cara yang interaktif, hangat, dan penuh pengalaman nyata.

Belajar farmasi dengan cara yang menyenangkan dalam sesi penyuluhan, apt. Intan memperkenalkan profesi apoteker dan dunia farmasi dengan bahasa sederhana yang mudah dipahami oleh anak-anak.

“Farmasi itu dunia yang penuh warna. Kami tidak hanya menyiapkan obat, tapi juga menjaga agar pasien mendapatkan obat yang tepat dan aman,”  jelasnya sambil menunjukkan berbagai bentuk obat kepada peserta.

Baca Juga  Menumbuhkan Identitas dan Kebanggaan terhadap Ikatan Apoteker Indonesia (IAI)

Apt. Safir menambahkan, edukasi semacam ini penting agar anak-anak tumbuh menjadi generasi yang lebih paham tentang kesehatan.

“Kami ingin menanamkan sejak dini bahwa kesehatan itu tanggung jawab bersama, dan apoteker punya peran penting di dalamnya,” ujar apt. Safir.

Tour Apotek, Drama Seru, dan Mini Industri Farmasi

Kegiatan semakin seru ketika anak-anak diajak tur keliling apotek. Mereka melihat langsung bagaimana obat disusun di rak, bagaimana ruang racik bekerja, dan bagaimana apoteker melayani pasien dengan ramah.

Lanjut setelahnya, suasana berubah menjadi meriah saat dimulai drama teatrikal penyuluhan.

Beberapa anak berpura-pura menjadi pasien bergantian, sementara lainnya berperan sebagai apoteker cilik yang menjelaskan cara minum obat dengan benar.

Mereka juga belajar menyiapkan resep, dari menggerus obat, menjadikan puyer kemudian di masukan ke dalam kapsul, di masukan ke dalam plastik dan memberikan etiket pada kemasannya. Kegiatan kecil yang berkesan bagi para anak anak.
Kegiatan ditutup dengan sesi “mini industri farmasi”, di mana anak-anak mencoba mencampur bahan-bahan sederhana untuk membuat sabun.

Baca Juga  Ketua HISFARDIS PD IAI SULSEL: Pentingnya Pelatihan APAR untuk Mahasiswa PKL dan PKPA di PBF

Tentunya bukan belajar formulasinya karena itu harus atas dasar arahan apoteker ya, tapi bagaimana urutan mencampur dan yang paling seru memberikan warna dan aroma di sabun cari yang mereka buat.

“Anak-anak sangat antusias. Biasanya mereka hanya tahu apotek sebagai tempat membeli obat, tapi hari ini mereka benar-benar melihat dan mengalami prosesnya.
Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan menghargai profesi tenaga kesehatan,” ujar guru pembimbing di playdate.

Menurutnya, kegiatan seperti ini bukan hanya mengedukasi, tapi juga menginspirasi. “Beberapa anak langsung bilang ingin jadi apoteker. Itu luar biasa,” tambahnya sambil tersenyum.

Menanamkan Nilai Sejak Dini

Bagi para apoteker penyelenggara, kegiatan ini bukan sekadar sosialisasi, tetapi bentuk nyata kepedulian terhadap pendidikan dan masa depan generasi muda.

Baca Juga  Menjelang Pemilihan Nakes Teladan 2025, Putri Maya Sari Ungkap Tips Sukses Jadi Apoteker Teladan Kota Jambi

“Melihat mata anak-anak berbinar saat mereka belajar mencampur sabun atau menjelaskan cara minum obat adalah kebahagiaan tersendiri,” ujar apt. Intan haru.
“Kami percaya, semakin dini mereka mengenal dunia farmasi, semakin mereka menghargai pentingnya ilmu kesehatan,” tutup apt. Safir.

Melalui kerja sama antara Permata Farma, Apotek As Salam Firdaus, dan organisasi Playdate, kegiatan ini menjadi bukti bahwa edukasi kesehatan bisa dikemas dengan cara yang kreatif, menyentuh, dan menyenangkan.

Langkah kecil di Kabupaten Pasuruan ini menjadi inspirasi bahwa mengenal dunia kesehatan tak harus menunggu sakit — bisa dimulai dari tawa, rasa ingin tahu, dan impian anak-anak tentang masa depan yang sehat.***

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 950x90