JAKARTA, IAINews – Melalui Rakernas dan Pertemuan Ilmiah Tahunan, Ikatan Apoteker Indonesia bertekad menjadi organisassi profesi yang menyiapkan anggota menjadi lebih kompeten dan profesional.
Hal itu sesuai amanah Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikit, sesaat setelah dilantik pada Kabinet Merah Putih dibawah Presiden Prabowo Subianto.
‘’Saat itu Menteri Kesehatan menyampaikan, tenaga kesehatan harus terus meningkatkan kompetensi dan profesionalisme melalui bermacam pendidikan dan pelatihan,’’ ungkap apt Noffendri Roestam, S.Si, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI) kepada sejumlah wartawan dalam wawancara eksklusif di Sekretariat PP IAI di Jakarta.
Apt Noffendri Roestam menyampaikan hal tersebut sehubungan dengan rencana diselenggarakannya Rapat Kerja Nasional dan Pertemuan Ilmiah Tahunan (Rakernas dan PIT) IAI pada 27 – 30 Agustus 2025 di Makassar.
Pada kesempatan tersebut, apt Noffendri Roestam didampingi Ketua Panitia Rakersnas dan PIT IAI 2025, Dr apt Agus Sulaiman, M.Si serta Wakil Ketua Panitia Bidang Rakernas, apt Ahmad Sofan, S.Si, M.Farm dan moderator apt Priharika, S.Si, M.Kes.
Untuk memenuhi harapan Menteri Kesehatan tersebut, IAI kemudian mendirikan lembaga Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) yang telah terakreditasi A oleh Kementerian Kesehatan.
Sementara untuk kebutuhan sertifikasi, IAI juga telah memiliki Lembaga Sertifikasi Person (LSP) yang telah mendapatkan akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN).
‘’Selama ini tenaga kesehatan sudah mengikuti seminar atau webinar mengupdate pengetahuan, namun output yang diperoleh kurang tajam. Dengan sertifikasi maka diharapkan kompetensi dan profesionalisme yang dimiliki akan jauh lebih baik,’’ lanjut apt Noffendri.
Mengenai rencana Rakernas dan PIT IAI 2025, apt Agus Sulaiman menyebutkan acara akan diselenggarakan di Hotel Claro, Makassar, Sulawesi Selatan.
‘’Sudah hampir 1500 apoteker dari seluruh Indonesia dan berasal dari berbagai lini praktik, akademisi, peneliti, mahasiswa farmasi serta pemangku kepentingan di bidang kesehatan dan farmasi telah mendaftar sebagai peserta,’’ ungkap apt Agus Sulaiman.
Mengambil tema “Navigating the Future of Pharmacy: Performance, Innovation, and Collaborative Transformations in Healthcare”, PIT 2025 akan menjadi forum ilmiah terbesar yang menghadirkan para pakar nasional dan internasional untuk membahas perkembangan terkini dalam dunia farmasi.
Ada 15 topik yang akan dibahas dengan 33 simposium/workshop, 115 presentasi oral dan presentasi poster.
Topik yang akan dibahas mencakup:
- Artificial Intelligence dalam Farmasi
- Human Biology dalam Praktik Farmasi
- Obat Terjangkau dan Peran Apoteker
- Apoteker sebagai Edukator Konsumen
- Ketahanan Farmasi dalam Krisis Global
- Pengembangan Obat Tradisional
- Inovasi Sains Farmasi
- Radiofarmasi dalam Precision Medicine
- Farmasi Militer
- Apoteker Muda sebagai Pionir
- Pendidikan Farmasi di Era Transformasi
- Farmasi Kosmetik
- Farmasi dalam Kedokteran Olahraga
- Farmasi Kesehatan Mental
- Farmasi Veteriner
Perkuat Peran Strategis di Bidang Kesehatan
Sementara itu, apt Ahmad Sofan menyampaikan, forum Rakernas 2025 akan menjadi upaya memperkuat peran strategis IAI di bidang kesehatan.
Mengusung tema “Harmonisasi dan Kolaborasi Program IAI dengan Kebijakan Pemerintah dalam Mewujudkan Asta Cita menuju Indonesia Emas 2045”.
‘’Forum ini akan berfungsi sebagai sarana evaluasi program kerja, sinkronisasi kebijakan organisasi profesi dengan regulasi nasional, serta penyusunan strategi penguatan peran apoteker dalam pembangunan kesehatan,’’ ungkap apt Ahmad Sofan.
Sebanyak 500 peserta akan hadir dalam forum rakernas, mereka berasal dari Pengurus Daerah di tingkat provinsi, Pengurus Cabang di tingkat kabupaten/kota didampingi Dewan Pengawas serta Majelis Kode Etik Apoteker Indonesia (MKEAI).
Rakernas 2025 akan dibuka secara resmi oleh Ketua Umum IAI, apt. Noffendri, S.Si. Acara ini juga akan dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara yang menandai dukungan pemerintah baik pusat maupun daerah terhadap kiprah apoteker dalam meningkatkan mutu layanan kesehatan di masyarakat.
Para pejabat yang akan hadir antara lain:
- Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC., CLU.
- Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, Prof. Dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., Ph.D.
- Menteri Koordinator Hukum dan HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Republik Indonesia, Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc.
- Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, M.P.
- Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman.
- Ketua Konsil Kesehatan Indonesia, drg. Arianti Anaya, MKM.
- Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Dr. apt. Rizka Andalucia, M.Pharm., MARS.
- Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendiktisaintek, Prof. Dr. Khairul Munadi, ST., M.Eng.
- Majelis Disiplin Profesi.
- Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan RI.
Agenda Rakernas akan mencakup evaluasi program kerja, harmonisasi kebijakan profesi dengan UU Kesehatan No. 17 Tahun 2023, pembahasan jenjang karir apoteker, serta pembaruan regulasi perpajakan bagi organisasi profesi.
Ketua Umum Pengurus Pusat IAI menegaskan pentingnya kedua kegiatan ini sebagai tonggak strategis bagi profesi apoteker.
“Rakernas 2025 akan menjadi forum evaluasi dan harmonisasi kebijakan profesi, sementara PIT IAI 2025 akan menjadi wadah ilmiah untuk memperkuat kapasitas dan kompetensi apoteker. Keduanya saling melengkapi sebagai upaya nyata IAI dalam mendukung transformasi kesehatan nasional menuju Indonesia Emas 2045,” tegas apt Noffendri Roestam.***