Informasi
Hubungi Redaksi IAINews melalui email : humas@iainews.net
Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

Apoteker Memahami Alasan Pasien Tidak Patuh Minum Obat

banner 120x600
banner 468x60

PASIEN yang tidak patuh minum obat memang menjadi satu masalah tersendiri. Meminum obat memang  adalah sesuatu yang tidak mengenakkan bagi beberapa orang.

Apalagi jika harus meminum obat setiap hari secara rutin secara terus-menerus.

Iklan ×

Itulah yang harus dilakukan oleh pasien-pasien yang mengidap penyakit kronis atau penyakit degeneratif.

Penyakit yang mewajibankan pasien meminum obat secara jangka panjang.

Setiap bulan pasien harus datang ke fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama untuk mengambil obat sekaligus dilakukan pengecekan kepatuhan minum obat pasien.

Ada beberapa alasan yang menyebabkan pasien tidak patuh minum obat secara rutin yaitu:

Pertama, lupa. Banyak orang sering lupa minum obat, terutama jika harus diminum beberapa kali sehari.

Rutinitas harian yang sibuk atau kurangnya pengingat bisa membuat seseorang lupa untuk minum obat.

Kedua, efek samping obat. Beberapa obat memiliki efek samping yang tidak menyenangkan, seperti mual, pusing, atau lelah.

Baca Juga  Bagaimana Apoteker Membantu Mencegah Kesalahan Penggunaan Obat Secara Efektif?

Hal ini bisa membuat orang enggan melanjutkan pengobatan, walaupun sebenarnya efek samping tidak terjadi untuk semua orang.

Ketiga, merasa sudah sembuh. Ketika seseorang merasa lebih baik, mereka mungkin berpikir bahwa mereka tidak perlu lagi minum obat, padahal penyakitnya mungkin masih ada atau membutuhkan perawatan jangka panjang.

Keempat, biaya obat. Harga obat yang mahal bisa menjadi beban bagi sebagian orang, sehingga mereka memutuskan untuk mengurangi dosis atau berhenti minum obat sama sekali untuk menghemat uang.

Ini tidak berlaku untuk pasien BPJS, biaya obat mereka sudah dtanggung oleh BPJS Kesehatan.

Keempat, kehabisan obat. Kadang-kadang orang kehabisan obat dan tidak segera membeli atau mengambil resep baru dari apotek.

Baca Juga  Komunikasi Efektif Antara Apoteker dan Pasien

Hal ini bisa membuat mereka melewatkan dosis yang diperlukan. Padahal, sebelum habis atau ketika habis, pasien wajib kembali ke fasyankes pertama untuk segera mengambil obat kembali.

Kelima, ketidakpahaman. Ada orang yang tidak sepenuhnya memahami pentingnya minum obat secara teratur atau tidak menyadari konsekuensi dari tidak mengikuti anjuran dokter.

Keenam, tidak merasakan manfaat: Jika seseorang tidak langsung merasakan manfaat dari obatnya, mereka mungkin merasa obat tersebut tidak efektif dan memutuskan untuk berhenti mengonsumsinya.

Ketujuh, takut ketergantungan. Beberapa orang khawatir bahwa mereka akan menjadi ketergantungan pada obat tertentu, sehingga mereka memilih untuk mengurangi dosis atau berhenti sama sekali.

Kedelapan,  banyaknya obat yang harus diminum. Pasien dengan penyakit kronis seringkali harus minum banyak obat sekaligus, dan ini bisa membuat mereka merasa kewalahan atau bosan, sehingga tidak patuh minum obat.

Baca Juga  Inilah Cara Apoteker Dalam Membantu Memerangi Scleroderma!

Kesembilan, perubahan gaya hidup. Jika seseorang mengalami perubahan besar dalam hidupnya, seperti pindah rumah, bepergian, atau perubahan jadwal kerja, rutinitas minum obatnya bisa terganggu, dan mereka mungkin lupa atau memilih untuk tidak meminumnya.

Dengan memahami beberapa alasan pasien tidak patuh minum obat, apoteker bisa melakukan strategi untuk memberikan pemahaman dan konseling kepada pasien terkait kepatuhan minum obat.

Pasien tersebut diberikan perhatian yang lebih terkait kondisi yang dialami dan diarahkan untuk bisa meminum obat secara rutin.

Membantu pasien yang tidak patuh minum obat menjadi patuh adalah tugas mulia yang bisa dikerjakan oleh apoteker demi memberikan pelayanan yang terbaik untuk pasien dan demi meningkatkan kualitas hidup pasien, serta keberadaan apoteker pun bisa dirasakan oleh pasien.***

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 950x90