MAJENE, IAINews – Tak menemukan penderita TB (Tuberkulosis) di Kampung ASK ME Dagusibu binaannya, PC IAI Majene berinisiatif membentuk komunitas baru di wilayah Rangas Timur RT 03 sebagai kampung binaan untuk program Apoteker Bertamu (Berantas TB Bersamamu).
Apoteker Bertamu merupakan kontribusi apoteker dalam skrining dan edukasi tentang Tuberkulosis (TB) bagi masyarakat.
Program nasional dari Ikatan Apoteker Indonesia ini digelar bersamaan dengan peringatan World Pharmacist Day serta World Antimicrobial Awareness Week 2024.
Dengan edukasi yang tepat, masyarakat diharapkan memahami gejala TB, langkah yang harus diambil jika mengalami gejala, serta meningkatkan pengetahuan terkait penyakit ini. Dengan begitu mereka akan lebih peduli dan mampu mencegah dan memutus penyebaran TB.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaaten Majene, wilayah Rangas Timur merupakan daerah penyumbang TB terbanyak.
‘’Berdasarkan data tersebut, kami memutuskan membentuk Kampung ASK ME Dagusibu di wilayah Rangas Timur 03 sebagai Lokasi program Apoteker Bertamu,’’ ungkap ketua pelaksana, apt Muslih, S.Farm.
Setelah berkoordinasi dengan Lukman selaku ketua RW. 03 Rangas Timur, tim PC IAI Majene melakukan survei pada 27 Oktober 2024 terhadap 65 KK yang ada di 60 rumah di wilayah tersebut.
Survei dan screening dilaksanakan dari rumah ke rumah untuk mengetahui kondisi, pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap Tuberkulosis (TB) dan Dagusibu.
‘’Berdasarkan hasil screening jika ada masyarakat yang bergejala maka kami memberikan pot dahak untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium, hal ini merupakan kolaborasi kami dengan penanggung jawab program TB puskesmas setempat yaitu Puskesmas Totoli,’’ ungkap apt Muslih.
Dari hasil screening dan pra survey tim menemukan 5 orang yang bergejala dan diambil sampel sputumnya untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium.
Dari hasil pemeriksaan laboratorium 1 dari 5 orang tersebut dinyatakan positif TB. Tim kemudian mengedukasi yang bersangkutan dan mengarahkan ke Puskesmas Totoli untuk mendapatkan pengobatan.
Agenda berikutnya adalah edukasi dan pasca survey, yang dilaksanakan pada 10 November 2024 di kediaman Dr. H. Andi Zulkifli Atjo, SH., MH, seorang tokoh masyarakat di Rangas Timur.
Kegiatan dihadiri oleh para responden pra survey sebagai perwakilan dari 65 KK, dengan edukasi oleh Hasanuddin, S.Kep, Ns, M.K.M mengenai penyakit tuberculosis.
Dalam kesempatan tersebut, Apt. Muslih melaporkan pembentukan Kampung Ask Me Dagusibu dan Apoteker Bertamu di Rangas Timur RT.03 ini bertujuan mendorong kesadaran masyarakat tentang TB, mengedukasi masyarakat tentang Dapatkan, Gunakan, Simpan dan Buang obat secara benar khususnya obat TB yang penggunaannya harus secara rutin dan tuntas.
Di kesempatan yang sama, Ketua PC IAI Majene, apt. Hj. Nur Ekawati, S.Si mengungkapkan bahwa kegiatan Apoteker Bertamu adalah salah satu program meningkatkan partisipasi apoteker dalam mencegah penyakit tuberkulosis di Indonesia.
‘’Indonesia merupakan peringkat ke-2 negara penderita TB tertinggi di dunia,’’ terang apt Nur Ekawati.
‘’Penyakit ini cepat penularannya dan penderita dapat sakit selama berbulan- bulan bahkan ada yang tidak dapat beraktifitas,’’ lanjut apt Nur Ekawati.
‘’Tuberkulosis bisa dicegah dan diobati. Jadi ibu- ibu, bapak- bapak jika ada keluarga, tetangga yang batuk lebih dari dua minggu segera periksakan ke Puskesmas terdekat,” tegas apt Nur Ekawati.
Lukman selaku ketua RT.03 menyampaikan terimakasih karena PC IAI Majene memilih wilayahnya sebagai Lokasi Apoteker Bertamu.
‘’Semoga kagiatan ini tetap berlanjut, tetap membina masyarakat kami dalam hal penggunaan obat yang benar dan pendampingan tuberculosis,” harap Lukman.
‘’Semoga melalui program Apoteker Bertamu ini, para apoteker termasuk dalam Pahlawan Kesehatan dalam memberantas tuberculosis,” kata Lukman.
Pada edukasi ini tim membagikan leaflet tentang Gejala TBC, TOSS TBC dan kalender Apoteker Bertamu.
‘’Leaflet dan kalender ini berisi informasi mengenai penyakit tuberkulosis, gejala dan cara pencegahannya yang dapat dibaca dan dilihat oleh masyarakat setiap waktu agar mengingatkan masyarakat peran aktifnya sebagai mata- mata TB di lingkungannya,’’ jelas apt Muslih.
Dalam kesempatan tersebut, PC IAI Majene mendorong masyarakat agar memiliki kesadaran dan terlibat aktif dalam mencegah penularan penyakit tuberkulosos pada keluarga dan lingkungan sekitarnya.
Masyarakat diharapkan juga dapat berperan aktif menjadi mata-mata TB dan aktif dalam pencegahan TB diwilayahnya dan mendukung program “Indonesia Bebas Tuberculosis 2030”.
Berdasarkan hasil pasca survey semua responden menyambut baik kegiatan apoteker, mereka merasakan manfaat positif dari kegiatan ini dan berharap kegiatan apoteker tetap berkesinambungan.
Program Apoteker Bertamu tidak berhenti sampai disini. Tim PC IAI Majene akan terus memantau perkembangan, melakukan pembinaan di dua kampung binaan Ask Me Dagusibu.
‘’Kami sangat bersyukur bisa memberikan setitik kegiatan yang memperlihatkan bukti nyata peran serta apoteker dalam menyukseskan program pemerintah dalam menyehatkan masyarakat. Semoga kita dapat Bergerak Bersama, Sehat Bersama!,’’ ungkap apt Muslih.***