Makassar, IAINews — Udara terik Makassar selalu punya cara untuk menuntun orang mencari kesegaran. Di sepanjang Jalan Somba Opu, kerumunan terlihat mengelilingi penjual es puter, kudapan klasik yang kembali menjadi primadona.
Aroma manis gula merah berpadu dengan kesejukan es, menghadirkan cita rasa yang bukan sekadar memuaskan dahaga, tetapi juga meninggalkan kenangan manis.
×
Proses Unik di Balik Kelezatan
Keistimewaan es puter Makassar terletak pada cara pembuatannya yang sederhana namun sarat makna. Adonan santan dan gula merah dimasukkan ke dalam tabung silinder, lalu diletakkan dalam tong berisi es batu dan garam kasar.
Tabung ini kemudian diputar manual tanpa henti selama puluhan menit. Proses penuh kesabaran itu memastikan adonan membeku merata, menghasilkan tekstur lembut tanpa kristal es besar.
Kekayaan Rasa dalam Satu Sajian
Penyajian es puter selalu memikat. Di balik bulatan es krim yang halus, tersembunyi lapisan rasa dan tekstur: legitnya ketan hitam, kenyalnya mutiara, gurihnya serutan kelapa muda, lembutnya alpukat, hingga manis harum nangka. Semua berpadu, menciptakan harmoni yang memanjakan lidah sekaligus memberikan pengalaman mengunyah yang menyenangkan.
Filosofi Es Puter: Proses, Sabar, Harmoni, dan Kesederhanaan
Lebih dari sekadar makanan penutup, es puter menyimpan filosofi hidup. Pertama, filosofi proses dan kesabaran: hasil terbaik lahir dari usaha yang konsisten, sebagaimana adonan es yang diputar tanpa henti hingga menjadi lembut sempurna. Kedua, filosofi harmoni dalam kesederhanaan: bahan-bahan sederhana, ketika diracik dengan tepat, mampu menghadirkan keindahan dan kelezatan yang tak terlupakan.
Menyatu dengan Kenangan Makassar
Menikmati es puter di Jalan Somba Opu bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang pengalaman. Saat berbelanja oleh-oleh khas Makassar, semangkuk es puter menjadi jeda manis yang membekukan momen dalam ingatan.
Ia adalah nostalgia yang disajikan dingin, membawa pulang cerita tentang kesederhanaan, kebijaksanaan, dan keramahan kota Anging Mammiri.
