Wajo Sulsel, IAINews.id – Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dan Apoteker Tanggap Bencana (ATB) Kabupaten Wajo menggelar kegiatan pengabdian masyarakat dengan melakukan kunjungan ke daerah terdampak banjir di Dusun Awakaluku, Desa Sabbangparu, Kecamatan Sabbangparu, Kabupaten Wajo, pada Rabu, 1 Januari 2025.
Dusun Awakaluku menjadi wilayah terisolir akibat luapan air Danau Tempe, yang berbatasan langsung dengan pemukiman warga.
Air luapan tersebut telah merendam kawasan ini selama lebih dari tiga minggu, dengan estimasi surut yang memerlukan waktu cukup lama.
Menanggapi kondisi tersebut, para apoteker tergerak untuk turun langsung memberikan bantuan. Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi antara ATB PC IAI Wajo, Puskesmas Liu, dan Puskesmas Sabbangparu.
Selain apoteker, dua dokter internship dari Puskesmas Sabbangparu turut berpartisipasi dalam kegiatan ini untuk melakukan pemeriksaan kesehatan bagi warga yang terdampak bencana.
Kegiatan kepedulian ini bertujuan untuk memberikan bantuan medis serta memastikan kondisi kesehatan masyarakat yang terisolasi akibat banjir, sekaligus memberikan informasi mengenai penanganan kesehatan yang tepat selama masa bencana.
Penyerahan bantuan sembako dari Ketua ATB PD IAI Sulsel
Penyerahan bantuan sembako dari PC IAI Kab. Wajo
ATB garda terdepan mitigasi bencana
Salah satu himpunan seminat apoteker yang memiliki peran sangat besar adalah Apoteker Tanggap Bencana (ATB).
ATB harus mampu bekerja di bawah tekanan tinggi, sering kali dengan sumber daya yang terbatas, untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada para korban bencana.
Kehadiran ATB sangat penting dalam menyediakan obat-obatan dan layanan kesehatan yang sangat dibutuhkan dalam situasi darurat.
Apoteker memiliki tanggung jawab untuk memastikan ketersediaan obat-obatan esensial, mengelola logistik farmasi, serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara penggunaan obat yang tepat dan aman selama masa bencana.
Selain itu, ATB juga merupakan kesempatan bagi para Apoteker untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam menghadapi situasi nyata.
Sebagai relawan, mereka berperan aktif dalam upaya pemulihan dan membantu masyarakat yang terkena dampak bencana, sambil memperluas wawasan mereka dalam memberikan layanan kesehatan di kondisi yang ekstrem.
Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan
Peran Apoteker dalam Manajemen Bencana
Apoteker menjadi sangat penting dalam menjamin kesehatan dan keberlangsungan hidup masyarakat
yang terdampak.
Manajemen bencana mencakup berbagai kegiatan mulai dari pencegahan, kesiapsiagaan, respons, dan pemulihan.
Peran kritis seorang Apoteker terlibat dalam memastikan ketersediaan obat-obatan, menyediakan layanan kesehatan darurat, serta berkontribusi dalam perencanaan dan pelaksanaan kebijakan kesehatan publik yang efektif selama dan setelah bencana.
Pada tahap pencegahan, Apoteker berperan dalam edukasi masyarakat tentang pentingnya
persediaan obat-obatan esensial dan bagaimana menyimpannya dengan benar.
Apoteker memberikan edukasi kepada masyarakat berdampak banjir
Tahap Kesiapsiagaan
Pada tahap ini, Apoteker memainkan peran penting dalam pengelolaan stok obat-obatan dan alat kesehatan yang diperlukan untuk menghadapi bencana.
Mereka bertanggung jawab memastikan ketersediaan dan distribusi obat yang esensial, serta mengelola logistik farmasi dengan efisien agar bantuan dapat segera sampai ke korban bencana.
Selain itu pengembangan rencana evakuasi dan pelatihan untuk profesional kesehatan juga menjadi tanggung jawab yang harus ditangani oleh Apoteker.
Mereka harus memastikan bahwa tenaga medis memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk merespons bencana secara efektif.
Kemudian, Apoteker berperan dalam penyusunan guideline terkait penggunaan obat, termasuk antibiotik dan analgesik, untuk memastikan bahwa obat-obatan ini digunakan dengan bijak dan efisien selama masa krisis.
Kunjungan langsung ATB ke pemukiman warga terdampak banjir
Tahap Respons
Tahapan respon yang cepat dan efektif sangat penting dalam menghadapi bencana. Apoteker berperan vital dalam mendistribusikan obat-obatan dan alat medis dengan cara yang efisien, untuk memastikan bantuan dapat diberikan tepat waktu kepada korban.
Mereka harus dapat menilai kebutuhan medis dengan cepat dan memastikan ketersediaan obat-obatan penting seperti antibiotik, analgesik, antiinflamasi, dan obat-obatan untuk kondisi kronis.
Tahap Pemulihan
Ketika keadaan kembali normal maka akan ke tahap pemulihan yang bisa berlangsung selama lama
yakni dalam hitungan minggu, bulan, atau bahkan tahun.
Di tahap ini, Apoteker berfokus pada pemulihan layanan kesehatan yang terdampak dan memastikan ketersediaan obat-obatan untuk pengobatan jangka panjang bagi korban bencana.
Ditemui terpisah, Ketua ATB PD IAI Sulsel, apt. Sri Muntani berujar “Kunjungan ini dirangkaikan dengan kegiatan pemeriksaan kesehatan, pengobatan, dan edukasi oleh Apoteker yang dawali pembagian sembako ke rumah warga”.
“Kami hadir untuk memberikan dukungan kepada warga secara langsung, dengan harapan bantuan ini dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka untuk sementara waktu. Peran ATB bukan hanya pada saat sekarang ini tapi akan berkelanjutan sampai tahap pemulihan” tutupnya. ***