MAKASSAR, IAINews – Mitra Farma Indonesia bekerjasama dengan LPK Bintang Edukasi dengan dukungan DKT Indonesia mengadakan webinar bertajuk ‘Peran Apoteker dalam Edukasi Cyproterone Acetate sebagai Kontrasepsi Modern dengan Manfaat Dermatologis’.
Webinar yang diselenggarakan pada Rabu, 28 Mei 2025 ini diikuti oleh 1000 peserta baik melalui zoom maupun channel youtube.
×
Hadir sebagai pembicara apt. Marinus Pasaribu.,S.SI., M.Farm (DKT Indonesia Trainer), dr. Thesa Ananda Prima (Medical Advisor DKT Indonesia) dan apt. Annisa Chusnul Ayushah (Brand Manager Andalan Pills DKT Indonesia).
Kegiatan ini diarahkan oleh apt. Yuri Pratiwi Utami yang merupakan dosen dan praktisi kesehatan.
Pembicara pertama apt. Marinus memberikan apresiasi kepada peserta yang menyempatkan untuk mengambah ilmu pengetahuan melalui webinar tersebut.
Cyproterone Acetate Sebagai Kontrasepsi Modern
Dalam pemaparannya, apt Marinus Pasariba menjelaskan cyproterone acetate (CPA) merupakan obat sintesis yang bekerja sebagai antiandrogen dan progestin.
Obat ini digunakan untuk mengobati berbagai kondisi medis yang berkaitan dengan kelebihan hormon androgen (seperti testosterone) atau ketidakseimbangan hormon
CPA bekerja melalui dua jalur yaitu antiandrogenik dengan menghambat kerja hormon androgen dan progestogenik dengan meniru hormon progesterone yang menekan sekresi hormon gonadotropin dari hipofisis (luteinizing hormone/LH dan follicle stimulating hormone/FSH).
Dikatakan CPA sebagai kontrasepsi modern karena bukan hanya mencegah kehamilan, tetapi digunakan juga sebagai efek antiandrogenic, terapi jerawat/hirsutisme, dan terapi hormon kompleks (Polycystic Ovary Syndrome/PCOS).
Sebagai Pil KB, CPA merupakan sekaligus terapi hiperandrogen dengan menghambat ovulasi (terapi utama kontarasepsi hormonal), menebalkan lendir serviks dan mengubah endometrium, efek tambahan berupa terapi hormonal dan antiandrogenik oleh karena itu CPA digunakan dalam pil kombinasi modern seperti ELZHA.
Selanjutnya dikatakan sebanyak 5 – 10% wanita usia reproduksi di Indonesia mengalami kelebihan hormon androgen, hal ini ditandai dengan munculnya jerawat, pertumbuhan rambut berlebih dan PCOS.
Peran Apoteker dalam Edukasi Terkait Jerawat dan Penggunaan Terapi Hormonal
’’Kunjungan pasien untuk menerima edukasi dari apoteker sekarang ini telah berkembang pesat sehingga apoteker selalu belajar dan melakukan kegiatan-kegiatan yang mendukung pengembangan diri sehingga perannya sangat dirasakan oleh masyarakat,’’ tutur apt. Marinus yang merupakan ketua Hisfarma PD IAI Banten.
Peran dan wewenang apoteker dalam penyedia dan akses alat kontrasepsi di apotek diantaranya :
- Terus mengupdate ilmu pengetahuan mengenai kontrasepsi dan kesehatan reproduksi,
- Menyediakan layanan konsultasi kontrasepsi dengan menjaga privasi, komunikasi yang baik dan mudah dipahami.
- Mengikuti kebijakan kesehatan nasional yang berkaitan dengan kontrasepsi
- Memberikan pelayanan informasi obat (PIO) dengan menyediakan brosur, leaflet atau materi digital tentang pilihan kontrasepsi yang tersedia.
Materi selanjutnya dari dr. Thesa Ananda Prima dengan materi ketersediaan Pil KB Cyproterone Acetate Sebagai Kontrasepsi Modern dan dilanjutkan apt. Annisa Chusnul Ayusha tentang Overview DKT Indonesia.
Sebagai moderator apt. Yuri Pratiwi menutup dengan harapan, webinar ini bermanfaat untuk para apoteker dan tenaga vokasi farmasi yang hadir menjadi peserta webinar tersebut.***
