Informasi
Hubungi Redaksi IAINews melalui email : humas@iai.id
Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

TBO Farmasi UMY Perkuat Anggota Lewat Pelatihan Manajemen Komando: Mengubah Niat Baik Jadi Aksi Cerdas

banner 120x600
banner 468x60

Yogyakarta, IAINews – Tim Bantuan Obat (TBO) Farmasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), unit kegiatan mahasiswa yang dikenal sigap menjadi relawan saat terjadi bencana, baru-baru ini menggelar pelatihan lanjutan untuk memperkuat wawasan dan kesiapan anggotanya.

Acara yang diselenggarakan pada Sabtu, 6 September 2025 ini menghadirkan sejumlah narasumber, salah satunya Romo Sukir Satrija Djati, Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat PP IAI.

Iklan ×

Dalam materinya, Romo Sukir menekankan pentingnya manajemen anggota dan sistem komando. Menurutnya, di tengah kekacauan bencana, niat baik saja tidak cukup. “Tanpa manajemen yang baik, niat baik justru bisa menjadi bagian dari masalah,” tegasnya.

Ia kemudian memperkenalkan konsep dasar Incident Command System (ICS), sistem komando standar internasional yang menjadi tulang punggung keberhasilan setiap respons bencana.

Baca Juga  Apoteker Sebagai Gutawa: Guru Tamu Istimewa di SDN Kompleks IKIP Makassar
Romo Sukir sedang menyampaikan Materi

Tiga Pilar Utama Materi

  1. Peran Strategis Farmasi di Lapangan
    Romo Sukir menjelaskan bahwa manajemen anggota bertujuan untuk menempatkan “orang yang tepat, di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat.” Relawan TBO dibekali pemahaman tentang hak dan kewajiban mereka, serta disadarkan akan peran vitalnya sebagai manajer logistik obat, penjamin mutu obat dan alkes, sekaligus sumber informasi terpercaya bagi tim medis maupun korban.
  2. Memahami Sistem Komando (ICS)
    TBO Farmasi UMY diperkenalkan pada posisi mereka dalam sistem komando. Menurut Romo Sukir, unit farmasi biasanya berada di bawah seksi Logistik yang berfungsi sebagai jantung tim. Ia menekankan bahwa dalam sistem ini, kepemimpinan tidak ditentukan oleh senioritas, melainkan oleh peran yang diemban.
  3. Pentingnya Komunikasi dan Kedisiplinan
    Dalam kondisi darurat, setiap detik sangat berharga. Karena itu, relawan TBO Farmasi UMY dilatih untuk berkomunikasi efektif, melaporkan kondisi dengan jujur, serta tidak melakukan tindakan di luar komando (freelancing). Hal ini penting untuk menghindari miskomunikasi dan kesalahan fatal di lapangan.
Baca Juga  Rakernas IAI 2025: Ruang Konsolidasi Gagasan Menuju Sinergi dan Kemajuan

Sebagai penutup, Romo Sukir memberikan pesan kuat yang menjadi pengingat bagi seluruh peserta. “Dalam setiap bencana, selalu ada dua bencana: yang pertama adalah bencana alamnya, yang kedua adalah kekacauan manajemennya. Jangan sampai kita menjadi penyebab yang kedua.”

Pesan ini menegaskan kembali komitmen mahasiswa TBO UMY untuk mengutamakan profesionalisme, kedisiplinan, dan kerja terorganisasi dalam setiap misi kemanusiaan.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 950x90