BOGOR, IAINews – Apoteker Kabupaten Bogor, Bersama ribuan masyarakat lain tumpah ruah di Stadion Pakan Sari Cibinong melebihi biasanya, pada Sabtu-Minggu, 10-11 Agustus 2024 yang lalu.
Pasalnya, Pemerintah Kabupaten Bogor menyambut hari kemerdekaan RI ke-79 tahun ini dengan mengadakan berbagai hiburan dan bazaar bagi masyarakat.
Terlebih lagi, minggu pagi diadakan jalan sehat dan karnaval sepanjang Jalan Raya Pemda yang berakhir di stadion tersebut, menyebabkan keramaian yang luar biasa.
Selain panggung musik gratis yang menampilkan artis terkenal, puluhan tenda menyajikan pameran dari seluruh perangkat Organisasi Pemerintah Daerah (OPD), kecamatan, dan mitra swasta di wilayah Kabupaten Bogor.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor ikut berpartisipasi memberikan layanan bagi masyarakat bersama RSUD Cibinong, RSUD Ciawi dan berbagai organisasi profesi kesehatan.
Selain Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia (PC IAI), organisasi profesi Kesehatan yang hadir yaitu Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Ada pula Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (PATELKI), Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) dan Perhimpunan Akupunktur Terapis Indonesia (HAKTI) cabang Kabupaten Bogor.
PMI juga hadir melayani masyarakat yang ingin menjadi donor darah.
34 orang apoteker yang tergabung pada PC IAI Kabupaten Bogor ikut berpartisipasi, memberikan layanan konsultasi obat dan membagikan vitamin secara gratis pada lebih dari 1.000 orang masyarakat yang berkunjung ke dua meja yang disediakan.
Selain itu, para apoteker tersebut memberikan informasi tentang Dagusibu yang merupakan singkatan dari dapatkan, gunakan, simpan dan buang obat secara benar.
‘’Kami mendapatkan sumbangan berbagai vitamin dan suplemen kesehatan dari beberapa mitra industri farmasi. Sehingga kami dapat membagikannya pada masyarakat secara gratis selama dua hari ini,’’ ujar apt. Tommy Syam, S.Si, Ketua PC IAI Kabupaten Bogor.
Telah dibagikan sebanyak 2.500 tablet vitamin D3, 25.000 tablet vitamin C 250 mg, 2.800 tablet vitamin C 100 mg, 3.000 tablet vitamin C 500 mg, dan 28 botol sirup multivitamin.
Selain itu juga 300 tablet suplemen pelancar ASI, 400 tablet suplemen enzim penambah nafsu makan dan 300 tablet obat pereda nyeri.
‘’Pemberian vitamin tersebut disertai dengan informasi tentang cara menggunakannya secara benar,’’ lanjut apt Tommy Syam yang terlihat cukup sibuk membagian vitamin bersama apoteker Kabupaten Bogor lainnya.
‘’Kami menyadari, masih sangat banyak masyarakat belum mengetahui cara menggunakan obat dengan benar, termasuk vitamin,’’ kata apt Tommy Syam.
‘’Sebagai apoteker, kami bertanggungjawab untuk memberikan edukasi dan informasi terkait hal tersebut,’’ tutur apt Tommy Syam.
Ketua Bidang Praktik Apoteker, apt. Bayu Sandi, S.Farm, saat ditemui IAINews di lokasi mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian apoteker pada masyarakat yang telah rutin diadakan oleh PC IAI Kabupaten Bogor.
‘’Kami memastikan apoteker memberikan informasi pada pengunjung, agar tidak sembarangan minum vitamin yang dibagikan ini,’’ ungkap apt Bayu Sandi.
‘’Menggunakan leaflet berisi informasi Dagusibu, apoteker Kabupaten Bogor mengedukasi masyarakat bagaimana cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat dengan benar,’’ jelas apoteker yang juga berpraktik di RSUD Cibinong ini.
Selain membagikan vitamin, para apoteker juga memberikan layanan konsultasi dan informasi obat.
Upaya PC IAI Kabupaten Bogor tersebut mendapatkan apresiasi dari Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, dr. Agus Fauzi, M.Kes.
‘’Masyarakat memang sangat perlu mendapatkan informasi dan edukasi yang benar tentang obat. Agar tidak salah kaprah dalam menggunakan obat,’’ ujar dr Agus Fauzi saat menyambangi booth PC IAI dan menemui para pengurus dan apoteker.
Melalui kegiatan pelayanan informasi obat pada masyarakat ini, lebih lanjut apt Tommy Syam menyampaikan harapannya, agar masyarakat mengetahui bagaimana menggunakan dan menyimpan obat dan perlakuan pada obat itu sendiri.
‘’Masyarakat harus tahu, setelah tidak digunakan (karena rusak atau kedaluwarsa), obat itu akan diapakan. Apakah langsung dibuang, disimpan, atau dihancurkan. Sehingga tujuan dari obat itu sampai pada masyarakat, tepat indikasi, tepat guna dan tepat cara pakai,” jelas apt Tommy Syam.
Masalah lain yang ia sampaikan adalah penggunaan antibiotik secara sembarangan.
Penggunaan antibiotik secara tidak tepat, dapat menyebabkan terjadinya resistensi (kekebalan bakteri).
Itu sebabnya IAI seringkali melakukan kegiatan penyebaran informasi tentang obat pada masyarakat, sebagaimana yang dilakukan oleh PC IAI Kabupaten Bogor.
Sepanjang pemantauan IAINews, masyarakat yang berkunjung di booth PC IAI Kabupaten Bogor tersebut selalu ramai dan tidak terputus.
Wajah mereka terlihat puas setelah mendapatkan vitamin dan informasi tentang obat yang berharga.
Beberapa orang apoteker Kabupaten Bogor juga terlihat menghampiri masyarakat yang sedang beristirahat di lapangan rumput, sembari membawa leaflet Dagusibu dan berdialog memberikan informasi tentang obat.***