Informasi
Hubungi Redaksi IAINews melalui email : humas@iai.id
Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

Rayakan HUT IAI ke 68, Noffendri Roestam Ajak Apoteker Indonesia Tetap Kompak dan Solid

banner 120x600
banner 468x60

Jakarta, IAINews – Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) merayakan hari jadinya yang ke-68 pada tahun ini. Acara peringatan HUT IAI ke-68 diadakan secara hibrida melalui zoom, minggu, 18 Juni 2023, diikuti oleh Pengurus Pusat, Pengurus Daerah, dan Pengurus Cabang di seluruh Indonesia.

Perayaan tahun ini semakin meriah dengan peluncuran resmi Tim Media Nasional IAI dan dimulainya program Kampung ASK ME DAGUSIBU.

Iklan ×

Ketua Umum IAI, apt. Noffrendi, S.Si, dalam pidatonya berharap di usia ke-68 tahun ini, IAI menjadi organisasi yang konstruktif, memiliki integritas yang baik, toleransi yang tinggi, serta penuh humor dan fleksibilitas.

IAI didirikan pada tahun 1955 oleh sejumlah apoteker yang memiliki pandangan ke depan yang luar biasa.

Mereka menyadari perlunya organisasi apoteker yang dapat memperhatikan dan memperjuangkan kepentingan farmasi pada umumnya, serta kepentingan apoteker pada khususnya.

Seiring dengan itu, pada tanggal 20 April 1955, dibentuk panitia persiapan yang bertugas menyusun anggaran dasar dan rumah tangga, menentukan nama organisasi, lambang, serta merumuskan program yang akan diajukan pada muktamar pertama.

Baca Juga  Prodi Farmasi FKIK UIN Alauddin Makassar Gelar Workshop “Cytotoxicity and Nanotoxicity Assessment”

Pada muktamar pertama itulah disahkan nama organisasi menjadi Ikatan Apoteker Indonesia (IAI).

Pada muktamar ke-7 tahun 1963, terjadi perubahan nama, bentuk, dan sifat organisasi apoteker dari Ikatan Apoteker Indonesia menjadi Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia, yang anggotanya tidak hanya terbatas pada apoteker, tetapi juga non-apoteker.

Namun, pada kongres ke-18 Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia pada tanggal 7-9 Desember 2009 di Jakarta, nama organisasi kembali diubah menjadi Ikatan Apoteker Indonesia hingga saat ini.

“IAI tidak hanya aktif di dalam negeri, tetapi juga telah memperluas perannya di tingkat regional dan internasional. IAI menjadi anggota The Federation of Asian Pharmaceutical Associations (FAPA), sebuah organisasi yang terdiri dari 24 negara di Asia.” ujar Noffendri

“IAI bekerja sama dengan FAPA dalam meningkatkan profesionalisme apoteker Indonesia. Di tingkat internasional, IAI juga memiliki hubungan baik dengan International Pharmaceutical Federation (FIP).” lanjut Noffendri

Pada kongres FIP di Spanyol pada September 2022, aplikasi SIAP dari Indonesia mendapatkan apresiasi dari FIP karena inovasinya dalam pelayanan keanggotaan.

Baca Juga  HUT IAI ke-70, PC IAI Bandar Lampung Semarak Rayakan Bersama Apoteker dan Masyarakat

IAI juga menjadi satu-satunya organisasi profesi yang memiliki aplikasi sistem informasi sendiri, sehingga mampu memberikan layanan profesional, akuntabel, dan dapat dijangkau dari Aceh hingga Papua.

Peran apoteker dalam bidang kesehatan sangatlah besar. Mereka merupakan satu-satunya tenaga kesehatan yang terlibat dari hulu hingga hilir.

Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, praktik kefarmasian meliputi pembuatan, pengendalian mutu sediaan, pengamanan, penyimpanan, pendistribusian obat, pelayanan obat dan resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat dan bahan obat.

Semua kegiatan ini harus dilakukan oleh apoteker yang memiliki keahlian dan kewenangan.

Saat ini, IAI telah memiliki himpunan seminar dan perhimpunan yang menjadi wadah bagi apoteker untuk berpraktik kefarmasian di bidang masing-masing, serta melakukan aktivitas yang mendukung program kerja IAI.

Beberapa himpunan tersebut antara lain Hisfarin, Hisfardis, Hisfarsi, Hisfarma, Himatra, Diaspos, serta beberapa perhimpunan lainnya, seperti Indonesian Farmai Grup, Apoteker Tanggap Bencana (ATB), Perhimpunan Farmasi Militer, dan Perhimpunan Saintis Farmasi Indonesia.

Meski IAI telah berupaya keras untuk mengembangkan dunia kefarmasian dengan upaya memperoleh undang-undang kefarmasian, kita dikejutkan dengan pembahasan RUU kesehatan omnibuslow.

Baca Juga  Tabungan Hari Tua Yang Terlupakan

Meskipun rancangan undang-undang kefarmasian telah dimasukkan ke dalam daftar prolegnas prioritas DPR RI pada akhir 2022 setelah belasan tahun berjuang, harapan tersebut terancam oleh pembahasan RUU kesehatan omnibuslow yang akan menghapus 9 undang-undang lain yang saat ini digunakan dalam praktik kesehatan.

Jika UU praktik kedokteran, UU keperawatan, dan UU kebidanan saja dihapuskan, sulit bagi UU kefarmasian untuk menjadi kenyataan. Hal ini jauh dari harapan kita, ungkap Noffrendi.

Ketua Umum IAI mengajak seluruh apoteker Indonesia untuk tetap kompak, solid, dan bersatu bersama IAI, sesuai dengan tema ulang tahun kita kali ini, “Bersama IAI, Apoteker Memperkuat Sistem Kesehatan Nasional.”

Apoteker akan terus mengembangkan diri secara profesional demi memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik.

Terakhir, Ketua Umum IAI mengundang semua apoteker untuk meramaikan perhelatan Rakenas dan PIT 2023 yang akan diadakan di Solo, Jawa Tengah, pada tanggal 22-26 Agustus 2023

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 950x90