Maros, IAINews — Maros, Sulawesi Selatan, menjadi salah satu destinasi favorit peserta Rakernas dan PIT IAI 2025 untuk berwisata. Di wilayah ini terdapat sebuah keajaiban alam yang dijuluki Taman Batu Raksasa, yakni Rammang-Rammang.
Nama “Rammang” yang berarti awan atau kabut terasa sangat pas, mengingat kawasan karst ini kerap diselimuti kabut pagi yang menambah nuansa magis pada lanskapnya.
×
Rammang-Rammang bukan sekadar panorama indah, melainkan ruang yang menghadirkan pengalaman batin. Ia menawarkan kesempatan untuk menemukan kembali diri di tengah heningnya alam.
Perjalanan menuju lokasi dimulai dengan menyusuri Sungai Pute menggunakan perahu. Sepanjang perjalanan, peserta disuguhi pemandangan bukit-bukit batu karst raksasa yang menjulang tinggi.
Suara perahu yang membelah air, berpadu dengan kicauan burung, menjadi satu-satunya melodi yang terdengar. Perlahan, suasana menggantikan hiruk-pikuk kota dengan ritme alam yang menenangkan.
Puncak petualangan terletak di kawasan Taman Batu. Ratusan gugusan karst tersebar di hamparan hijau, membentuk labirin alami yang unik dan menakjubkan.
Tempat ini adalah titik sempurna untuk menikmati kesendirian. Jauh dari keramaian, pikiran terasa lebih jernih, memberikan ruang untuk merenung dan menata kembali langkah hidup.
Kesendirian di alam seperti Rammang-Rammang adalah kebutuhan jiwa yang sering terlupakan. Keheningannya memberi kesempatan untuk introspeksi, memulihkan mental, bahkan merangsang kreativitas.
Tanpa distraksi eksternal, seseorang dapat berdialog dengan dirinya sendiri, mengevaluasi perjalanan hidup, sekaligus merencanakan masa depan dengan lebih tenang.
Lebih dari sekadar objek wisata, Rammang-Rammang kini juga memiliki pengakuan internasional. Kawasan karst Maros-Pangkep, tempat Rammang-Rammang berada, telah ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Dunia Geopark Global.
Pengakuan ini menegaskan nilai universal luar biasa dari lanskap karst tersebut, bukan hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai laboratorium alam untuk penelitian geologi, keanekaragaman hayati, dan budaya.
Rammang-Rammang adalah undangan untuk larut dalam keindahan, meresapi hening, serta merayakan kesendirian yang bersifat transformatif.
Setiap langkah yang diambil di antara batu-batu karst ini menjadi momen untuk kembali terhubung dengan alam, dan yang terpenting, dengan diri sendiri.
