DENPASAR, IAINews – Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengharapkan, Kegiatan Ilmiah Tahunan (KIT) dan Musyarawah Kerja Nasional (Muskernas) Hisfarma 2025 dapat menjadi wadah diskusi yang bermanfaat bagi pengembangan kompetensi para apoteker.
Menteri Kesehatan menyampaikan hal itu dalam sambutan yang disampaikan melalui rekaman video pada pembukaan KIT dan Muskernas Hisfarma PP IAI, 9 – 11 Mei di Prime Plaza Hotel, Sanur, Bali.
‘’Menuju Indonesia Emas 2045, transformasi kesehatan menjadi pilihan penting untuk memastikan SDM yang sehat dan berdaya,’’ tutur Menteri Kesehatan.

‘’Secara khusus transformasi layanan kesehatan primer dekat di hati saya, karena menjadi tonggak layanan yang paling dekat dan secara langsung dengan masyarakat,’’ kata Menteri Kesehatan.
Lebih lanjut Budi Gunadi Sadikit mengatakan, peran 173.000 apoteker di Indonesia amat penting dalam transformasi kesehatan.
Peran apoteker tersebut dimulai sejak memastikan akses obat-obatan yang aman dan bermutu, memberikan pelayanan pemberian obat termasuk antibiotik yang tepat, sampai ikut serta dalam pengembangan obat-obatan terbaru dan TKDN.

‘’Saya berharap KIT Hisfarma dapat menjadi wadah diskusi yang bermanfaat bagi pengembangan kompetensi para apoteker,’’ harap Budi Gunadi Sadikin di akhir sambutannya.
Himpunan Seminat Farmasi Komunitas (HISFARMA) Ikatan Apoteker Indonesi (IAI) merupakan himpunan apoteker yang berpraktik di lebih dari 26.658 apotek dan 10.000 klinik di Indonesia.
Adapun kegiatan Ilmiah Tahunan (KIT) dan Musyawarah Kerja Nasional (Muskernas) Hisfarma PP IAI kali ini dihadiri oleh lebih dari 700 apoteker dari seluruh Indonesia.
Rangkaian KIT dan Muskernas Hisfarma 2025 di Bali berupa workshop internasional dengan 2 pembicara diantara dari Thailand dan 1 pembicara dari Jepang dengan 20 SKP, seminar nasional dengan 5 SKP, bakti sosial yang menyediakan 15 SKP untuk para pesertanya serta lomba poster ilmiah.

Mengusung tema ‘Advancing Community Pharmacy Practice, Grow Together Success Together’, KIT dan Muskernas Hisfarma 2025 ini mengajak para apoteker untuk bersama-sama menapaki era baru dalam praktik kefarmasian.
‘’Dalam era baru praktik kefarmasian ini, keberhasilan tidak hanya diukur dari aspek bisnis semata, tetapi juga dari kemampuan memberikan pelayanan klinis yang unggul dan mengedepankan nilai-nilai humanis,’’ ungkap apt. Surya Wahyudi kepada IAINews melalui sambungan telepon hari ini.
Menurut apt. Surya Wahyudi, KIT dan Muskernas Hisfarma 2025 ini merupakan jawaban atas tuntutan UU No. 17 tahun 2023 tentang Kesehatan.

Dalam Undang-Undang tersebut apoteker dituntut untuk mengembangkan kompetensi multidimensi.
Kompetensi itu mulai dari aspek klinis dalam pemberitan terapi obat yang tepat yang berhubungan pasien safety, hingga pengelolaan aspek bisnis untuk memastikan keberlanjutan operasional, serta penerapan nilai-nilai humanis dalam interaksi dengan pasien.
Selain dua sesi ilmiah tersebut, KIT dan Muskernas Hisfarma 2025 juga mengajak para apoteker untuk melakukan kegiatan bakti sosial.

Kegiatan pelepasan tukik dan membersihan sampah yang dilakukan di pantai Matahari Terbit ini diikuti oleh apoteker peserta KIT & Muskernas.

Selain itu bakti sosial juga dilakukan dengan pemeriksaan kesehatan & pengobatan gratis untuk masyarakat umum serta donor darah, pemeriksaan mata yang bekerjasama dengan berbagai pihak serta didukung penuh oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bali serta Tim dari Pengurus daerah (PD) IAI Bali serta Hisfarma Daerah Bali.***