Informasi
Hubungi Redaksi IAINews melalui email : humas@iainews.net
Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

Jamu Dulu Kuno, Kini Jadi Gaya Hidup Sehat Muda-Mudi! Bagaimana Bisa?

jamu
banner 120x600
banner 468x60

Denpasar. IAI News.id – Sejak zaman prasejarah, sekitar 53.000 spesies tumbuhan telah digunakan untuk mengobati penyakit manusia.

Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) melaporkan sekitar 70-80% populasi dunia menggunakan berbagai tanaman herbal untuk pengobatan.

Iklan ×

Di Indonesia, pengobatan ini dikenal dengan jamu.

Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2023, jamu adalah bahan atau ramuan yang bersumber dari pengetahuan tradisional atau warisan budaya dan memenuhi kriteria lainnya sesuai dengan ketentuan.

Di tengah tren gaya hidup sehat yang semakin berkembang, jamu yang dulunya hanya dikenal di warung-warung tradisional atau sebagai ramuan rumahan kini mendapat perhatian lebih.

Lantas, bisakah jamu benar-benar “naik level” dan bersaing dengan produk kesehatan modern lainnya?

Inovasi dan Standarisasi: Kunci untuk Naik Level

Kunci utama untuk menjawab pertanyaan tersebut adalah inovasi.

Produsen jamu kini fokus pada kualitas produk, dengan mengembangkan ekstraksi bahan aktif yang lebih tinggi menggunakan teknologi modern, seperti ekstraksi CO2 superkritis (SC-CO2), yang menghasilkan kandungan bahan aktif lebih pekat tanpa merusak kualitasnya.

Baca Juga  Yuk Kenalan Dengan Obat Generik

ekstraksi kritis

Gambar 1. Perolehan kembali minyak dan senyawa bioaktif lipid minor dari minuman Brazil nut dengan ekstraksi CO2 superkritis (Vasquez, et.al., 2021)

Penting untuk menekankan standarisasi produksi jamu. Dengan regulasi ketat dari BPOM, jamu kini memenuhi standar keamanan yang setara dengan produk kesehatan lainnya, memberikan keyakinan lebih kepada konsumen tentang keamanannya.

Perubahan Citra Jamu: Dari Warung ke Cafe

Dulu dianggap minuman tradisional yang kurang menarik, jamu kini mengalami perubahan signifikan. Dengan kemasan modern dan bentuk praktis seperti kapsul, pil, atau teh celup, jamu mudah ditemukan di supermarket.

Kini, jamu juga hadir di kafe, menjadikannya lebih menarik bagi konsumen muda.

Menariknya, Program Studi Farmasi Klinis Universitas Bali Internasional (UNBI) kini telah mengintegrasikan pengembangan jamu modern dalam mata kuliah kewirausahaan, sebuah langkah strategis yang mendorong generasi muda untuk menggali dan memanfaatkan potensi pasar jamu yang terus berkembang.

KWU

Dengan pendekatan ini, mahasiswa diajak untuk mengkombinasikan pengetahuan ilmiah dengan inovasi dalam menciptakan produk jamu yang lebih modern, aman, dan berkualitas tinggi, sekaligus membuka peluang bisnis di industri kefarmasian yang semakin diminati.

Baca Juga  Pimpinan Faskes Tidak Harus TENAGA KESEHATAN?

Menarik Perhatian Generasi Muda

Generasi milenial dan Gen Z adalah target pasar yang potensial bagi produk jamu. Kedua generasi ini lebih peduli pada gaya hidup sehat, keberlanjutan, dan produk alami.

Mereka lebih terbuka terhadap produk tradisional yang ditawarkan dengan lebih praktis dan kekinian.

Produk jamu yang menarik dan fungsional dapat menarik perhatian seperti menu soda anti overthingking, racikan lega plong, dan pilihan eskrim dengan rasa yang tidak biasa, seperti varian beras kencur,  kunyit asem, dan moringa.

Selain menggunakan media sosial untuk menjangkau konsumen muda, juga moda pemasaran dapat menggandeng influencer dan selebritas untuk mempromosikan produk.

Hal ini tentu saja membantu mengubah citra jamu yang dulu dianggap kuno menjadi lebih kekinian, dan menjadi bagian dari gaya hidup yang sehat dan trendy.

Tantangan Jamu untuk Go Global

Tantangan terbesar jamu di pasar internasional adalah memenuhi standar global dan mendapatkan sertifikasi internasional, seperti halal, serta prosedur pengujian yang ketat.

Jamu harus bersaing dengan produk kesehatan modern, seperti suplemen dan minuman herbal luar negeri.

Baca Juga  Pertemuan Ilmiah Tahunan di Mataram: Apoteker Bahas Peran di Era Pasca-Pandemi

Selain itu, keberlanjutan dalam produksi bahan baku sangat penting, dengan tanaman herbal yang ditanam secara berkelanjutan dan bebas pestisida untuk menjaga kualitas produk dan pelestarian lingkungan.

Jamu Bisa Naik Level

Jamu memiliki potensi besar untuk naik level menjadi produk kesehatan yang modern dan diterima secara luas, baik di Indonesia maupun di pasar global.

Dengan inovasi dalam produk, peningkatan kualitas, serta edukasi yang tepat kepada konsumen, jamu dapat menjawab tantangan zaman.

Penggunaan teknologi yang tepat, standarisasi produk, serta pendekatan pemasaran yang menarik bagi generasi muda dapat menjadikan jamu tidak hanya sebagai minuman tradisional, tetapi juga sebagai produk kesehatan yang bergengsi.

Jadi, bisakah jamu naik level?

Jawabannya adalah bisa, asalkan industri jamu terus berinovasi dan menjaga kualitasnya.

Dengan dukungan yang tepat dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, produsen, dan masyarakat, jamu dapat melangkah lebih jauh dan menjadi bintang baru dalam industri kesehatan global. ***

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 950x90