Informasi
Hubungi Redaksi IAINews melalui email : humas@iai.id
Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

Ikatan Apoteker Indonesia Hadiahi Menteri Pertanian RI Bibit Tanaman Sanrego

banner 120x600
banner 468x60

Makassar, IAI News – Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P., berkenan memberikan sambutan dalam rangkaian Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) 2025 Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) pada Kamis, 28 Agustus 2025, yang digelar di Ballroom Phinisi Hotel Claro, Makassar.

Dalam kesempatan tersebut, Ikatan Apoteker Indonesia memberikan hadiah istimewa berupa bibit tanaman Sanrego kepada Menteri Pertanian. Pemberian bibit ini bukan sekadar simbol penghormatan, melainkan juga wujud apresiasi sekaligus dorongan untuk kembali menghidupkan potensi tanaman obat asli Sulawesi Selatan yang sarat khasiat.

Iklan ×

“Selama saya mengikuti acara, ini adalah penghargaan terbaik yang saya terima. Saya akan bawa pulang dan akan saya rawat,” ungkap Andi Amran Sulaiman dengan penuh apresiasi.

Sanrego: Warisan Hayati Sulawesi Selatan

Baca Juga  Pemenuhan SKP Pengabdian untuk Apoteker: Menjaga Kompetensi dan Pelayanan Masyarakat

Tanaman Sanrego memiliki nama latin Lunasia amara dari famili Rutaceae. Ia tumbuh di daerah berbatu, dan namanya merujuk pada lokasi tumbuh aslinya, yaitu hutan di Desa Sanrego, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Bagi masyarakat lokal, Sanrego dikenal sebagai tanaman herbal dengan khasiat meningkatkan vitalitas pria dewasa. Pemanfaatannya dilakukan dengan merendam bagian akar, daun, atau ranting dalam air, lalu diminum sebagai ramuan tradisional.

Cerita rakyat bahkan menyebutkan bahwa khasiat Sanrego ditemukan secara tidak sengaja. Hewan ternak, seperti kuda dan kucing jantan, yang meminum air rendaman Sanrego menunjukkan peningkatan birahi mendadak. Dari situlah masyarakat mulai percaya bahwa Sanrego adalah ramuan alami yang berkhasiat.

Tidak hanya di Sulawesi, ketenaran Sanrego sudah meluas hingga mancanegara. Penelitian mengenai tanaman ini pun telah dilakukan dan bahkan pernah menjadi primadona dalam bentuk jamu kemasan. Salah satu tokoh penting dalam penelitian Sanrego adalah Prof. Dr. Muhsin Darise, M.Sc. (alm.), Guru Besar Farmasi Universitas Hasanuddin, yang hasil penelitiannya sempat mengangkat pamor Sanrego di dunia herbal nasional.

Baca Juga  Di Balik Layar Rakernas & PIT IAI Makassar: Tim Media Nasional Beraksi

Dukungan untuk Pengembangan Sanrego

Kini, upaya menghidupkan kembali potensi Sanrego diteruskan oleh Prof. Dr. Gemini Alam, M.Si., Apt., Guru Besar Farmasi Universitas Hasanuddin di bidang Farmakognosi Fitokimia sekaligus Ketua Majelis Komite Etik Apoteker Indonesia (MKEAI) PP IAI.

“Meskipun sulit dicari, kami bela-belain mencari bibit yang tersedia. Alhamdulillah, satu bibit kami dapatkan di Kabupaten Barru, khusus kami persembahkan untuk Menteri Pertanian RI,” jelas Prof. Gemini Alam.

Ia menambahkan, dengan dukungan penuh dari Menteri Pertanian, besar harapan Sanrego dapat kembali menjadi primadona, baik untuk penelitian akademik maupun pengembangan produk dan industri herbal di Indonesia.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pun menyambut positif upaya ini. Ia menilai Sanrego sebagai tanaman istimewa yang potensial untuk dibudidayakan secara lebih luas. Bahkan, menurutnya, jika memungkinkan, akan dilakukan investasi dan penelitian lebih lanjut untuk mendorong industri berbasis Sanrego agar bisa berkembang.

Baca Juga  FAPA Congress Seoul Dibuka, Tambahan Anggota Baru dari Mongol

“Sanrego ini tanaman spesial. Kita akan coba budidayakan kembali, dan kalau perlu kita dorong investasi serta penelitian produknya,” ujar Menteri Pertanian.

Pemberian bibit Sanrego ini diharapkan menjadi momentum kebangkitan kembali tanaman herbal asli Nusantara, sekaligus memperkuat sinergi antara sektor pertanian, kefarmasian, dan industri dalam mendukung visi Indonesia menuju kemandirian kesehatan dan obat tradisional.***

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 950x90