INI adalah sebuah contoh bagaimana diksi positif di dalam doa membantu kesembuhan pasien.
Pelan tapi pasti beberapa orang mahasiswa pascasarjana farmasi praktik klinis di sebuah rumah sakit mengikuti langkah sang dokter spesialis penyakit dalam yang juga seorang konsultan geriatri.
Sang dokter melangkah menuju suatu ruangan untuk menjenguk pasien.
Setiba di depan pasien. Dokter bertutur, “Mari kita doakan bersama Bapak (sambil menyebutkan nama pasien) agar lekas sembuh dan bisa beraktivitas kembali”.
Mahasiswa pun ikut mendoakan dan mengangkat kedua tangan. Sang dokter membaca doa yang artinya, “Ya Allah, Tuhan dari semua manusia, hilangkanlah penyakit ini, sembuhkanlah. Engkaulah Maha Penyembuh, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit”.
“Aaamiiin”, berbarengan diucapkan oleh beberapa mahasiswa seusai sang dokter membaca doa.
Dilihat sekilas pada wajah sang pasien, muncul optimisme atas kesembuhan dari penyakit dan merasa tenang sebab dia menyadari bahwa orang-orang di sekelilingnya mendukung untuk sembuh dan memberikan perhatian yang lebih kepada dirinya.
Bukan hanya ucapan doa, diksi positif yang ditularkan oleh sang dokter saat membacakan doa tersebut membuat pasien lebih bersemangat untuk melawan penyakit dan yakin akan kesembuhannya.
Siapa yang tidak mau didoakan untuk kesembuhan? Kita pun saat sakit akan merasakan bahagia dan tenang saat ada orang yang mendoakan kesembuhan.
Diksi-diksi positif di dalam doa itulah yang mampu mengantarkan setiap pasien menuju pada kesembuhan. Ada kekuatan di luar kekuatan manusia yang sudah dengan sungguh-sungguh berusaha agar sembuh dengan melalui berobat yakni kekuatan doa, menyerahkan seluruhnya kepada Sang Pemilik Diri.
Diksi positif di dalam doa, mengajarkan kepada kita agar berjuang dengan sekuat tenaga untuk sembuh dan selanjutnya serahkan semuanya kepada Sang Pencipta.
Diksi positif di dalam doa, menuntun kita agar senantiasa yakin dan bersemangat menjalani hari-hari walaupun diri dalam kondisi belum optimal dan berangsur-angsur menuju sehat.
Ketika diksi positif dalam doa tidak kita dapatkan dari orang lain, maka kita ucapkan sendirilah diksi positif itu untuk kesembuhan pribadi.
Berdoalah! Perbanyaklah berdoa! Apalagi dalam kondisi sakit. Perbanyaklah mengucapkan diksi positif dalam doa. Mungkin selama ini kita belum sering mengucapkan diksi positif dalam keseharian. Kini, saat dalam kondisi sakit, diksi positif kita ucapkan dalam doa-doa.
Susahkan kita untuk mengucapkan diksi positif? Bukankah diksi positif dalam doa tersebut adalah pengharapan dan impian kita agar lekas sembuh. Mengapa kita masih enggan untuk mengucapkan diksi positif?
Mari kita biasakan mengucapkan diksi positif dalam doa, ketika dalam berbagai kondisi apapun. Saat sakit kita berdoa, saat sehat pun kita tetap berdoa dengan berbagai diksi positif lainnya agar tetap diberikan kesehatan dan kelancaran dalam menjalani kegiatan sehari-hari.
Yuk, rutinkan mengucap diksi positif di dalam doa.***