Informasi
Hubungi Redaksi IAINews melalui email : humas@iai.id
Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

Benarkah Minum Obat Pereda Nyeri bisa Menyebabkan Lambung Semakin Nyeri/Berdarah?

banner 120x600
banner 468x60

PERNAH minum obat pereda nyeri justru membuat perut makin sakit, mual, bahkan nyeri?

Waspada!! Ini bukan efek samping biasa! Keadaan ini bisa jadi Sinyal adanya kerusakan mukosa lambung akibat Nonsteroidal Anti Inflammatory Drugs (NSAID).

Iklan ×

Ayo kita ulas faktanya!

Secara ilmiah NSAID: Penyebab utama Perdarahan Lambung

NSAID terdiri dari dua spesifikasi yaitu non selektif dan selektif dengan mekanisme kerja menghambat enzim Siklooksigenase (COX).

Enzim ini memiliki dua bentuk utama yaitu COX-1 dan COX-2.

COX-1 berperan menyintesis prostaglandin untuk melindungi mukosa lambung yang cegah terjadinya iritasi bahkan perdarahan serta produksi tromboksan sebagai agregasi trombosit dalam pembekuan darah.

COX-2 berperan menyintesis prostaglandin yang menyebabkan nyeri, demam, dan peradangan.

Baca Juga  Pil KB Bikin Jerawatan? Kenali Jenis dan Potensi Efeknya pada Kulit Anda

Obat seperti ibuprofen, naproxen, diklofenak, dan aspirin termasuk dalam kelompok NSAID non selektif.

Obat ini bekerja dengan menghambat bersamaan COX-1 dan COX-2. Akibatnya, obat ini tidak hanya menghambat prostaglandin penyebab nyeri, namun prostaglandin pelindung mukosa lambung pun dihambat.

Tanpa Prostaglandin, lapisan pelindung lambung melemah sehingga rentan terhadap asam lambung yang dapat menyebabkan luka bahkan perdarahan.

Fakta medisnya!! Sekitar 1-2% pengguna NSAID mengalami komplikasi gastrointestinal serius setiap tahunnya termasuk perdarahan.

Hal ini, diakibatkan oleh faktor risiko yang potensial.

Faktor risiko potensial yang meningkatkan risiko perdarahan lambung:

  1. Penggunaan dosis NSAID yang tinggi dengan jangka waktu yang panjang.
  2. Adanya riwayat tukak lambung, gerd, atau infeksi H-pylori.
  3. Penggunaan bersamaan dengan obat lain seperti antikoagulan (ex. Warfarin) atau antiplatetlet (ex. Aspirin) secara risiko meningkatkan perdarahan karena menghambat agregasi platelet.
  4. Konsumsi alkohol dan perokok: mengiritasi mukosa lambung.
  5. Usia lanjut di atas 60-65 tahun: mukosa lambung lebih lemah dan cenderung memiliki komplikasi penyakit yang konsumsi obat-obatan berisiko.
Baca Juga  Langkah Mudah Perbaikan Data STR: Panduan Praktis dari Ikatan Apoteker Indonesia

Gejala Perdarahan Lambung

Gejala dapat bervariasi dari ringan hingga berat. Gejala yang perlu diwaspadai antara lain mual, muntah, dan sakit perut bagian atas. Gejala lain adalah muntah disertai darah, melena/feses berdarah. Pucat, lemas, pusing, pingsan.

Solusinya bagaimana?

Penggunaan obat pelindung lambung seperti Proton Pump Inhibitor (PPI seperti omeprazole atau pantoprazole), H2 Blocker (ex. Ranitidin), atau sukralfat bersamaan dengan NSAID terutama bagi pasien yang risiko tinggi.

Mengonsumsi NSAID selektif misalnya Celecoxib yang fokus menghambat Cox-2. Namun, perlu monitoring efek nyeri lambung atau lainnya.

Hal yang terpenting apa?

Konsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum mengonsumsi obat antinyeri untuk menghindari efek samping nyeri bahkan perdarahan lambung, terkhusus jika ada riwayat gangguan lambung atau konsumsi obat lainnya.

Baca Juga  Mengasah Empati Apoteker

Jadi, minum obat antinyeri bisa sebabkan lambung semakin nyeri/berdarah? Fakta. Akan tetapi, dengan pengetahuan dan tindakan yang tepat, risiko lambung nyeri/berdarah bisa diminimalkan.***

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 950x90