PELAIHARI, IAINews – Agar pelayanan kefarmasian dapat dilakukan dengan paripurna, idealnya, setiap 50 pasien yang datang ke puskesmas dilayani oleh 1 orang apoteker dibantu minimal 2 tenaga vokasi farmasi.
Hal itu disampaikan oleh apt. Abdul Hari Azhari, S.Farm, Ketua IAI PC Kabupaten Tanah Laut dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi II DPRD Kabupaten Tanah Laut, pada Selasa, 2 September 2025 lalu.
×
Rapat Dengar Pendapat Umum kali ini dilakukan dengan mengundang berbagai organisasi profesi kesehatan, mulai dari Ikatan Apoteker Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia, Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Ikatan Bidan Indonesia, dan berbagai organisasi kesehatan lainnya.
Rapat dengar pendapat adalah pertemuan formal antara satu lembaga seperti legislatif dengan berbagai pihak berkepentingan (masyarakat, kelompok, individu, organisasi) untuk menyampaikan aspirasi, laporan, atau peendapat mengenai suatu masalah spesifik.
RDPU dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi, masukan, dan pandangan dari pihak-pihak tersebut guna membantu proses pengambilan keputusan, penyusunan undang-undang, atau fungsi pengawasan.
Rapat dengar pendapat umum kali ini membahas mengenai rancangan peraturan daerah (Raperda) inisiatif tentang penyelenggaraan kesehatan yang dihadiri oleh 4 anggota dewan yakni H. Junaidi, SKM, Mega Purnama, S.M, Joko Pitoyo, S.AP, dan Hj. Endang Isnawangsih, SH.
Rapat kali ini meliputi penyelenggaraan kesehatan dengan ruang lingkup antara lain :
- tanggung jawab, hak, dan kewajiban
- penyelenggaraan upaya kesehatan
- sarana dan prasarana kesehatan
- pendanaan kesehatan
- sumber daya manusia kesehatan
- penyedia farmasi, perbekalan kesehatan, dan makanan minuman
- manajemen dan informasi kesehatan
- pengelolaan informasi kesehatan daerah
- perizinan bidang kesehatan
- pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
- pembinaan dan pengawasan
Ikatan Apoteker Indonesia dihadiri langsung oleh ketua pengurus cabang IAI Kabupaten Tanah Laut, apt. Abdul Hadi Azhari, S.Farm. memberikan masukan atas aspirasi dan usulan dari kawan-kawan apoteker Tanah Laut antara lain :
- mengenai jumlah tenaga apoteker yang standar tiap 50 pasien dilayani oleh 1 apoteker dan minimal ada 2 tenaga vokasi farmasi tiap puskesmas
- Melakukan efesiensi laporan dengan berbagai aplikasi yang selama ini menggunakan banyak aplikasi pelaporan di puskesmas
- Mengenai penambahan poin untuk aplikasi ke beban kerja atau kondisi kerja apoteker di puskesmas.
- Mengenai adanya tenaga kefarmasian minimal tenaga vokasi farmasi untuk setiap pustu yang ada di daerah kerja puskesmas
- Pengajuan peningkatan kompetensi apoteker melalui beasiswa pemerintah untuk jenjang pendidikan S2 Farmasi
“Rapat kali ini adalah langkah awal menyusun draf yang akan dirumuskan kembali dengan menghadirkan kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Laut pada rapat selanjutnya”, tutur apt. Abdul Hadi Azhari.***
