ALKISAH, suatu petang Ali ra diundang makan oleh Abdurrahman bin Auf ra.
Selain makan, Ali juga disuguhi khamr, yang dikonsumsi sebelum makan, sesuai kebiasaan pada waktu itu.
Pada waktu itu konsumsi khamr masih lazim di kalangan jazirah Arab.
Khamr pada waktu itu biasanya berupa fermentasi anggur atau kurma, dengan kandungan alkohol sekitar 5-15%.
Angka ini bukan angka pasti, hanya educated guess saja, karena metode pembuatan, dan terutama bahan baku yang digunakan, bisa berbeda dari masa ke masa.
Selepas makan, Ali berangkat ke masjid untuk menunaikan Magrib. Di Masjid Ali ditunjuk sebagai imam.
Saat membaca ayat pendek, beberapa ayat dari al Kafirun, Ali yang di bawah kandungan alkohol salah melafazkan beberapa ayat.
Allah lalu menegur dengan menurunkan an Nisa 43, dan dimulailah pelarangan konsumsi khamr bagi Muslim (kisah tersebut diriwayatkan antara lain oleh Tirmidzi).
Ketika Ali mabuk, sehingga turunnya an Nisa 43, seberapa mabuk kah Ali?
Karena dalam riwayat, tidak didetailkan khamr apa yang dikonsumsi, berapa gelas yang diminum, hanya disebutkan dikonsumsi sebelum makan malam, mari kita merekonstruksi kejadian tersebut
Pertama, mari kita lihat gejala mabuk Ali. Ali sudah jelas mabuk.
Keseleo lidah saat membaca ayat pendek, sebagai gejala dari hilangnya konsentrasi Ali, adalah gejala dari intoksikasi alkohol ringan.
Kita mengetahui bahwa Ali berhasil memimpin sholat sampai selesai, berarti Ali masih bisa menguasai motorik tubuhnya. Tapi kita juga tahu bahwa Ali keseleo lidah.
Berdasarkan dua fakta tersebut, perkiraan Blood Alcohol Level (BAL) Ali antara 0.05 – 0.08%, yaitu ketika mulai mabuk tapi masih bisa menguasai motorik tubuh.
Again, educated guess ya gess.
Ok, untuk mencapai angka tersebut, berapa gelas yang diminum Ali?
BAL tergantung pada banyak hal. Jenis kelamin, berat badan, dan tentunya berapa banyak yang diminum.
Kita tahu Ali adalah pria. Berat badan, agak sulit. Perkiraan saja, anggap 70 kg. Nah, pria 70 kg.
Dengan menggunakan rumus Widmark, yaitu BAL=(Berat Alkohol (gr) / (Berat Badan (gr) x Koefisien)) x 100 maka berat alkohol yang diminum Ali adalah =
(70000 g x 0,68) x (0,05×100) = 47600 x 0,005 = 23,8 gram
Selanjutnya, kita hitung berapa volume dari 23,8 gram, dengan berat jenis alkohol 0,789 g/ml = 23,8/0,789 = 30,16 ml.
Dan akhirnya, berapa volume minuman, dengan asumsi kandungan alkohol 10% = 30,16/0,1 = 301,6 ml = 300 ml.
Asumsi cawan minum yang digunakan Ali 150 ml, maka Ali mengkonsumsi sekitar 2 gelas khamr (atau 3-4 gelas untuk mendapatkan sekitar 0.08% BAL), dan jangan lupa, dalam kondisi perut kosong.
Perut kosong berarti tidak ada waktu pengosongan lambung. Cairan yang tidak terhalang makanan akan langsung masuk ke usus halus dan langsung diserap di sana.
Moral of the Story? Post coenam bibas potum tuum alcohōlicum!.
Bahasa Latin untuk “Minumlah alkoholmu setelah makan!”.***