BANDAR LAMPUNG, IAINews – Indonesian Young Pharmacist Group (IYPG) PD IAI Lampung sukses mengadakan pengabdian masyarakat yang bertajuk Bukber Takjil “Buka Bersama Tak Lupa Jalin Silaturahmi”.
Program kerja ini dari Divisi Pengabdian Masyarakat, merupakan 2 gabungan program kerja “Apoteker Social Charity (ASoy)” dan program kerja “Helping Other PEople (HOPE) Chapter 2.
Konsep dari program kerja ASoy adalah saling berbagi dan saling peduli kepada mereka yang membutuhkan.

Program kerja dilaksanakan bertepatan dengan suasana bulan suci Ramadhan 1446 H, dimana setiap orang berlomba-lomba dalam kebaikan.
Sementara konsep dari program kerja HOPE adalah menabung kebaikan dengan cara mengumpulkan uang senilai Rp. 1000,- setiap hari selama 3 bulan,.
Program Kerja HOPE kali ini merupakan Chapter ke 2 yang penyalurannya bertepatan di bulan Ramadhan, oleh karena itu diadakan berbarengan dengan program kerja ASoy.
Kegiatan yang dikoordinatori oleh Divisi Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan pada Sabtu, 15 Maret 2025 di Panti Asuhan Anugrah di Jl. Krakatau Raya, Sukabumi Indah, Kota Bandar Lampung. Panti Asuhan Anugrah dihuni oleh 44 anak berusia 10 – 20 tahun.

Hadir dalam kesempatan tersebut, 100 orang pengurus dan anggota IYPG PD IAI Lampung, serta pengurus panti.
Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan melakukan kegiatan edukasi kesehatan dengan 3 materi yakni Cara Minum Obat yang Baik dan Benar Ketika Berpuasa disampaikan oleh apt. Anisa Agustina, Ayo Cegah Penyakit Kulit dan Cara Mencuci Tangan yang Baik dan Benar oleh apt. Martin.
Adik-adik panti dengan penuh semangat menyimak materi, terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang ditanyakan, penanya terbaik diberikan hadiah oleh panitia.
Sebagai tenaga kesehatan, apoteker berperan penting dalam memberikan edukasi cara penggunaan obat terutama pada saat berpuasa.
Selain itu apoteker memiliki peran sentral dalam edukasi pasien mengenai pengobatan, pengelolaan efek samping, dan pentingnya terapi dalam mengatasi masalah penyakit kulit yang lebih banyak dijumpai pada komunitas seperti Panti Asuhan.

Melalui kegiatan edukasi ini, diharapkan pengetahuan masyarakat (anak-anak panti asuhan dan pengurus panti asuhan) tentang cara penggunaan obat, tatalaksana pengobatan penyakit kulit serta cara mencuci tangan yang baik dan benar dapat meningkat, sehingga mendukung upaya pemerintah dalam mencapai kesehatan nasional yang lebih baik.
Sementara di sesi KIE, dibentuk kelompok-kelompok kecil apoteker dengan beberapa adik-adik panti, sehingga komunikasi bisa lebih intensif dilakukan.
Dana yang terkumpul dari program kerja HOPE Chapter 2 adalah sebesar Rp. 2.300.000,- yang disalurkan dalam bentuk sembako serta dana yang terkumpul dari program kerja ASoy adalah sebesar Rp. 4.100.000,- yang disalurkan dalam bentuk uang tunai. Penyerahan donasi diberikan secara simbolis oleh Ketua PD IAI Lampung dan Ketua IYPG PD IAI Lampung.

Ketua Panti Asuhan, KH. Syamsir Nasution menyampaikan terimakasihnya atas donasi dari IYPG PD IAI Lampung.
‘’Semoga kegiatan yang kita laksanakan ini dapat menjadi ladang pahala bagi kita, aamiin,” harap KH Syamsir Nasution.
“Pengabdian Masyarakat ini merupakan gabungan dari 2 program kerja yakni ASoy dan HOPE Chapter 2,’’ ungkap apt A. Muzammil, S.Farm, Ketua IYPG PD IAI Lampung.
‘’Dengan sejumlah uang yang terkumpul diharapkan dapat bermanfaat bagi adik-adik panti asuhan yang membutuhkan, terutama di bulan suci Ramadhan ini agar dapat menjadi amal ibadah bagi yang memberikan dengan tulus ikhlas,” lanjut apt A. Muzammil.
“Kami dari IYPG Lampung membantu teman sejawat juga yang masih membutuhkan SKP Pengabdian, karena pada acara kali ini dilakukan KIE kepada masyarakat atau anak-anak panti asuhan dan akan mendapatkan 3 SKP,” tuturnya lebih lanjut.

Ketua PD IAI Lampung, apt. Suwartini, S.Si., M.Kes menyampaikan rasa bangganya atas kegiatan tersebut.
Apt. Deka Bella Utami, S.Farm selaku Ketua Divisi Pengabdian Masyakarat mengatakan, “Program kerja ini, terutama HOPE InsyaAllah dilaksanakan rutin per 3 bulan. Semoga tali silaturahmi kita dapat terus terjalin, dan segala niat baik kita dapat dilancarkan kedepannya”.
Beberapa peserta menyampaikan bahwa acara pengabdian masyarakat seperti ini agar dapat dilaksanakan lagi dengan konsep berbeda, karena para apoteker ingin memberikan dampak dan berkomunikasi langsung dengan masyarakat terutama dalam hal konsultasi penggunaan obat.***