Wajo Sulawesi Selatan, IAINews – Dalam rangka memperingati World Pharmacist Day (WPD) 2024, Pengurus Cabang (PC) Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan, bekerja sama dengan PC Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kabupaten Wajo, menggelar penyuluhan tentang Narkoba, Tuberculosis (TBC), dan HIV/AIDS di SMAN 6 Wajo.
Kegiatan ini mengusung tema “Mengenalkan Lebih Dekat Tentang Narkoba, TBC, dan HIV/AIDS pada Anak Remaja”.
Kegiatan dihadiri oleh lebih dari 40 siswa-siswi sekolah tersebut.
Foto bersama siswa/siswi SMAN 6 Wajo
Dalam sambutannya, H. Jamaluddin, S.Pd., M.Pd., selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, menyatakan dukungan dan apresiasinya terhadap kegiatan penyuluhan ini.
“Kami sangat berterima kasih kepada penyelenggara yang telah memilih siswa/i SMAN 6 Wajo sebagai target dalam penyuluhan yang sangat bermanfaat ini,” ujarnya.
Hal ini menunjukkan komitmen sekolah dalam mendukung edukasi kesehatan bagi siswa/i.
Penyuluhan oleh apt. Sry Muntani., S.Si., MAP
apt. Sry Muntani, S.Si., MAP., mewakili PC IAI Wajo, menekankan pentingnya kegiatan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan di kalangan remaja.
Dalam sambutannya, ia mengatakan, “Kami dari PC IAI Wajo bekerja sama dengan perhimpunan apoteker penyuluh Narkoba PD IAI Sulsel berkomitmen akan melakukan kegiatan edukasi ini secara kontinyu di SMAN 6 Wajo.”
Penekanan pada keberlanjutan kegiatan ini menunjukkan upaya untuk memberikan dampak jangka panjang.
“Dampak narkoba sangat membahayakan nyawa pengguna, dan kerugian yang ditimbulkan juga sangat besar,” ungkap apt. Sry, koordinator Apoteker Penyuluh Narkoba Wajo, yang juga merupakan ketua Apoteker Tanggap Bencana (ATB) PD IAI Sulsel.
Ia berharap, “Setelah kegiatan ini, setiap siswa/i harus lebih mengetahui dan mengenal apa itu narkoba, sehingga mereka dapat menghindari penyalahgunaan narkoba.”
Kegiatan dilanjutkan dengan penyuluhan mengenai HIV/AIDS yang dibawakan oleh apt. Hj. Hartati M., S.Si.
Ia menjelaskan, “HIV adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dan dapat berkembang menjadi AIDS. Mari kita hentikan stigma terhadap pasien HIV/AIDS.”
Penjelasan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang virus HIV dan pentingnya dukungan bagi mereka yang terdiagnosis.
Diskusi interaktif bersama apt. Hj. Hartati M., S.Si.
Penyuluhan diakhiri dengan materi tentang TBC yang disampaikan oleh apt. Musfirah, S.Farm. Ia menjelaskan, “Penyakit TBC sangat infeksius dan kita perlu meningkatkan kesadaran, terutama dalam penerapan etika batuk dan bersin serta perilaku hidup sehat.”
Pesan ini penting untuk membantu siswa memahami cara mencegah penularan TBC di lingkungan mereka.
”Semoga generasi muda saat ini lebih aware tentang penyakit yang tegolong sangat infeksius dan dapat menumbuhkan kesadaran bagi mereka, khususnya dalam penerapan etika batuk dan bersin yang benar serta mengedepankan Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS)“, harap pemateri yang merupakan apoteker yang bertugas di salah satu puskesmas Keraa, Wajo.
Setelah penyuluhan, siswa-siswi SMAN 6 Wajo menunjukkan antusiasme yang tinggi dengan aktif bertanya tentang materi yang disampaikan.
Keinginan mereka untuk mendalami informasi lebih lanjut menunjukkan keberhasilan kegiatan ini dalam menarik perhatian remaja terhadap isu kesehatan yang krusial.
Antusiasme peserta dalam sesi tanya jawab
Ditemui di tempat terpisah, apt. Rahma Mustarin, S.Farm., M.PH., Ketua PC IAI Kabupaten Wajo, menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadirannya dalam kegiatan tersebut.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengenalkan bahaya narkoba, TBC, dan HIV/AIDS kepada remaja. Semoga dengan adanya penyuluhan ini, dapat meningkatkan kesadaran siswa/siswi akan bahaya-bahaya tersebut,” ungkapnya.
Ia menekankan pentingnya pengembangan keterampilan siswa untuk menolak narkoba dan menghindari pergaulan bebas.
Foto Bersama PC IAI WAJO pada penyuluhan narkoba, TB dan HIV/AIDS
“Terima kasih kepada SMAN 6 Wajo yang telah menerima kami dalam penyuluhan ini. Kegiatan ini tidak lepas dari kontribusi dan kolaborasi semua pihak, dan kami membawa nama besar IAI Sulsel dalam upaya meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat,” tutup apt. Rahma, bendahara apoteker penyuluh narkoba, yang saat ini sedang melaksanakan pendidikan S3 di Fakultas Farmasi Universitas Hasanudin.
Dengan kegiatan penyuluhan ini, diharapkan generasi muda dapat lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan menghindari penyalahgunaan narkoba, serta memahami penyakit menular seperti TBC dan HIV/AIDS.***