Informasi
Hubungi Redaksi IAINews melalui email : humas@iainews.net
Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

Dosen Farmasi UNJA Berikan Edukasi Swamedikasi tentang Diare dan Cacingan

image2 4
Foto Bersama Peserta Pengabdian Masyarakat
banner 120x600
banner 468x60

JAMBI, IAINews – Dalam upaya meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai kesehatan, tim pengabdian dari Dosen Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi (UNJA) mengadakan sesi edukasi swamedikasi mengenai penyakit diare dan cacingan. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat, 27 September 2024, bertempat di Yayasan Dayung Habibah, Desa Legok, Kota Jambi.

Edukasi ini meliputi penjelasan tentang gejala penyakit, metode pengobatan yang aman, serta pentingnya menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan. Kegiatan ini dipimpin oleh Apt. Yuliawati, M. Farm, dengan anggota tim yang terdiri dari Apt. Puspa Dwi Pratiwi, M. Pharm, Sci; Dr. Drs. Syamsurizal, M.Si; Apt. Elisma, M. Farm; dan Muhammad Syukri, S.KM., M.Kes. (Epid).

Iklan ×

Kegiatan diawali dengan penyuluhan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk mencegah diare dan cacingan. Narasumber PHBS, Muhammad Syukri, yang merupakan dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat, menjelaskan berbagai aspek terkait PHBS secara mendalam.

Baca Juga  Semifinal Nonton Bareng Timnas U23 Bersama PC IAI Sragen di FunHouse Resto
image1 4
Pemaparan Materi PHBS dalam mencegah diare dan cacingan

Muhammad Syukri memulai dengan pengenalan tentang penyakit diare dan cacingan, termasuk data kasus, penyebab, dan faktor risiko. Ia menekankan pentingnya tindakan preventif seperti mencuci tangan dengan sabun, mengonsumsi air bersih dan matang, serta menjaga kebersihan makanan dan lingkungan. “Cuci tangan dengan sabun, gunakan jamban yang bersih, dan hindari makanan yang tidak higienis adalah langkah penting dalam pencegahan,” ungkapnya.

Selanjutnya, Apt. Elisma, dosen Program Studi Farmasi UNJA, memberikan penjelasan mengenai swamedikasi untuk diare dan cacingan. Peserta diberikan paket obat, termasuk zinc dalam bentuk sirup dan tablet, serta berbagai merek oralit dan obat cacing yang mengandung pirantel pamoat.

image3 2
Sesi Tanya Jawab Bersama Narasumber Swamedikasi

Elisma menyarankan agar penderita diare tetap menjaga keseimbangan cairan tubuh dengan mengonsumsi cukup cairan dan menggunakan larutan oralit untuk menggantikan cairan yang hilang. “Menggunakan zinc hingga 10 hari sangat penting, bahkan jika diare sudah mereda,” jelasnya.

Baca Juga  Peringati WPD 2024, PC IAI Pinrang Gelar Dagusibu, Senam Sehat, dan Donor Darah

Ia menambahkan, “Swamedikasi dapat membantu mengatasi gejala diare ringan. Namun, penting untuk memahami cara penggunaan obat, dosis yang tepat, serta membaca informasi pada kemasan. Jika diare disertai darah atau berwarna seperti air cucian beras, segera konsultasikan ke dokter.”

Elisma juga memberikan panduan mengenai obat cacing, menyarankan penggunaan sirup untuk anak-anak dan tablet untuk orang dewasa. “Baca petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan. Untuk anak-anak, sebaiknya konsumsi obat cacing dilakukan enam bulan sekali,” tambahnya.

Antusiasme peserta sangat terlihat, dengan banyak pertanyaan yang diajukan, serta keterlibatan aktif dalam diskusi. Delma Aziza Wahyu, salah satu mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini, menyatakan bahwa pendekatan yang santai dan interaktif membuat peserta lebih berani untuk bertanya dan berbagi pengalaman terkait materi.

Baca Juga  Apakah Roti Aoka dan Okko Aman Dikonsumsi? Temukan Jawabannya di Penjelasan BPOM!

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang didanai oleh PNBP Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Jambi. Dengan adanya penyuluhan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mandiri dalam mengatasi masalah kesehatan ringan, sambil tetap menyadari pentingnya mengunjungi fasilitas kesehatan untuk gejala yang lebih serius.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 950x90