Informasi
Hubungi Redaksi IAINews melalui email : humas@iainews.net
Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

Peran Apoteker dalam Evaluasi Dampak Kesehatan

peran apoteker dampak kesehatan
banner 120x600
banner 468x60

MATARAM, IAINews – Apoteker Indonesia memaparkan hasil penelitiannya dalam mengevaluasi dampak kesehatan di Indonesia dengan fokus pada peran apoteker dalam meningkatkan kualitas layanan.

Hasil penelitian tersebut disampaikan para apoteker dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia (PIT IAI) 2024 yang berlangsung di hotel Lombok Raya, Mataram, Nusa Tenggara Barat, 29 – 31 Agustus lalu.

Iklan ×

Setiap penelitian menghadirkan upaya dan strategi yang berbeda untuk mengatasi berbagai tantangan kesehatan, menyoroti bagaimana apoteker dan tenaga kesehatan lainnya berkontribusi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di masyarakat.

Penelitian Ivan Surya Pradipta dari Universitas Padjadjaran mengungkapkan pentingnya pelibatan peran apoteker komunitas dalam pendampingan pengobatan pasien infeksi laten tuberkulosis (ILTB).

‘’Meskipun di negara lain apoteker memainkan peran penting dalam pengobatan ILTB, di Indonesia belum ada program sistematis yang melibatkan mereka,’’ tutur Ivan Surya Pradipta dalam presentasinya.

Baca Juga  Dr. apt Agus Sulaeman Wakil Sekjen PP IAI, Dilantik Sebagai Dekan Fakultas Farmasi Universitas Bhakti Kencana Bandung

‘’Studi ini mengidentifikasi tantangan seperti kurangnya pedoman, keterampilan, dan komunikasi antara apoteker dengan puskesmas,’’ lanjut Ivan Surya Pradipta.

Untuk mengatasi hal ini, disarankan peningkatan kapasitas apoteker melalui pelatihan, pengembangan pedoman, dan alokasi anggaran untuk mendukung peran mereka dalam pendampingan pengobatan ILTB.

Sementara itu, Novalab dari Ikatan Apoteker Indonesia Kalimantan Selatan mengevaluasi kompetensi lulusan program studi profesi apoteker di Kalimantan Selatan.

Penelitian ini menemukan bahwa meskipun profil lulusan sudah memenuhi standar, ada kebutuhan untuk mengintegrasikan nilai-nilai lokal dan karakteristik khas wilayah dalam kurikulum.

‘’Setiap institusi di Kalimantan Selatan memiliki fokus berbeda, seperti integrasi lahan basah dan kearifan lokal, yang memberikan keunikan pada lulusan mereka dan menunjukkan pentingnya adaptasi pendidikan apoteker terhadap kebutuhan lokal,’’ urai Novalab.

Baca Juga  Mengatur Waktu Sahur dan Minum Obat Saat Bulan Puasa: Peran Vital Apoteker

Nisa Maria dari Universitas Indonesia meneliti perubahan pola pelayanan farmasi klinik di apotek Pulau Jawa dan Sumatera selama dan setelah pandemi Covid-19.

Studi ini menunjukkan bahwa setelah pandemi, pelayanan farmasi klinik di apotek meningkat signifikan, termasuk layanan informasi obat dan konseling.

Hal ini menyoroti bagaimana apoteker dapat beradaptasi dan meningkatkan kualitas pelayanan meskipun ada pembatasan selama pandemi.

Hal ini membuktikan fleksibilitas, komitmen dan peran apoteker dalam memenuhi kebutuhan pasien.

Di tingkat pelayanan kesehatan dasar, Yusransyah dari STIKES Salsabila Serang mengevaluasi implementasi standar pelayanan kefarmasian oleh apoteker di puskesmas wilayah Kabupaten Pandeglang.

Penelitian ini menemukan bahwa penerapan standar pelayanan sudah mencapai kategori baik, terutama dalam pengelolaan sediaan farmasi dan pelayanan farmasi klinis.

Baca Juga  Belum Genap Berusia 2 Tahun, PC IAI Kepahiang Berhasil Torehkan Dua Penghargaan

Namun, masih ada ruang untuk perbaikan, terutama dalam sarana dan prasarana yang mendukung peran apoteker dalam pelayanan di puskesmas.

Penelitian lainnya oleh Dedes Handayani dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pekanbaru meneliti kadar kolinesterase petugas pengendalian vektor sebagai indikator paparan insektisida.

Meskipun kadar kolinesterase ditemukan normal, penelitian ini menekankan pentingnya pemantauan kesehatan bagi petugas yang terpapar bahan kimia secara rutin.

Ini menunjukkan perlunya perhatian berkelanjutan dalam menjaga kesehatan pekerja di bidang pengendalian vektor.

Secara keseluruhan, penelitian-penelitian ini menegaskan bahwa apoteker memiliki peran sentral dalam evaluasi dan peningkatan dampak kesehatan di Indonesia.

Dari pengelolaan pengobatan penyakit menular, adaptasi pendidikan profesi, hingga pengembangan layanan farmasi yang responsif, apoteker terus menjadi ujung tombak dalam upaya peningkatan kualitas layanan kesehatan masyarakat.***

 

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 950x90