Informasi
Hubungi Redaksi IAINews melalui email : humas@iainews.net
Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

Pertemuan Ilmiah Tahunan di Mataram: Apoteker Bahas Peran di Era Pasca-Pandemi

PIT Pandemi 1
banner 120x600
banner 468x60

MATARAM, IAINews – Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) menggelar Pertemuan Ilmiah Tahunan di Mataram, pulau Lombok, dengan tema “Integrating Pharmaceutical Sciences into the Global Health System”.

Acara yang berlangsung pada hari Jumat, 30 Agustus 2024 ini menjadi ajang bagi para apoteker dan ahli farmasi untuk berdiskusi mengenai peran apoteker dalam sistem kesehatan global, terutama di era pasca-pandemi.

Iklan ×

Salah satu sesi yang menarik perhatian Pertemuan Ilmiah Tahunan IAI kali ini adalah presentasi oleh Marsma TNI (Purn) Dr. apt. Yuli Subiakto, M.Si dari Perhimpunan Farmasi Militer Indonesia.

Apt Yuli Subiakto membahas kesiapsiagaan menghadapi penyakit infeksi pandemi di negara perbatasan.

PIT Pandemi 2

Staf pengajar Fakultas Farmasi Militer Universitas Pertahanan RI tersebut menekankan pentingnya deteksi dini dan identifikasi terhadap ancaman biologi seperti virus anthrax dan clostridium botulinum yang dapat menjadi senjata bioterorisme.

Baca Juga  Farmasi UII Gelar The 5th International Conference on Pharmaceutical Research and Practice (ICPRP) 2024

‘’Ketahanan kesehatan global memerlukan pengaturan ketat di perbatasan negara, baik itu perbatasan laut, darat, maupun udara,’’ ujar Dr. apt Yuli Subiakto.

Ia juga menggarisbawahi pentingnya peran intelijen medis dalam pengumpulan data untuk mengantisipasi ancaman penyakit menular.

Sementara itu, Apt. Dhadhang W. Kurniawan, M.Sc., Ph.D dari Perhimpunan Farmasi Saintis Indonesia, memaparkan aspek farmasetika dalam formulasi vaksin.

Apt Dhadhang menjelaskan komponen inti dari formulasi vaksin dan bagaimana integrasi teknologi canggih dapat meningkatkan efektivitas dan keamanan vaksin.

‘’Formulasi yang tepat sangat penting untuk memastikan vaksin tidak hanya aman dan efektif, tetapi juga mampu bertahan lama dalam sistem kekebalan tubuh,’’ jelas apt. Dhadhang.

Pertemuan ini juga diisi dengan sesi tanya jawab yang menghadirkan beberapa pertanyaan kritis dari para peserta.

Baca Juga  Ibas : Fraksi Demokrat Dukung OP Kesehatan Tunda RUU Kesehatan OBL

Dalam kesempatan yang sama, Eldiza Puji Rahmi dari Prodi Farmasi UPN Veteran Jakarta menyoroti peran farmasi dalam kesiapsiagaan nasional dan global terkait ancaman kesehatan.

Sementara Prof. Firzan Nainu memberikan pertanyaan untuk penelitian lebih lanjut mengenai efek samping jangka panjang vaksin, dan menanyakan mengenai bagi prajurit yang diwajibkan menerima vaksin.

Sementara itu, Iin Febrianti dari Badan POM mengangkat isu potensi kejahatan dalam distribusi vaksin, seperti vaksin palsu yang dapat mengancam kesehatan masyarakat.

Menanggapi hal ini, Dr. apt Yuli Subiakto menegaskan bahwa vaksin palsu termasuk dalam kategori biokriminal yang dapat berdampak serius pada keamanan dan kesehatan masyarakat.

Moderator sesi, apt. Rudi Hendra, Ph.D, menutup diskusi dengan menekankan pentingnya kolaborasi antara apoteker, ilmuwan, dan pemerintah dalam memastikan distribusi vaksin yang aman dan efektif, serta kesiapsiagaan menghadapi ancaman kesehatan global.

Baca Juga  Mengenal Andi Muh. Yagkin Padjalangi: Role Model Politisi Berlatarbelakang Apoteker di Sulawesi Selatan

Pertemuan Ilmiah Tahunan ini diharapkan dapat memperkuat peran apoteker dalam menghadapi tantangan kesehatan global, serta mempersiapkan mereka untuk berkontribusi secara signifikan dalam menjaga kesehatan masyarakat Indonesia.***

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 950x90