JAMBI, IAINews – Tim pengabdian dosen Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi (UNJA) mengadakan workshop pharmapreneur yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi anak yatim dhuafa di Rumah Cahaya pada hari Sabtu, 23 September 2024.
Kegiatan ini dihadiri oleh 32 peserta dan diharapkan dapat memberikan wawasan serta keterampilan dalam pembuatan produk herbal yang memiliki nilai komersial.
Workshop ini diketuai oleh Fathnur Sani K, M. Farm., Apt, yang didampingi oleh tim yang terdiri dari Apt. Yuliawati, M. Farm., Indri Maharini, M. Pharm.Sci., Apt. M. Rifqi Efendi, M. Farm., dan Apt. Maimum, M. Sc.
Dalam sambutannya, Apt. Fathnur Sani menekankan pentingnya kegiatan pengabdian ini sebagai pengenalan profesi apoteker bagi anak-anak di tingkat SMP dan SMA. “Melalui workshop ini, anak-anak akan mendapatkan gambaran yang jelas tentang profesi apoteker dan peran mereka dalam masyarakat,” ujarnya.
Pembuatan produk herbal menjadi salah satu fokus utama dalam kegiatan ini. Apt. Fathnur Sani menjelaskan bahwa apoteker memiliki peran penting dalam proses pembuatan produk yang memanfaatkan bahan alam.
Dengan mengedukasi anak-anak tentang cara membuat produk herbal, diharapkan mereka dapat mengembangkan kreativitas dan kemandirian, sehingga mampu menciptakan produk yang bernilai ekonomis. “Kami berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan minat dan kemampuan kewirausahaan di kalangan anak-anak, sehingga mereka dapat menjadi pharmapreneur cilik,” tambahnya.
Kegiatan workshop ini diawali dengan sesi ice breaking untuk membangun suasana yang akrab antara peserta dan pengajar. Kemudian, Apt. Maimum, M. Farm, memberikan pengenalan mengenai profesi apoteker, menjelaskan berbagai aspek dan peluang kerja di bidang kefarmasian.
Dalam sesi tanya jawab, peserta menunjukkan antusiasme dan rasa ingin tahu yang tinggi. Mereka mulai memahami peran apoteker dan potensi karir yang dapat dijalani di masa depan.
Sesi terakhir mengenai pharmapreneur disajikan oleh Apt. Fathnur Sani. Ia memberikan penjelasan mengenai cara pembuatan serbuk jahe dan coklat jahe. “Kombinasi antara coklat dan jahe menghasilkan rasa yang unik dan menarik.

Coklat jahe tidak hanya menawarkan rasa manis yang nikmat, tetapi juga memberikan sensasi hangat khas jahe yang dapat menenangkan perut dan memperbaiki sirkulasi darah,” papar Fathnur Sani. Ia menjelaskan bahwa pembuatan coklat jahe melibatkan pencampuran serbuk jahe ke dalam coklat murni yang telah dilelehkan, lalu dicetak dalam berbagai bentuk yang menarik.
Nisa, salah satu peserta, menyatakan bahwa materi yang disampaikan dalam workshop kali ini jauh lebih mudah dipahami daripada yang ia bayangkan sebelumnya. “Biasanya, materi terkait kesehatan sulit dimengerti, tetapi kali ini sangat mudah dipahami,” ungkap Nisa dengan semangat. Ulasan positif ini menunjukkan bahwa metode pengajaran yang diterapkan dalam workshop berhasil menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan interaktif.
Sindi Saputri, salah satu mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini, menambahkan, “Melalui workshop ini, adik-adik tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru tentang produk herbal dan profesi apoteker, tetapi juga terinspirasi untuk mengembangkan potensi kewirausahaan di bidang kesehatan.” Ini menunjukkan bahwa kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga mendorong generasi muda untuk berinovasi dalam bidang kesehatan.
Kegiatan workshop ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang didanai oleh PNBP Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Jambi.
Melalui program ini, UNJA berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam pembuatan produk herbal.
Dengan pendekatan yang berfokus pada edukasi dan pengembangan kewirausahaan, diharapkan anak-anak yatim dhuafa di Rumah Cahaya dapat mengembangkan keterampilan yang bermanfaat bagi masa depan mereka.
Dengan pelaksanaan workshop ini, Universitas Jambi tidak hanya berperan dalam pendidikan formal, tetapi juga dalam pengembangan masyarakat melalui kegiatan yang relevan dan berdampak.
Ini merupakan langkah positif menuju peningkatan kemandirian dan kesejahteraan ekonomi bagi kelompok masyarakat yang membutuhkan.