Informasi
Hubungi Redaksi IAINews melalui email : humas@iai.id
Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

Workshop Interprofessional Education Perdana di Jambi Sukses Digelar: Tingkatkan Kolaborasi dan Kualitas Pendidikan Kesehatan

IPE 1
Pembukaan dan Plenary Lecture dari Workshop Interprofessional Education
banner 120x600
banner 468x60

JAMBI, IAINews – Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Jambi bekerja sama dengan Maastrict University dan Zuyd University of Applied Sciences menggelar Workshop interprofessional education perdana di Jambi.

Workshop bertema Effective Strategies in Strengthening Interprofessional Collaboration in Health Education ini berlangsung selama 5 hari, 15 – 19 Juli 2024.

Iklan ×

Bertujuan meningkatkan kualitas perawatan kesehatan melalui kolaborasi dan kerja sama antara berbagai disiplin ilmu Kesehatan, workshop ini menghadirkan 2 narasumber dari Belanda.

Kedua narasumber tersebut adalah Laury De Jonge, MD., Ph. D dari Maastricht University dan Sabine Pieters BN RN M.Sc dari Zuyd University of Applied Sciences yang menjelaskan lebih detail mengenai Interprofessional Education (IPE).

Interprofessional Education adalah pembelajaran bersama antara anggota dari berbagai profesi kesehatan dengan berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas perawatan pasien.

Interprofessional Education ini akan diterapkan di FKIK Universitas Jambi direncanakan mulai semester ganjil tahun ajaran 2024 ini.

Baca Juga  Dr apt. Uce Lestari, S.Farm, M.Farm, Dulu Hanya Bisa Menatap dari Jauh, Kini Perempuan Kota Kecil Ini Raih Gelar Doktor dari Kampus Impiannya
IPE 2
Diskusi rencana perawatan pada kasus tuberkulosis oleh berbagai profesi kesehatan

Peserta kegiatan terdiri atas dosen yang akan menjadi tim pengajar dan fasilitator mahasiswa dalam pelaksanaan modul Interprofessional Education, yaitu dosen FKIK Univedrsitas Jambi dan juga Clinical Instructor (CI) Puskesmas Jejaring.

Dosen FKIK Universitas Jambi yang terlibat berasal dari program studi Kedokteran, Keperawatan, Farmasi, Kesehatan Masyarakat, dan Psikologi.

Sedangkan Clinical Instructor yang terlibat dari puskesmas terdiri atas dokter, perawat, kesehatan masyarakat, dan profesi lain yang terkait.

Adapun Puskesmas yang hadir dalam workshop tersebut yaitu CI dari Puskesmas Rawasari, Puskesmas Simpang Kawat, Puskesmas Pakuan Baru, dan Puskesmas Paal X.

Keterlibatan puskesmas sangat penting karena nantinya kegiatan Interprofessional Education akan dilaksanakan antara lain di wilayah kerja puskesmas tersebut.

‘’Penanganan masalah kesehatan di Jambi perlu kolaborasi berbagai profesi Kesehatan,’’ ungkap Prof Helmi, Sh, MH, Rektor Universitas Jambi saat memberikan sambutan.

‘’Saya berharap kegiatan ini bisa diimplementasikan bagi masyarakat sehingga Universitas Jambi (UNJA) memberikan manfaat bagi masyarakat,’’ harap Prof Helmi lebih lanjut.

Baca Juga  Apoteker Hadapi Tantangan Kesehatan Global: PP IAI dan BPOM Selenggarakan Bimtek Pendekar OBASKK pada World Pharmacist Day 2024

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Dr. dr. Humaryanto, Sp.OT., M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UNJA berharap agar kegiatan ini membawa perubahan yang semakin baik khususnya pengembangan kurikulum Interprofessional Education di FKIK UNJA.

Lebih lanjut ketua panitia pelaksana kegiatan workshop ini, dr. Raihanah Suzan, M.Gizi, Sp.GK mengatakan Interprofessional Education ini nantinya bukan hanya diterapkan pada pendidikan sarjana saja, akan tetapi juga akan diterapkan di program profesi dan magister di Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Jambi.

Peserta diminta menuliskan pandangannya terhadap profesi lainnya pada flip chart.

Melalui hal tersebut, setiap peserta mengetahui bagaimana pandangan terhadap berbagai profesi lain.

Peserta juga diperkenalkan mengenai Interprofessional Education dan SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan) jika IPE diterapkan di dunia pendidikan kesehatan.

Setiap kelompok terdiri dari berbagai profesi dan diberikan kasus sehingga terjadi komunikasi dari berbagai lintas profesi.

Baca Juga  Seminar Terobosan Pelayanan Farmasi Klinis untuk Pasien Diabetes!

Narasumber memandu agar setiap profesi saling menghargai satu sama lain sehingga menghasilkan solusi terbaik dari pandangan berbagai bidang ilmu kesehatan.

Peserta juga diperkenalkan dengan Johari Window yaitu model psikologis yang digunakan untuk membantu orang memahami hubungan mereka dengan diri sendiri dan orang lain.

Pengenalan Johari Window ini salah satunya untuk meningkatkan hubungan interpersonal dengan mendorong kolaborasi dan pemahaman yang lebih baik antara anggota tim atau kelompok.

Sesi terakhir ditutup dengan game Disneyland dimana peserta diminta bermimpi besar yang bombastis mengenai Interprofessional Education lalu mengerucutkan mimpinya hingga lebih realistis.

Mimpi yang realistis tersebut diimplementasikan dalam tiga langkah konkrit. Pada sesi ini, tiga kelompok memberikan ide untuk membuat klinik percontohan IPE, kampung IPE dan Pusat Studi IPE yang diharapkan akan diwujudkan di masa depan.***

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 950x90