Informasi
Hubungi Redaksi IAINews melalui email : humas@iai.id
Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

Waspada: Hindari Obat Alergi ini Selama Hamil Trimester Pertama

pexels anna martyn 387367818 14918996
banner 120x600
banner 468x60

APAKAH aman mengonsumsi obat alergi saat hamil? Pertanyaan yang selalu terpikirkan oleh ibu yang sedang hamil dan alami alergi.

pexels anna martyn 387367818 14918996

Iklan ×

Alami alergi saat hamil menjadi keadaan yang tidak nyaman bagi ibu dan juga calon bayinya karena bisa mengganggu psikologis dan kondisi fisik.

Gejalanya berupa bersih-bersin, gatal-gatal, ruam kulit, mata berair, atau hidung tersumbat yang bisa terjadi akibat benda seperti debu, sabun, parfum, udang, atau apapun yang kita pakai maupun makan dianggap asing oleh sel imun tubuh kita.

Sel imun bernama sel mast akan meresponnya dengan mengeluarkan protein bernama histamin.

Saat histamin dikeluarkan akan beraksi dengan menimbulkan gatal, bengkak, ruam, atau bahkan sesak nafas sehingga untuk mengobati keadaan ini dibutuhkan anti histamin.

Baca Juga  (Andai) Dagusibu Menjadi Pemahaman Utuh

Kenapa dibutuhkan antihistamin saat alergi? Simak terlebih dahulu mekanisme kerja dari antihistamin.

Bayangkan histamin sebagai kunci dan reseptor histamin sebagai gembok. Reseptor histamin ini ada di sel seluruh tubuh.

Ketika histamin sebagai kunci terbentuk, maka ia akan mencari gemboknya yaitu reseptor histamin untuk menempel.

Saat histamin dan reseptor histamin berhasil menempel, gembok tersebut akan terbuka dan akan memicu serangkaian reaksi yang disebut gejala alergi.

Melalui mekanisme ini, antihistamin akan berperan sebagai “kunci palsu”. Obat ini akan menempel pada reseptor histamin (gemboknya), akibatnya histamin yang dikeluarkan tubuh tidak bisa menempel.

Kondisi ini menyebabkan gembok tidak akan terbuka sehingga gejala alergi mereda atau tidak terjadi.

Baca Juga  Strategi Pengobatan Antiinfeksi pada Kasus Perdarahan Batang Otak disertai Komplikasi Pneumonia

Anti histamin ada 2 generasi. Generasi pertama atau lawas contohnya CTM dan Difenhidramin, sifatnya larut lemak sehingga dapat masuk ke otak dan bisa bikin kantuk atau pusing berat.

Berdasarkan FDA Obat alergi ini kategori B artinya aman untuk ibu hamil. Namun, beberapa riset menunjukkan, obat alergi ini bisa memengaruhi otak janin.

Oleh karena itu, sebaiknya obat ini dihindari pada kehamilan trimester pertama karena efek samping pusingnya.

Generasi kedua atau baru seperti cetirizine, loratadine, fexofenadine kerjanya lebih selektif dan tidak masuk ke otak maupun plasenta sehingga tidak membahayakan janin, tidak bikin kantuk ataupun pusing berat.

Obat alergi generasi kedua ini adalah pilihan antihistamin yang tepat diberikan pada ibu hamil khususnya trimester pertama.

Baca Juga  Digital Detoks: Solusi Susah Bahagia dan Fokus

Tetap perlu kewaspadaan dalam menggunakan antihistamin. Jika memiliki alergi dan kondisi lagi hamil segera konsultasikan ke dokter.

Dokter akan meresepkan antihistamin yang tepat dan sesuai dengan kondisi Anda. Jangan gunakan obat alergi sembarangan, jangan melakukan hal yang merugikan Anda dan calon bayi.

Dapatkan obat alergi Anda juga melalui apoteker yang bertugas di pelayanan kesehatan. Jangan check out secara bebas. Pastikan obatnya aman melalui tangan apoteker setia Anda.***

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 950x90