CILEGON, IAINews.id – Pemerintah setiap tahunnya memberikan apresiasi Tenaga Kesehatan Teladan kepada para tenaga kesehatan (nakes) yang dinilai memberikan pelayanan dan menjadi penggerak transformasi kesehatan.
Penilaian dilakukan secara berjenjang dari tingkat kota/kabupaten sampai provinsi dan akhirnya menuju tingkat nasional.
Apoteker adalah salah satu kategori nakes yang mendapat penghargaan ini.
Apt. Rina Maryam yang merupakan anggota Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kota Cilegon, akan mewakli Provinsi Banten pada lomba Tenaga Kesehatan Teladan di tingkat nasional tahun 2024.
Rina Maryani mendapatkan nilai tertinggi dari lima peserta lain yang berasal dari Kota/Kabupaten di Banten.
Sebelumnya Rina Maryani telah melalui seleksi ketat antar puskesmas di tingkat kota Cilegon, sebelum akhirnya sampai di tingkat provinsi.
Perempuan yang akrab disapa Rina ini, bertugas di Puskesmas Citangkil II, Cilegon.
Memperoleh predikat terbaik tingkat Provinsi Banten berkat inovasinya berupa sebuah aplikasi sederhana namun besar manfaatnya, yaitu pengingat waktu minum obat agar teratur dan tepat waktu.
Di sela kesibukannya bertugas, Apt. Rina menceritakan tentang kegundahan hatinya melihat pasien yang tidak patuh minum obat.
‘’Kepatuhan pasien dalam meminum obat menjadi salah satu hal yang mempengaruhi keberhasilan terapi, terutama pada penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi, jantung, juga saat mendapat terapi antibiotika,’’ ungkap Rina Maryani.
‘’Diperlukan strategi khusus dan kerjasama dari banyak pihak untuk menekankan pentingnya minum obat secara teratur,’’ lanjut Rina Maryani.
Apt Rina pun menegaskan faktor lingkungan dan keluarga ikut mempengaruhi, terlebih usia mereka rerata sudah di atas lima puluh tahun,
Aplikasi Untuk Ingat Minum Obat (ANTIMO) yang digagas Rina, telah diujicobakan sejak tahun 2022 pada pasien diabetes dan hipertensi, dan telah memberikan dampak yang sangat baik.
Pasien menjadi lebih bersemangat, tingkat kepatuhan minum obatnya naik, dan tidak lupa lagi untuk kontrol ke puskesmas.
Nama obat, indikasi dan jam minum obat tercantum dalam aplikasi ANTIMO ini., alarm akan berbunyi saat tiba waktunya.
Penggunaannya cukup mudah, meskipun begitu karena sebagian besar pasien kelompok usia lansia tentu perlu edukasi khusus di awal.
Di kesempatan lain, Apt. Dewi Arfianti,M,Farm sebagai Ketua PC IAI Kota Cilegon, mengungkapkan rasa bahagia dan bangga atas prestasi yang dicapai dari salah anggota IAI di kotanya dan berharap apt Rina terpilih sebagai tenaga kesehatan teladan tingkat nasional.
Harapannya tentu aplikasi ini dapat dikembangkan dan digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Ketua PD IAI Banten, Apt. Ahmad Sofan, M.Farm pun mengungkapkan hal senada saat meiihat manfaat aplikasi inovasi karya Apt. Rina.
Selain harapan kemudahan akses dalam menggunakannya, Apt. Ahmad Sofan berharap inovasi ini dapat membawa Rina memperoleh penilaian terbaik saat di tingkat nasional.
Seperti yang telah diungkapkan oleh Apt, Rina, kerjasama menjadi kunci keberhasilan dalam kepatuhan minum obat.
Oleh sebab itu, selain menggunakan aplikasi ANTIMO, Apt. Rina pun membuat kerjasama lintas program yaitu dengan bidang PTM, Lansia, dan Prolanis.
Kerjasama untuk memantau pasien diabetes dan hipertensi ini, juga membuat grup dan pertemuan dengan lintas program tersebut.
Kerjasama yang terwujud karena kontribusi banyak pihak baik di lingkungan Puskesmas maupun dari Dinkes setempat.
Jangan mudah menyerah, itu pesan dari Apt. Rina menutup perbincangan dengan IAINews.id sore ini.
Kendala yang ada saat melakukan uji coba dan sosialisasi telah dilaluinya.
‘’Terus kreatif, berinovasi, menjadi bagian dari transformasi kesehatan dan terima kasih telah menjadi salah satu apoteker inspirator untuk negeri ini. Semoga predikat tenaga kesehatan teladan tingkat nasional dapat diraihnya,’’ pesan Ahmad Sofan.***