Informasi
Hubungi Redaksi IAINews melalui email : humas@iainews.net
Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

Universitas Lampung Gelar Workshop Calon Preseptor, Siapkan PSPA Pertama di Provinsi Lampung

Workshop Unila
banner 120x600
banner 468x60

LAMPUNG, IAINews – Jurusan Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, menyelenggarakan workshop calon preseptor, sebagai salah satu persyaratan pendirian Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker. Ini akan menjadi PSPA pertama di Provinsi Lampung.

Pendirian Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker (PSPPA) memang hal yang ditunggu-tunggu oleh lulusan sarjana farmasi di Provinsi Lampung.

Iklan ×

Terhitung sejak tahun 2019, telah ada 6 program studi (prodi) sarjana farmasi di Provinsi Lampung, yaitu di Universitas Tulang Bawang (UTB), Universitas Malahayati, Insitut Teknologi Sumatera (ITERA), Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Adila (Stikes Adila), Universitas Aisyah Pringsewu (UAP), dan Universitas Lampung (Unila).

Pertambahan prodi tersebut, menjadikan peningkatan lulusan sarjana farmasi setiap tahunnya.

Hingga saat ini, 100% lulusan sarjana farmasi di Provinsi Lampung mengambil kuliah lanjutan untuk profesi apoteker di luar provinsi.

Universitgas Lampung sendiri telah memiliki Program Studi Sarjana Farmasi sejak tahun 2019.

Prodi Sarjana Farmasi Universitas Lampung merupakan yang pertama  memperoleh akreditasi baik sekali di Provinsi Lampung pada tahun 2023

Dengan akreditasi ini, memungkinkan Universitas Lampung untuk mendirikan PSPPA.

Dikutip dari website Unila, pada 28 Maret 2024, Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unila Dr. dr. Evi Kurniawaty, M.Sc., didampingi Ketua Senat FK Unila Prof. Dr. Asep Sukohar, M.Kes., serta beberapa dosen telah melakukan audiensi terkait pendirian wahana Apotek Pendidikan di Lingkungan Unila.

Apotek Pendidikan merupakan salah satu persyaratan yang wajib ada dalam pendirian program studi profesi apoteker, selain pelatihan preseptor, fasilitas ruang Objective Structured Clinical Examination (OSCE) dan computer base test (CBT).

Baca Juga  Pharmacy Festival (Pharmafest) UMKT 2025 di Tutup dengan Meriah, Duta Farmasi Terpilih dan Turnamen Mobile Legends Seru

Setelah rencana pendirian Apotek Pendidikan, Langkah FK Unila untuk memiliki PSPPA dilanjutnya dengan workshop bagi calon preceptor.

Workshop secara hybrid dilakukan pada 20-21 Agustus 2024, dengan mengundang calon preseptor dari berbagai wahana praktik kefarmasiaan, seperti rumah sakit, puskesmas, apotek, dinas kesehatan, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM), distribusi farmasi, dan industri farmasi.

Tercatat ada 90 apoteker calon preseptor yang mengikuti kegiatan pelatihan, 30 apoteker diantaranya hadir secara luring.

Kegiatan pelatihan dibuka oleh dr. Evi Kurniawaty, yang menyampaikan harapannya PSPA Jurusan Farmasi FK Unila segera mengambil peran memenuhi SDM tenaga kefarmasian di Provinsi Lampung.

Turut serta hadir pada pembukaan pelatihan yaitu dr. Oktafany, M.Pd.Ked selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama dan Ketua Jurusan Farmasi dr. Rani Himayani, SpM.

Pada kesempatan yang sama, secara virtual apt. Khairunnisa S.Si., M.Pharm., Ph.D menyampaikan sambutannya selaku ketua Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia (APTFI) Forwil Barat.

Workshiop menghadirkan narasumber yang berasal dari APTFI pusat, APTFI forwil barat serta apoteker praktisi yang telah menjadi preseptor.

Mewakili APTFI Pusat hadir Prof. apt. Junaidi Khotib S.Si., M.Kes., Ph.D (Dekan Fakultas Farmasi Universitas Airlangga), Profesor. Dr. apt. Ajeng Dianti., M.Si (Dekan Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran) dan Prof. Dr. Apt.Saitibi., M.Si (Dekan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada).

Baca Juga  Simposium dan Lokakarya Farmakovigilans: Menjaga Keamanan dan Keselamatan Pasien melalui Teknologi Digital

Sementara APTFI wilayah barat diwakili oleh apt. Tedy Kurniawan Bakri, S.Farm., M.Farm (Ketua Jurusan Program Studi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Syiah Kuala) dan Dr. apt. Nilsya Febrika Zebua S.Farm., M.Si (Dekan Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dien Medan) sebagai narasumber.

Selain narasumber dari APTFI, hadir pula apt. Wildan Rasyid, S.Farm yang bepraktik di Pharmacy Manager 318 KMC Unit Bussines (UB)  Lampung dan apt. Novy Lestary, S.Farm yang berpraktik di apoteker Pelayanan Rawat Inap RSUD Pasar Rebo DKI Jakarta sebagai narasumber perwakilan dari apoteker yang telah menjadi preseptor di prodi profesi apoteker PTF lain.

Pada pelatihan tersebut, narasumber membahas terkait prinsip-prinsip atau strategi dan metode dalam praktik pengajaran atau dikenal dengan istilah pedagogik.

Paparan materi seputar peran preseptor sebagai fasilitator dan evaluator, serta materi pedagogik dalam pendidikan profesi apoteker disampaikan oleh apt Nilsya Febrika Zebua pada pelatihan tersebut.

Apt Tedy Kurniawan Bakri memaparkan materi seputar peran preseptor sebagai role model dan edukator.

Narasumber lain juga menekankan bahwa, pelatihan preseptor ini sangat penting untuk menyelaraskan capaian pembelajaran yang diharapkan kampus dengan wahana praktik.

Narasumber praktisi yakni apt Wildan memberikan Sharing Experiences “How To Be A Preceptor”, sedangkan apt Novy Lestari menyampaikan Panduan Orientasi Para Peserta Didik Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA).

Baca Juga  Sertifikasi Halal, Stragtegi Efektif Tingkatkan Kepercayaan Konsumen

Selain dalam bentuk pemaparan materi, diskusi kelompok juga dilakukan pada pelatihan tersebut.

Beberapa kasus diangkat pada diskusi kelompok, seperti manajemen konflik apoteker-apoteker, manajemen konflik apoteker-dokter, penjaminan mutu obat, serta interprofessional education (IPE) fakultas kedokteran-fakultas farmasi dan fakultas keperawatan.

Pada akhir materi, narasumber mengingatkan bahwa setiap mahasiswa akan memiliki keunikannya masing-masing.

Menjadi sebuah tantangan bagi perseptor untuk dapat mendidik mereka dengan keunikannya agar dapat menjadi lulusan apoteker yang berkompenten.

Kombinasi berbagai metode pembelajaran dapat membantu menggali keunikan setiap mahasiswa.

Apt Dwi Aulia Ramdini, S.Farm, M.Farm selaku ketua persiapan PSPA Unila saat ditemui IAINews mengatakan, persiapan pendirian prodi profesi apoteker ini rencana awal diharapkan dapat terealisasi di Tahun 2024.

Namun, ada beberapa persyaratan yang ternyata membutuhkan proses dalam penyiapannya, salah satunya pelatihan preseptor.

‘’Keberadaan PSPPA di provinsi Lampung sangat dibutuhkan. Pendirian PSPPA Unila diharapkan dapat menjadi wadah pendidikan lanjutan bagi lulusan sarjana Farmasi baik dari Unila maupun perguruan tinggi lain yang berada didalam ataupun luar provinsi Lampung,’’ tambah apt Dwi Aulia Ramdini kepada IAINews.

Setelah berdirinya Prodi Pendidikan Profesi Apoteker di Universitas Sriwijaya pada 25 Mei 2023 tahun lalu, akankah kegiatan pelatihan preseptor ini merupakan angin segar untuk berdirinya program studi apoteker yang baru di forwil Barat dan yang pertama di Provinsi Lampung?***

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 950x90