Informasi
Hubungi Redaksi IAINews melalui email : humas@iainews.net
Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

Unila Gelar Germas SAPA, Sebabkan Gangguan Kesehatan Waspada Bahan Kimia Obat (BKO) Pada Jamu Dan Herbal

Germas Unila 1
banner 120x600
banner 468x60

LAMPUNG, IAINews – Bahan kimia obat (BKO) pada jamu dan herbal perlu diwaspadai, kesadaran masyarakat perlu terus ditingkatkan.

Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya pangan aman dan waspada Bahan Kimia Obat (BKO) pada jamu dan herbal, tim dosen Universitas Lampung (Unila) melaksanakan Pengabdian Masyarakat (PKM) di desa Baturaja, Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran, Lampung, Jum’at, 02 Agustus 2024.

Iklan ×

Pengabdian masyarakat dilakukan berupa Germas SAPA (Gerakan Masyarakat Sehat dan Sadar Pangan Aman).

‘’PKM ini merupakan salah satu wujud nyata peran akademisi dan institusi pendidikan tinggi dalam mendukung berlangsung nya program pemerintah,’’ kata apt. Dwi Aulia Ramdini M.Farm, ketua pelaksana sekaligus narasumber pada kegiatan PKM ini.

Germas Unila 2

‘’Kegiatan ini juga berkolaborasi dengan  Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandar Lampung, yang merupakan mitra dari Universitas Lampung” lanjut apt. Dwi Aulia, dosen Jurusan Farmasi Fakultas Kedokteran Unila.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pangan aman dan waspada BKO pada Jamu dan Herbal.

Baca Juga  Giat Awal Tahun IAI Wajo bersama ATB PD IAI SULSEL Bantu Korban Banjir di Desa Worongnge

Sasaran pada kegiatan ini adalah Kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Baturaja.

‘’Kami berharap, ini menjadi langkah awal menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pangan yang aman dan sekaligus menciptakan agent of change pangan aman dan waspada BKO pada jamu dan herbal di Desa Baturaja,’’ ujar Muhammad Iqbal Parabi, S.Si.,M.T. anggota PKM yang juga dosen FMIPA.

Germas Unila 3

Pengabdian Kepada Masyarakat ini merupakan agenda rutin setiap tahun yang dilakukan oleh Universitas Lampung dengan melibatkan mahasiswa dan mitra kerjasama.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Balai Besar POM (BBPOM) Lampung bagian layanan informasi dan pengaduan, yaitu apt. Sri Wulan Mega S.Farm dan Dony Kusuma Wardhana, S.Farm., M.Si.

Metode PKM ini adalah pemberian informasi penyuluhan dengan pemberian buku saku kepada peserta pengabdian masyrakat, kemudian juga diskusi interaktif.

Dalam pemaparannya, apt. Sri menyampaikan tentang pentingnya pangan aman dan bahaya bahan kimia obat pada jamu.

Baca Juga  Mykunas, Gummy Kulit Nanas, Peluang Usaha Bagi Masyarakat Lampung

Penambahan bahan kimia obat pada jamu dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan, seperti kerusakan organ, kanker, alergi hingga kecanduan.

Sedangkan Dony Kusuma menyampaikan tentang penggunaan aplikasi untuk mengecek registrasi obat.

Germas Unila 4

‘’Dengan mengecek registrasi obat, kita dapat memastikan bahwa Obat tersebut telah terdaftar resmi,’’ tutur Dony Kusuma.

‘’Artinya, obat tersebut telah melalui proses evaluasi keamanan dan khasiat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sehingga memiliki khasiat sesuai dengan indikasi,’’ ungkap Dony Kusuma.

‘’Desa ini belum pernah terpapar informasi mengenai Germas SAPA dan Waspada Bahan Kimia Obat pada jamu dan herbal,’’ terang Amrullah, SE, Kepala Desa Baturaja.

‘’Sehingga kami jajaran aparat desa dan ibu-ibu kader PKK serta peserta sangat mengapresiasi dan menyambut baik bapak ibu dosen Unila dan perwakilan BBPOM Lampung,’’ tutur Amrullah, S.E.

‘’Peserta PKM juga sangat antusias mengikuti kegiatan ini dari awal hingga akhir,’’ jelas Amrullah.

‘’Sebelum dan setelah edukasi, peserta diberikan pre-test dan post-test. Alhamdulillah nilai rata-rata post test setelah edukasi lebih besar dibandingkan saat pretest. Artinya, edukasi yang diberikan berhasil,’’ lanjut Amrullah.

Baca Juga  Universitas Lampung Gelar Workshop Calon Preseptor, Siapkan PSPA Pertama di Provinsi Lampung

Masyarakat memiliki akses terbatas terhadap informasi, sehingga edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat menjadi tantangan utama dalam kegiatan ini.

Banyak masyarakat lebih percaya pada produk tradisional dibandingkan produk medis modern, sehingga masyarakat perlu memahami risiko BKO dalam produk tradisional.

Edukasi ini memerlukan pendekatan yang konsisten dan persuasif.

Gerakan ini sangat penting dalam upaya mengetaskan masalah kesehatan seperti stunting dan juga masalah kesehatan lainnya akibat dari pangan yang tidak aman.

Kedepannya, kegiatan ini diharapkan dapat menyasar para UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) makanan, agat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahaya Bahan Kimia Obat pada jamu / herbal.

Sehingga masyarakat lebih waspada dalam membeli produk yang akan dikonsumsi.

Kegiatan ini akan di evaluasi melalui kegiatan monitoring paska kegiatan, aktivitas penyebaran informasi oleh para kader kepada masyarakat lebih luas.***

 

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 950x90