JAMBI, IAINews – Tren kosmetik yang terus berkembang di era digital mendorong remaja untuk lebih kritis dalam memilih produk kecantikan. Namun derasnya arus informasi di media sosial kerap membuat mereka terjebak pada perilaku konsumtif tanpa memahami aspek keamanan produk.
Menjawab tantangan ini, Tim Pengabdian kepada Masyarakat dari Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Jambi melalui pendanaan PNBP FKIK melaksanakan kegiatan Konsultasi dan Edukasi Kosmetik Aman Bagi Remaja di Era Digital pada Selasa, 9 September, bertempat di MAN 1 Kota Jambi.

Kegiatan ini diketuai oleh Puspa Dwi Pratiwi, M.Farm., Apt. dengan dukungan para dosen dan mahasiswa. Tujuan utamanya adalah meningkatkan literasi kosmetik di kalangan remaja, sekaligus memberikan ruang konsultasi langsung terkait produk kecantikan yang aman digunakan.
Kegiatan ini juga melibatkan tim dosen dan tenaga pengajar lainnya, yakni apt. Yuliawati, M.Farm., apt. Indri Maharini, M.Farm., apt. Maimun, M.Farm., apt. Fitrianingsih, M.Farm., apt. Marizki Pondawinata, M.Farm., dan apt. Syamsurizal, M.Farm.
Dalam sambutannya, Asiah, S.Pd. I selaku Wakil Bidang Kemahasiswaan menyambut baik kegiatan ini dan berharap kegiatan ini dilaksanakan secara rutin. Selain untuk mendapat informasi, juga mempererat silaturahmi antara MAN dan Universitas Jambi, ujar Asiah.
Acara berlangsung interaktif, diawali dengan pre test dan diakhiri dengan post test untuk mengukur pengetahuan peserta. Selanjutnya pemaparan materi terkait kosmetik aman, regulasi BPOM, hingga cara membaca label produk oleh Puspa Dwi Pratiwi.
Remaja juga diperkenalkan dengan definisi kosmetik karena masih banyak yang memahami bahawa kosmetik itu adalah hanya kosmetik riasan untuk memperindah diri, padahal sebenarnya pasta gigi, sampo dan tabir surya adalah merupakan kosmetik yang ditujukan untuk perawatan kulit.
Selain itu juga dijelaskan dampak negatif penggunaan kosmetik ilegal dan berbahaya, termasuk risiko kesehatan kulit maupun psikologis. Informasi ini dikemas dengan bahasa sederhana sehingga mudah dipahami oleh peserta.
Salah satu sesi menarik adalah demonstrasi pembuatan lipstik pelembab bibir yang diikuti oleh perwakilan siswi. Siswi belajar menimbang dan mencampurkan sesuai arahan untuk membuat lipstik dengan formulasi yang sederhana yang aman dan ramah kulit.
“Remaja perlu dibekali kemampuan untuk menilai produk kecantikan, bukan hanya ikut tren media sosial. Melalui kegiatan ini, kami ingin membentuk pola konsumsi kosmetik yang kritis dan bertanggung jawab,” jelas Dr. Indri Maharini, S. Far.,M.Sc., Apt selaku anggota tim pengabdian sekaligus Ketua Jurusan Farmasi Universitas Jambi.

Dengan berakhirnya kegiatan ini, Tim Farmasi UNJA berharap remaja MAN 1 Kota Jambi lebih bijak memilih produk kecantikan. Edukasi dan konsultasi yang diberikan menjadi langkah awal membangun kesadaran kritis terhadap tren kosmetik di era digital.***