Informasi
Hubungi Redaksi IAINews melalui email : humas@iainews.net
Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

Tidak Semua Ketergantungan Obat Berbahaya

2108.q705.020.S.m005.c10.healthcare medications
banner 120x600
banner 468x60

SETIAP mendengar kata ketergantungan obat, benak kita sudah membayangkan perilaku seseorang yang mengkonsumsi obat dengan tidak tepat dan tidak bisa hidup tanpa keberadaan obat tersebut.

Masyarakat di Indonesia menggunakan kata ketergantungan atau kecanduan obat untuk berbagai kondisi, mulai dari ketergantungan obat narkotika dan obat berbahaya lainnya sampai ketergantungan obat yang digunakan dalam penyakit kronis seperti antidiabetes, antihipertensi, atau obat kejiwaan.

Iklan ×

Namun, benarkah ketergantungan obat itu berbahaya sepenuhnya? Mari kita bedah lebih lanjut.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (daring), ketergantungan diartikan sebagai keinginan mengonsumsi zat adiktif secara terus menerus dengan takaran meningkat yang bertujuan untuk menghasilkan efek yang sama.

Sementara kecanduan diartikan sebagai ketagihan akan sesuatu hingga menjadi ketergantungan (pada obat-obatan, minuman, dan sebagainya).

Dalam penggunaan bahasa sehari-hari, masyarakat di Indonesia menggunakan kata ketergantungan dan kecanduan secara bergantian saat membicarakan penggunaan obat terus menerus dalam jangka waktu panjang.

Meskipun biasanya kata kecanduan lebih sering digunakan untuk menjelaskan penggunaan obat narkotika dan obat berbahaya lainnya.

Kalau melihat arti dari kedua kata tersebut, tidak aneh apabila masyarakat kita memandang negatif terhadap penggunaan obat dalam jangka waktu panjang.

Karena ada kekhawatiran dosis yang digunakan meningkat atau tidak bisa lepas dari penggunaan obat sama sekali.

Namun, bila kita melihat dalam istilah Bahasa Inggris, ternyata terdapat perbedaan yang sangat besar untuk kedua jenis penggunaan obat jangka panjang ini.

Baca Juga  Verifikasi Kecukupan SKP: Situs Baru Kemenkes Pasca UU Kesehatan

Dalam Bahasa Inggris terdapat dua kata yang perlu kita perhatikan. Pertama adalah Dependency yang diartikan sebagai bergantung pada seseorang atau sesuatu.

Yang kedua adalah Addiction yang berarti suatu kondisi di mana seseorang tidak dapat berhenti menggunakan atau melakukan sesuatu yang berbahaya.

Kedua istilah ini digunakan juga dalam membahas tentang penggunaan obat.

Ketergantungan Fisik vs Kecanduan

Saat membicarakan tentang penggunaan obat, maka dua istilah yang tepat untuk digunakan adalah physical dependence (ketergantungan fisik) dan addiction (kecanduan).

Ketergantungan fisik tidak melibatkan aspek mental pada seseorang yang mengalaminya.

Yang terjadi adalah tubuhnya beradaptasi terhadap obat yang digunakan sehingga saat terjadi penghentian secara tiba-tiba, maka pasien akan merasakan efek negatif di tubuhnya.

Katakanlah pasien diabetes yang mendapatkan insulin sebagai terapi utamanya. Bila tiba-tiba, ia menghentikan pemberian insulin hariannya, maka tubuhnya akan bereaksi yang ditandai dengan kadar glukosa darah meningkat drastis.

Dan bila ini terjadi dalam jangka waktu lama, maka kondisi kesehatannya akan memburuk.

Seorang pasien diabetes atau pasien bipolar akan memiliki ketergantungan fisik terhadap obat-obatan yang dikonsumsinya agar ia sehat dan dapat berfungsi dengan baik dalam hidupnya.

Dalam kondisi tersebut, ketergantungan bukanlah sesuatu yang berbahaya atau salah.

Baca Juga  Perbedaan Obat Kedaluwarsa dan Obat Rusak, Panduan dari Seorang Apoteker

Berbeda dengan adiksi atau kecanduan di mana seseorang menggunakan sesuatu bukan untuk tujuan kebaikan dan terus meningkatkan asupannya demi mendapatkan efek yang diinginkan.

Kecanduan dapat menyebabkan gangguan pada tubuh dan akhirnya membuat seseorang tidak sehat dan tidak dapat berfungsi dengan baik.

Kecanduan ini sendiri bisa digolongkan kepada kecanduan bahan tertentu dan kecanduan perilaku.

Kecanduan bahan tertentu misalnya kecanduan terhadap obat narkotika dan alkohol, sementara kecanduan perilaku misalnya kecanduan pada judi dan pornografi.

Pentingnya Istilah yang Tepat

Mengapa kita perlu menggunakan istilah yang tepat dalam percakapan sehari-hari? Pemilihan kata atau istilah sangat melekat dengan bagaimana kita memandang sesuatu.

Istilah yang tepat juga penting agar kita tidak melekatkan pandangan negatif atau stigma pada suatu kondisi atau orang tertentu.

Dalam dunia kesehatan, pasien yang menggunakan obat dalam jangka panjang sering mendapatkan stigma sebagai orang yang kecanduan obat dan tidak mau berupaya lebih keras agar tidak menggunakan obat sama sekali dalam hidupnya.

Berdasarkan Laporan Survei Kesehatan Indonesia Tahun 2023, prevalensi penyakit diabetes di Indonesia dari 10,6% di tahun 2011 menjadi 11,3% di 2021 yang artinya pengguna obat-obatan kronis semakin meningkat.

Salah satu yang menyebabkan pasien kronis menghentikan penggunaan obat adalah karena ia merasa khawatir akan ketergantungan obat.

Baca Juga  Jangan Sampai Berakibat Fatal, Konsultasikan dengan Apoteker Saat Swamedikasi

Padahal pada pasien yang memiliki penyakit kronis, penggunaan obat secara rutin dalam jangka waktu panjang sangat berperan dalam upaya mengelola kesehatan pasien.

Sebagai seorang apoteker, terutama dalam proses pemberian informasi obat, kita harus dapat menjelaskan dan memberikan rasa aman kepada pasien dengan penyakit kronis.

Penjelasan bahwa obat yang ia minum dalam jangka waktu panjang tersebut aman terhadap tubuhnya dan bukan bagian dari kecanduan.

Justru dengan minum obat yang rutin, ia akan menjaga kesehatannya dan dapat membantu memiliki kualitas hidup yang lebih baik.

Pasien dan keluarga pasien serta masyarakat di sekitarnya perlu diberikan informasi dan edukasi bahwa ketergantungan fisik terhadap suatu obat pada kondisi penyakit kronis tidak sama dengan kecanduan obat narkotika dan berbahaya.

Dengan demikian, apoteker diharapkan berperan serta dalam mengurangi stigma pengobatan yang pada akhirnya meningkatkan kesehatan masyarakat.

Sumber:

  1. Szalavitz M, Rigg KK, Wakeman SE. Drug dependence is not addiction-and it matters. Ann Med. 2021 Dec;53(1):1989-1992. doi: 10.1080/07853890.2021.1995623
  2. Horowitz, M.A. and Taylor, D. Addiction and physical dependence are not the same thing. The Lancet Psychiatry. 2023. 10 (8): e23 https://doi.org/10.1016/S2215-0366(23)00230-4
  3. Addiction vs. dependence: What is the difference? (https://www.medicalnewstoday.com/articles/addiction-vs-dependence#addiction-examples) diakses pada 04 Agustus 2024, 13.30 WIB.
banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 950x90