Site icon IAI NEWS

Sulawesi: Negeri Ikan Segar, Negeri Seribu Cerita Rasa

Makassar, IAINews — Kota Makassar yang menjadi tuan rumah Rakernas dan PIT 2025 kembali menegaskan pesonanya, bukan hanya sebagai pusat kegiatan nasional, tetapi juga sebagai surga kuliner laut.

Sulawesi, khususnya kawasan Indonesia Timur, memang lekat dengan keindahan laut sekaligus kekayaan hasil tangkapannya. Ikan-ikan segar yang baru saja diangkat dari perahu nelayan hadir di meja makan, menjadikan hidangan laut di sini bukan sekadar santapan, melainkan sebuah perayaan atas kesegaran, kearifan lokal, dan keindahan alam.

Filosofi di Balik Hidangan Laut

Kesegaran adalah jaminan utama dari Sulawesi. Nelayan menghadirkan tangkapan terbaik, memastikan rasa laut tetap murni tersaji di piring. Filosofi “dari laut ke piring” bukanlah slogan semata, melainkan realitas yang dijaga turun-temurun.

Menikmati ikan bakar di tepi Pantai Makassar, apalagi saat matahari terbenam, menjadi pengalaman penuh makna. Suara debur ombak, semilir angin laut, dan semburat jingga senja adalah bumbu pelengkap yang tak tergantikan.

Sensasi tersendiri bersantap di tepi pantai ditemani Mentari yang pulang ke peraduan

Seni Bumbu dan Sambal Khas Sulawesi

Hidangan laut di Sulawesi tak bisa dilepaskan dari aneka bumbu dan sambal khas yang memperkaya rasanya. Setiap daerah memiliki rahasia masing-masing, menciptakan harmoni rasa yang unik.

Setiap sambal bukan hanya pelengkap, melainkan narasi tentang kekayaan rempah dan tradisi kuliner masyarakat Sulawesi.

Rahang Tuna, Sate Tuna dan Woku Sulawesi

Lebih dari Sekadar Kuliner

Sulawesi tidak hanya menawarkan wisata alam yang mempesona, tetapi juga wisata rasa yang mendalam. Setiap hidangan laut adalah refleksi dari ketulusan nelayan, keramahan masyarakat, dan warisan budaya yang terus hidup.

Bagi para peserta Rakernas & PIT IAI 2025 maupun wisatawan lainnya, menyantap ikan segar di Sulawesi berarti merasakan lebih dari sekadar rasa: sebuah perjalanan spiritual yang menghubungkan manusia dengan alam, budaya, dan sejarah.

Inilah pengalaman yang akan terus hidup dalam ingatan, bahkan setelah perjalanan berakhir.

Exit mobile version