Informasi
Hubungi Redaksi IAINews melalui email : humas@iai.id
Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

‘Rahasia Data yang Berbicara’: Jurus KCFI Cetak Peneliti Farmasi Andal Lewat Masterclass Statistik

image004
banner 120x600
banner 468x60

MEDAN, IAINews – Komunitas Cendekiawan Farmasi Indonesia (KCFI) kembali menggebrak dunia riset farmasi tanah air. Melalui program Masterclass Batch #1, KCFI sukses menggelar webinar bertajuk “Rahasia Data yang Berbicara: Analisis Statistik untuk Riset Berkualitas” yang langsung diserbu peserta dari berbagai penjuru Indonesia.

Acara yang dihelat via Zoom Meeting ini bukan sekadar pelatihan biasa, melainkan sebuah agenda strategis untuk melahirkan para peneliti farmasi yang mumpuni dan berdaya saing tinggi.

Iklan ×

image001

Webinar yang berlangsung selama tiga jam penuh, dari pukul 08.00 hingga 11.00 WIB, dibuka dengan sambutan hangat dari Direktur Utama KCFI, apt. Diding Pradita, S.Farm., M.Farm. Dalam pesannya, Diding menegaskan bahwa penguasaan analisis statistik adalah fondasi krusial bagi setiap penelitian yang kredibel. Ia juga mengajak para dosen untuk lebih aktif berkolaborasi demi menciptakan ekosistem riset yang lebih kreatif dan kompeten.

Baca Juga  Apoteker Bagai Mentari

Panggung utama webinar ini diisi oleh apt. Sony Eka Nugraha, S.Farm., M.Si., seorang dosen dari Universitas Sumatera Utara (USU) yang juga menjabat Manajer Publikasi Jurnal dan Konferensi di LIPIHKI USU. Dengan gaya penyampaian yang energik, Sony mengupas habis berbagai strategi analisis statistik di bidang farmasi dan kesehatan.

Ia mengajak peserta untuk menyelami berbagai aspek, mulai dari cara cerdas memilih uji statistik yang pas, ‘membaca’ output data secara kritis, hingga menghindari jebakan-jebakan umum yang sering ditemui saat melakukan analisis. Tak hanya itu, peserta juga dibekali cara menyajikan data secara visual agar lebih menarik dan mudah dipahami saat dipublikasikan.

“Data tidak akan pernah berbicara jika kita tidak tahu cara mendengarkannya. Statistik bukan sekadar angka, melainkan bahasa ilmiah yang harus dipahami oleh setiap peneliti,” ujar Sony di tengah presentasinya.

image003

 

Sesi diskusi menjadi tak kalah hidup berkat kepiawaian moderator, apt. Vera Estefania Kaban, S.Farm., M.Farm., yang merupakan dosen dari Universitas Prima Indonesia. Gaya komunikatifnya sukses menjaga dinamika diskusi tetap interaktif. Suasana ini membuka keran pertanyaan dari para peserta, mulai dari persoalan teknis seputar software SPSS hingga aplikasi analisis dalam riset kualitatif dan kuantitatif.

Sebagai ‘oleh-oleh’, peserta tidak hanya mendapatkan wawasan baru, tetapi juga e-sertifikat gratis berbobot 4 JP dan materi presentasi digital. Lebih dari itu, acara ini berhasil menjadi ajang silaturahmi ilmiah yang memperkuat jejaring antar praktisi dan akademisi farmasi nasional.

Di akhir acara, KCFI memberikan sinyal kuat bahwa program Masterclass ini akan terus berlanjut dengan tema-tema lain yang tak kalah menarik. Langkah ini sekali lagi membuktikan bahwa KCFI bukan sekadar wadah kumpul, melainkan motor penggerak yang serius dalam meningkatkan mutu riset dan pendidikan farmasi di Indonesia.

 

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 950x90