Informasi
Hubungi Redaksi IAINews melalui email : humas@iainews.net
Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

Prof Dr Midian Sirait Diusulkan Menjadi Pahlawan Nasional

Prof Dr Midian Sirait
banner 120x600
banner 468x60

JAKARTA, IAINews – Univesitas Kristen Indonesia dan Yayasan Pecinta Dana Toba (YPDT) sepakat mengusulkan Prof Dr Midian Sirait sebagai pahlawan nasional karena rekam jejaknya yang luar biasa dalam sejarah kebangsaan Indonesia, terutama di bidang kefarmasian.

Ikatan Apoteker Indonesia mendukung penuh usulan tersebut, mengingat Prof Dr Midian Sirait memiliki rekam jejak yang sangat kental bagi IAI.

Iklan ×

Prof Dr Midian Sirait

‘’IAI adalah organisasi profesi apoteker yang sudah berdiri sejak tahun 1955. Dahulu organisasi IAI bernama ISFI, dimana Prof Midian Sirait pernah menjabat sebagai Ketua DPP ISFI,’’ tutur apt Noffendri Roestam, S.Si, saat memberikan sambutan dalam seminar nasional ‘Perjuangan Prof Dr Midian Sirait dalam Pembangunan Kesehatan di Bidang Farmasi dan Obat di Indonesia sebagai Wujud Pemenuhan Hak Asasi Manusia’ di Graha William Soeryadjaya, Universitas Kristen Indonesia (UKI), Cawang, Jakarta, Selasa, 10 Desember 2024.

‘’Jejak sejarah peran Prof Midian Sirait dapat kita lihat melalui prasasti peresmian gedung sekretariat ISFI, sekarang IAI pada tahun 1983,’’ ungkap apt Noffendri Roestam.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BPOM tahun 2001-2006, Dr apt Sampurno menuturkan peran Midian Sirait mendirikan Peerusahaan Umum (Perum).

Baca Juga  Siapkan Diri Mengikuti OSCE, Ini Jadwalnya

‘’Peran Prof Midian Sirait dalam membangun Pabrik Obat Esensial Nasional di Cibitung tidak bisa dipandang sebelah mata,’’ ungkap Sampurno.

Pak Nof dalam seminar Midian Sirait

‘’Prof Midian Sirait membangun Pabrik Obat Esensial Nasional tersebut dengan soft load dan grant dari pemerintah Italia, itulah salah satu peran penting beliau,’’ tegas Sampurno.

Menurut Sampurno, produksi obat Inpres dengan daftar A, B dan C untuk menjamin ketersediaan obat, terutama di puskesmas di seluruh Indonesia.

‘’Sayangnya, program strategis ini mengalami discontinue, penyediaan obat sektor publik dilakukan melalui mekanisme pasar bebas,’’ ungkap Sampurno menyesalkan.

Sementara itu, Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Lucia Rizka Andalusia memberikan apresiasi tinggi atas peran dan jasa Prof Dr Midian Sirait dalam mempelopori sistem pengawasan obat dan makanan secara nasional.

‘’Pengaturan, pengendalian dan pengawasan di bidang kefarmasian telah dapat ditata dan dilaksanakan dengan baik, terutama dengan pembagian peran pusat dan daerah yang merupakan buah pemikiran Prof Dr Midian Sirait,’’ papar Rizka Andalusia.

Rizka Andalusia mengemukakan, tata kelola supply chain obat dan vaksin yang efisien dan efektif sehingga ketersediaan dan akses masyarakat terhadap produk kesehatan dapat terjaga juga merupakan hasil dari kebijakan Prof Dr Midian Sirait.

Baca Juga  Rakornas IAI Desak DPR Tunda Penetapan RUU Kesehatan Omnibus Law

‘’Jadi prof Dr Midian Sirait dalam mewujudkan tata kelola obat yang bermanfaat untuk menjamin khasiat, keamanan dan mutu di Indonesia sangat penting,’’ tegas Rizka Andalusia.

Pada kesempatan tersebut, Sekrretaris Umum YPDT, Andaru Sasnyoto mengungkapkan sosok Midian Sirait sebagai sosok yang sangat menghargai adat budaya Batak.
Penghargaan tersebut menjadi benih dari pemikiran dan tindakannya, yang mampu mempertemukan pemikiran tradisional dan modern dalam medium budaya masyarakat yang terbuka.

Seminar Midian Sirait

Dalam perjalanannya, semangat patriotisme Midian Sirait tumbuh melalui sekolah pertukangan Jepang, dimana Bahasa Indonesia menjadi bahasa pengantar dan beragam latar belakang sosial peserta sekolah dari berbagai daerah.

Sementara pendidikan di Jerman memberikan Midian Sirait pematangan pemikiran dan keterlibatan yang lebih jauh dalam perkembangan negara dan bangsa.

‘’Masa pendidikan dari tahun 1956 – 1961 dalam waktu yang relatif singkat, dapat menyelesaikan studi menjadi sarjana farmasi hingga doktor di bidang pengetahuan alam dan fitokimia,’’ jelas Andaru Sasnyoto kemudian.

Melalui organisasi Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Midian Surait mendorong agar pemerintah lebih menaruh perhatian terhadap masalah-masalah pembangunan.

Baca Juga  Menumbuhkan Identitas dan Kebanggaan terhadap Ikatan Apoteker Indonesia (IAI)

Midian Sirait juga mengkritik pemerintah yang membuat front nasional menjadi tempat yang leluasa untuk berperannya faktor komunis atau PKI dalam politik nasional.

Front nasional ini juga menempatkan Pancasila sebagai alat untuk membelah masyarakat yang pro dan anti revolusi.

Midian Sirait lahir di Lumban Sirait, Sumatera Utara pada 12 November 1928. Di usia 83 tahun, tepatnya Minggu, 9 Desember 2011 sekitar pukul 09.25 meninggal di RS Pondok Indah, Jakarta.

Midian meninggalkan tiga anak, Sondang Sirait (61), Poltak Sirait (60) dan Sinta Sirait (55) serta 4 orang cucu.

Midian dimakamkan di tanah kelahirannya di Porsea, Sumatera Utara, pada Rabu, 12 Januari 2011.

‘’Bapak sebenarnya bisa dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, tapi atas permintaan beliau dimakamkan di tanah kelahirannya bersama mama kami, Dra Ellen Kunze boru Situmorang,’’ ujar Poltak.

Sejumlah tanda kehoramatan diterima Midian Sirait, salah satunya Tanap Kehormatan RI Bintang Mahaputera Utama yang diserahkan Presiden Susilo bambang Yudhoyono, pada Jumat, 13 Agustus 2010 di Istana Mereka.

Tanda Kehormatan ini dianugerahkan kepada tokoh yang dianggap berjasa dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan bangsa.***

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 950x90