PINRANG, IAINews – Setiap 2 bulan sekali, PC IAI Pinrang mengadakan pertemuan rutin dengan membahas berbagai persoalan kefarmasian untuk memberikan pengayaan ilmu kepada anggotanya.
Pertemuan rutin PC IAI Pinrang kali ini dilaksanakan pada Sabtu, 21 Juni 2025 dan dihadiri 45 orang secara offline.
Pertemuan ini dilaksanakan oleh PC IAI Pinrang sebagai ajang silaturahmi, mengkomunikasikan perkembangan program kerja antar bidang di kepengurusan PC dan juga sharing session ilmu kefarmasian.
Ketua PC IAI Pinrang apt. Dra. Hj. Rahmawati, M.A.R.S memberikan arahannya sebelum kegiatan dimulai.
“Apoteker Pinrang tetap harus berpraktik sesuai regulasi yang ada, sehingga rasa tanggung jawab kita sebagai apoteker terlihat dan terasa di masyarakat,” ungkapnya.
“Dalam waktu dekat pada bulan Agustus tahun 2025 akan dilaksanakan Rakernas & PIT di Makassar, mari kita ramaikan dan sukseskan dengan berpartisipasi pada kegiatan besar Ikatan Apoteker Indonesia,” ajak apt Rahmawati kepada anggotanya.
Dalam kesempatan tersebut apt. Rahmawati juga menyampaikan rencana pelaksanaan Bakti Sosial Pengobatan Gratis yang dirangkaikan dengan kegiatan Apoteker Bertamu. Ia berharap kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik.
Dalam sharing session, hadir apt. Hasdiana Sudar,S.Si.,M.Sc yang menyampaikan materi mengenai ’Edukasi Kontrasepsi di Apotek’ .
Menurut apt. Hasdiana kontrasepsi berasal dari kata kontra yakni menghalangi dan konsepsi yang berarti pertemuan sperma dan sel telur sehingga terjadi kehamilan.
’’Metode atau alat ini digunakan untuk mencegah kehamilan, baik sementara maupun permanen. Hal ini merupakan intervensi strategi dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB),’’ jelas apt Hasdiana Sudar.
Dijelaskan, metode kontrasepsi yang paling favorit adalah kontrasepsi oral. Berdasarkan data BKKBN tahun 2022 ada 13,5% wanita usia subur (WUS) yakni 3.694.880 jiwa menggunakan metode kontrasepsi oral tersebut. Pilihan kontrasepsi berikutnya adalah metode suntik dan implan.
Metode kontrasepsi oral ini berupa pil KB terdiri dari pil KB tunggal yang mengandung 1 hormon (progestin) yakni pil KB Laktasi dan pil KB Darurat.
Selain itu ada pil KB Kombinasi mengandung 2 hormon (Progestin dan Estrogen) yakni Levonogestrel kombinasi ethinyl estradiol, levonogestrel kombinasi ethinyl estradiol dan Fe, serta cyproterone acetate kombinasiethinyl estradiol.
Peran Apoteker dalam melakukan Edukasi Kontrasepsi di Apotek
’’Kontrasepsi oral ini banyak disediakan di apotek sebagai sarana pelayanan kesehatan, sebagian besar masyarakat mendapatkan pil KB Kombinasi di Apotek,’’ tutur apt Hasdiana Sudar.
’’Pemberian konseling apoteker sangat berpengaruh terhadap pengetahuan akseptor tentang penggunaan pil KB kombinasi,’’ kata apt Hasdiana Sudar.
’’Dengan edukasi apoteker dapat meningkatkan kepuasaan pelanggan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada apoteker,” ungkapnya.
Menurut apt Hasdiana Sudar, peran apoteker dalam persoalan kontrasepsi diantaranya adalah mengedukasi masyarakat tentang berbagai pilihan dan memberikan solusi kontrasepsi yang sesuai kebutuhan (kenyamanan pasien, kondisi kesehatan, ada tidaknya obat lain yang dikomsumsi).
Peran lain apoteker adalah menyediakan pil kontrasepsi yang berkualitas dan terjangkau, memastikan cara penggunaan yang efektif dan aman, serta edukasi mengenai efek samping dan penanganan.
”Apoteker memiliki peran yang sangat penting dalam melakukan edukasi kepada masyarakat, khususnya melakukan edukasi di apotek,” tutup apt. Hasdiana yang merupakan DKT Indonesia Trainer.
Dalam kesempatan itu diserahkan goodie bag berupa produk dan media edukasi, yang diharapkan bisa menjadi bahan bagi apoteker untuk mengedukasi pasien di apotek mereka.***