Denpasar, IAINews.id – Dosen Program Studi Farmasi Klinis dan Program Studi Administrasi Rumah Sakit, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Bali Internasional (UNBI), menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat pada Minggu, 8 September 2024, yang diikuti sekitar 50 peserta Ibu PKK Banjar Abasan, Denpasar Timur.
Kegiatan ini mengusung tema Expired and Medicine Book (EMBOOK) Dagusibu sebagai panduan praktis.
Acara ini mendapatkan pendanaan skema Hibah Pemberdayaan Berbasis Masyarakat dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Tahun 2024, dan menjadi salah satu implementasi nyata dalam program Pengabdian Masyarakat Pemula.
Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait pengelolaan obat yang aman dan benar.
Pentingnya Dagusibu Obat untuk Masyarakat
Dagusibu obat adalah program edukasi yang dicanangkan oleh Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mendukung Gerakan Keluarga Sadar Obat.
Melalui program ini, masyarakat diajarkan bagaimana cara memperoleh obat secara benar, menggunakannya sesuai aturan, menyimpannya dengan aman, dan membuangnya jika sudah kedaluwarsa (expired) atau tidak lagi diperlukan.
Salah satu poin penting yang disampaikan dalam kegiatan ini adalah bahaya menyimpan obat expired atau tidak terpakai di rumah.
Selain berisiko penyalahgunaan, penyimpanan obat yang tidak tepat dapat merusak kualitas obat dan membahayakan kesehatan.
Masyarakat juga diingatkan untuk membuang obat sesuai prosedur yang benar, guna mencegah pencemaran lingkungan dan risiko salah konsumsi obat.
Pemberian Buku Saku EMBOOK
Sebagai bagian dari penguatan informasi, para peserta dibekali dengan Buku Saku EMBOOK Dagusibu yang berisi tata cara lengkap pengelolaan obat, mulai dari cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, hingga membuang obat.
Buku saku dirancang oleh apt. Ni Putu Aryati Suryaningsih, S.Farm., M.Farm-klin., dengan tampilan menarik dan ukuran yang mudah dibawa, sehingga peserta dapat dengan mudah membaca dan menerapkan isi buku di rumah.
apt. Ni Putu Aryati Suryaningsih, M.Farm-klin memperkenalkan Embook ciptaannya.
Pemberian buku saku ini diharapkan dapat membantu masyarakat, khususnya ibu-ibu PKK, dalam menjaga keamanan dan kesehatan keluarga. Dengan informasi yang jelas dan praktis, diharapkan peserta dapat turut berperan aktif dalam menjaga kesehatan keluarga serta menyebarkan pengetahuan ini kepada masyarakat sekitar.
Peran Penting Ibu PKK dalam Pengelolaan Obat
Target dari kegiatan edukasi ini adalah para anggota Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Banjar Abasan, karena perempuan terutama yang sudah menikah memiliki peran penting dalam pemberdayaan kesejahteraan keluarga, terutama terkait kesehatan keluarga.
Ketua PKK Banjar Abasan, Ni Nyoman Artarini, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi ibu-ibu PKK, yang menyambut antusias kesempatan untuk memperdalam pengetahuan tentang pengelolaan obat.
“Kami merasa kegiatan ini sangat relevan dengan peran kami di masyarakat. Edukasi ini membantu kami memahami bagaimana mengelola obat dengan lebih baik, sehingga bisa menjaga kesehatan keluarga dan lingkungan kami,” ujar Artarini.
Partisipasi Aktif Peserta dan Materi Interaktif
Kegiatan dibuka oleh Lurah Dangin Puri, I Gusti Agung Gede Okariawan, S.Kom., yang mengapresiasi kegiatan tersebut. “Kegiatan ini dirancang dengan baik untuk mengatasi masalah kesehatan yang sering dihadapi masyarakat. Kami berharap kegiatan ini bisa memberikan pengetahuan yang lebih luas terkait pengelolaan obat,” kata Okariawan.
Acara ini menghadirkan dua pembicara utama, yaitu Dr. apt. I Gusti Ayu Rai Widowati, S.Si., MKes., MH., CMC., yang membawakan materi tentang bagaimana manajemen obat dengan benar, dan apt. Dewa Ayu Satrya Dewi, S. Farm., M.Sc., dengan materi cara membuang obat expired dengan benar.
apt. Dhiancinantyan Windydaca BP., M.Farm. mengajak peserta mempraktikkan cara membuang obat
Evaluasi Kegiatan
Untuk mengevaluasi efektivitas kegiatan, para peserta terlebih dahulu mengikuti pre-test sebelum edukasi dan posttest dilaksanakan setelah pengabdian masyarakat selesai. Hasil menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta, yang diharapkan dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari.
Acara ditutup dengan penyerahan plakat, poster, dan buku saku sebagai simbol dukungan untuk menyebarluaskan informasi pengelolaan obat di lingkungan setempat.
Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama sebagai kenang-kenangan atas keberhasilan pelaksanaan acara yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perilaku masyarakat dalam mengelola obat-obatan di rumah.***