SIJUNJUNG, IAINews – Konflik yang terjadi di Palestina merupakan masalah kemanusiaan yang mengundang rasa empati masyarakat dunia. Konflik ini adalah merupakan konflik terpanjang yang berlangsung, sejak abad ke 19 bahkan sampai sekarang. Berbagai Upaya perdamaian telah diupayakan, jalur diplomasi terus digerakkan agar ada titik temu penyelesaian masalah kedua belah pihak, namun perang tetap terjadi.
Menyikapi hal ini, sebagai bagian dari masyarakat internasional, Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat turut melakukan upaya-upaya perdamaian. Aksi-aksi peduli dan penggalangan bantuan kemanusiaan terus digulirkan untuk rakyat Palestina. Begitu pula yang dilakukan oleh PC IAI Sijunjung.
PC IAI Sijunjung merupakan pengurus cabang dibawah naungan Pengurus Daerah IAI Sumatera Barat. PC ini sangat aktif melaksanakan berbagai kegiatan dan audiensi dengan Dinas Kesehatan maupun perangkat daerah. Mulai dari pembentukan Kampung ASK Me Dagusibu sampai kegiatan arisan bulanan anggota yang bertujuan untuk memperkuat silaturahim antar anggota PC dengan pertemuan rutin setiap bulannya terlaksana dengan baik.
Terakhir pada pertemuan rutin tersebut, para pengurus membahas topik tentang Palestina. Kepedulian semakin terpancing ketika dikabarkan Direktur Rumah Sakit Indonesia di Palestina syahid bersama keluarganya. Kejadiaan ini memunculkan kesedihan diberbagai kalangan. Bagaimana mungkin tenaga kesehatan yang menjalankan tugasnya juga tak luput dari sasaran serangan. Sungguh ini berika duka yang sangat mendalam.
Semangat kebersamaan yang sudah terjalin di jajaran kepengurusan yang dipimpin oleh apt. Maigemi Yastra ini mencetuskan ide dalam bentuk partisipasi penggalangan bantuan untuk Palestina. Niat mulia ini sangat didukung oleh seluruh anggota PC.
‘’Kegiatan ini tentu perlu Kerjasama dengan berbagi pihak,’’ ujar apt Maigemi Yastra yakin.
Setelah didiskusikan lebih lanjut, PC memutuskan untuk bekerjasama dengan Yakesma. Yayasan Kesejahteraan Madani (Yakesma) merupakan sebuah Lembaga Amil Zakat Nasional yang sudah memiliki legitimasi Kementerian Agama RI.
Laznas Yakesma sudah banyak menyalurkan bantuan kemanusiaan sebagai wujud kepeduliaan terhadap rakyat disana. Bantuan yang disalurkan dalam berbagai bentuk. Seperti paket makanan, pakaian hangat, bantuan medis, alat kesehatan dan kebutuhan pokok lainnya.
Yakesma juga memiliki program khusus seperti Peduli Keluarga Palestina (Muakhot), untuk menyalurkan langsung kepada keluarga-keluarga di Palestina.
Rencana baik dari PC IAI Sijunjung ini tentu mendapat sambutan baik dari pihak Yakesma, sehingga pada Jum’at, 11 juli 2025, terlaksana kegiatan kegiatan Pengabdian Kemanusiaan bertajuk “ Dari Ranah Lansek Manih untuk Palestina”.
Setidaknya ada 24 apoteker yang ikut serta menebar kotak infak untuk Palestina di seluruh apotek wilayah Sijunjung. Adapun kotak Infak itu sendiri difasilitasi oleh Yakesma.
Tujuannya adalah apotek bukan saja merupakan sarana pelayanan kefarmasian, tetapi juga menjalankan misi-misi kemanusiaan. Disamping itu dengan adanya kotak infak yang peruntukannya untuk rakyat Palestina ini, diharapkan masyarakat yang berkunjung maupun pemilik apotek memiliki komitmen untuk senantiasa berbagi dangan saudara-saudara kita di Palestina.
Kegiatan ini mendapat respon baik dari berbagai pihak, selama ini masyarakat telah mengetahui dengan baik, bagaimana kiprah Yakesma sevafai Lembaga amil zakat terpercaya dan telah menyalurkan langsung bantuan ke tanah kelahiran para nabi ini.
“ Alhamdulillah, telah disenggarakan kolaborasi antara PC IAI Sijunjung dengan Yakesma Sumatera Barat dalam rangka pengabdian kemanusiaan untuk saudara kita di Palestina. Semoga setiap ikhtiar kita, baik berupa donasi maupun doa untuk rakyat Palestina bisa menjadi secercah kebahagiaan buat saudara-saudara kita,” ungkap apt. Maigemi Yastra.
Pada kesempatan ini, sebagai insan kesehatan, Gemmi juga juga mengungkapkan rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas syahidnya Dr. Marwan Al-Sulthan, Direktur RS Indonesia di Gaza. Semoga semua ini tidak melemahkan semangat rakyat Palestina dalam memperjuangkan tanah air mereka.
“Lemah iman kami dengan ukhuwah yang belum terbukti, lemah Islam kami dengan kepedulian yang hanya sekali, jiwa yang belum berkorban dan harta yang tak terhulurkan” pungkas apt Maigemni Yastra yang juga seorang da’i ini.***