BANJAR, IAINews – Jam pelayanan rumah sakit sudah selesai. Seorang berjaket kuning sedang siap-siap membawa beberapa bungkusan obat untuk diantar ke rumah-rumah pasien.
Dia bukan ojek online atau pengantar titipan. Dia adalah salah satu tenaga kefarmasian yang menjalankan program Pakacil Sali.
Program ini diinisiasi oleh Muhammad Rizky Wardani, S.Farm, seorang tenaga teknis kefarmasian yang berdinas di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum, Banjar, Kalimantan Selatan.
Berawal dari kegelisahan melihat kondisi layanan kefarmasian yakni pengambilan obat yang membutuhkan waktu lama mulai dari tahap skrining, dispensing, dan penyerahan obat kepada pasien.
Apalagi dari hari ke hari terjadi peningkatan jumlah kunjungan pasien rawat jalan yang berakibatkan antrean semakin panjang.
Tercetuslah program inovasi Pelayanan Antar Obat Keliling dengan Cepat dan Profesional RSJ Sambang Lihum (Pakacil Sali).
Inovasi inilah yang mengantarkannya meraih juara 1 Tenaga kesehatan Teladan di Rumah Sakit Bidang Kefarmasian tingkat provinsi Kalimantan Selatan tahun 2024.
‘’Dikatakan profesional karena program ini dijalankan langsung oleh tenaga kefarmasian baik apoteker maupun tenaga vokasi farmasi,’’ tutur Rizky ketika mengawali perbincangan dengan IAINews.
Inovasi Pakacil Sali ini memiliki dua tujuan. Tujuan pertama yakni, mengurangi banyaknya antrean pada depo farmasi rawat jalan. Hal itu karena pasien yang menggunakan inovasi Pakacil Sali tidak perlu menunggu obat.
Tujuan kedua adalah meningkatkan kepuasan sistem pelayanan depo farmasi rawat jalan kepada pasien khususnya pasien prioritas yaitu lansia, anak berkebutuhan khusus, wanita hamil, dan penyandang disabilitas.
Inovasi ini menggunakan konsep one day service, hari ini pasien berobat dan menyerahkan resep, hari ini juga obat akan diantarkan ke rumah pasien.
Bahkan tidak hanya diantarkan, tenaga kefarmasian yang mengantarkan tetap memberikan pelayanan informasi obat, seperti layaknya obat diserahkan langsung di apotek RS.
Pengantarkan dilaksanakan setiap hari Senin hingga Sabtu, dimulai dari jam 14.00 WITA dengan ketentuan antara lain pasien prioritas, jumlah minimal obat 2 item, dan domisili pasien daerah perkotaan Banjarbaru, Martapura, dan Banjarmasin dengan radius maksimal 20 km dari rumah sakit.
‘’Sebelum berangkat, pasien akan diinfokan terlebih dahulu via chat WhatApps, biasanya diantar menggunakan sepeda motor RS dengan 2 tim, hingga saat ini masih dengan 1 armada pengantar,’’ kata Rizky.
Pakacil Sali digagas diakhir tahun 2023 kemudian mendapatkan dukungan dari pihak manajeman RS diawal tahun 2024, sehingga inovasi ini sudah berjalan kurang lebih 7 bulan. Dengan rata-rata dalam sebulan pasien yang menggunakannya 20-25 orang.
Pasien yang ingin menggunakan Pakacil Sali saat melakukan pengobatan di rawat jalan langsung memberitahu kepada petugas rawat jalan untuk menggunakan fasilitasi Pakacil Sali dengan pendataan nama pasien, rekam medis, nama orang tua/wali, dan alamat lengkap.
Tanggapan positif pun datang dari pasien maupun keluarga pasien. Mereka sangat bahagia dan sangat terbantu dengan adanya Pakacil Sali, mereka tidak perlu lama menunggu di RS dan bisa mengerjakan sesuatu yang lain.
‘’Harapan semoga Pakacil Sali bisa mewakili sampai tingkat nasional. Plus dengan adanya dukungan tambahan terkait armada agar bisa lebih banyak lagi melayani pasien yang menggunakan Pakacil Sali,’’ tutup Rikzy mengakhir wawancara.
RSJ Sambang Lihum sendiri memiliki sejarah panjang. Berdiri sejak tahun 1951 sebagai koloni orang sakit jiwa (KOSJ), semula tempat ini berfungsi sebagai tempat penampungan orang sakit jiwa dengan kapasitas saat itu menampung 30 pasien laki-laki.
Dengan berkembangnya jaman, KOSJ kemudian berubah menjadi Rumah Sakit Jiwa Tamban dan kemudian menjadi RSJ Sambang Lihum pada tahun 2009. Kini rumah sakit tersebut telah berstatus sebagai BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) tersebut kini memiliki 177 tempat tidur dengan klasifikasi A.
Ada 19 jenis pelayanan kesehatan yang disediakan oleh RSJ Sambang Lihum yang terletak jl Gubernur Syarkawi Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan ini.
Selain rawat inap dan rawat jalan, RSJ Sambang Lihum juga memiliki fasilitas rawat intensif, rawat darurat, unit geriatri, poliklinik penyakit dalam, fisikologi, napza dan anak. Dilengkapi dengan fasilitas penunjang beerupa radiologi, poliklinik gigi, laboratorium, elektromedia, instalasi gawat darurat (IGD), fisioterapi, farmasi, poliklinik autis dan poliklinik gizi.***