Site icon IAI NEWS

Mahasiswa UNJA Jalani Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Industri Farmasi Terkemuka

JAMBI, IAINews- Mahasiswa Program Profesi Apoteker Universitas Jambi resmi memulai kegiatan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) pada Senin, 14 Juli 2025.

Kegiatan ini berlangsung di lima institusi farmasi ternama di Indonesia yang memiliki peran strategis dalam dunia kefarmasian.

PKPA menjadi momen penting bagi mahasiswa apoteker untuk mengenal dunia kerja secara langsung, terutama di industri farmasi yang terus berkembang dan menuntut ketelitian tinggi.

Praktik Kerja Profesi Apoteker di Kimia Farma Plant Jakarta

Tahun ini, praktik dilakukan di lima institusi besar, yaitu Lembaga Biologi Vaksin (Labiovak), Kimia Farma Plant Jakarta, PT Lucas Djaja, Lembaga Farmasi Angkatan Udara (LAFI AU), dan Lembaga Farmasi Angkatan Darat (LAFI AD).

Kelima tempat ini mewakili berbagai tipe institusi, mulai dari perusahaan BUMN, swasta nasional, hingga lembaga militer. Melalui kegiatan ini, mahasiswa mendapat kesempatan berharga untuk melihat langsung bagaimana sistem kerja industri farmasi berjalan, mulai dari proses produksi, pengendalian mutu, hingga tanggung jawab seorang apoteker dalam menjamin mutu dan keamanan obat.

PKPA kali ini dirancang untuk memperkuat pemahaman mahasiswa tentang produksi dan jaminan mutu obat. Tidak hanya mengamati, mahasiswa juga aktif berdiskusi dengan para profesional, membaca dokumen produksi, dan memahami penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) secara langsung di lapangan.

Salah satu mahasiswa, Sadiah Wati, berbagi pengalamannya saat praktik di Kimia Farma Plant Jakarta. Ia mengaku sangat antusias karena bisa menyaksikan langsung proses produksi obat Anti Retroviral (ARV), yang sangat penting dalam terapi HIV/AIDS.

“Saya senang sekali bisa melihat langsung proses produksi ARV. Ternyata, pengawasan mutu dilakukan di setiap tahap, dan semua prosesnya sangat ketat,” ungkap Sadiah. “Dari sini saya jadi paham betapa besar tanggung jawab seorang apoteker industri dalam memastikan obat yang dibuat aman dan efektif.”

Selain fasilitas modern, Sadiah juga merasa senang karena para pembimbing praktik atau preseptor sangat terbuka dan tidak segan berbagi ilmu.

Di Labiovak, Mayor Ckm apt. Bobbi Hemriyantton, M.Farm., sebagai salah satu preseptor, menjelaskan bahwa mahasiswa dibekali pemahaman menyeluruh tentang berbagai instalasi yang ada.

“Selama pembelajaran di kelas, kami jelaskan tugas dan fungsi tiap instalasi, seperti Produksi, Pengawasan Mutu, Pemastian Mutu, Sistem Penunjang, dan bagian Umum,” ujarnya. “Mahasiswa tidak hanya melihat, tapi juga diberi penugasan khusus di tiap bagian agar mereka bisa menganalisis dan memahami tantangan yang ada di industri farmasi secara langsung.”

Koordinator Program Studi Profesi Apoteker Universitas Jambi, apt. Elisma, M.Farm., menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan menjembatani dunia kampus dan dunia kerja. “Melalui PKPA, mahasiswa tidak hanya belajar teori di kelas, tapi juga mengalami langsung bagaimana industri farmasi bekerja,” jelasnya.

Senada dengan itu, Ketua Jurusan Farmasi Universitas Jambi, Dr. Indri Maharini, M.Sc., Apt., juga mengapresiasi semangat mahasiswa dan kerjasama yang baik dari institusi mitra. “Kami sangat menghargai dukungan dari industri yang telah membuka pintu untuk mahasiswa belajar. Ini adalah langkah nyata untuk mencetak lulusan yang siap pakai dan mampu bersaing,” katanya.

PKPA akan berlangsung selama satu bulan. Melalui pengalaman ini, diharapkan mahasiswa apoteker UNJA dapat menjadi lulusan yang cakap, tangguh, dan siap berkarya di dunia industri farmasi Indonesia.

Exit mobile version