Informasi
Hubungi Redaksi IAINews melalui email : humas@iai.id
Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

Mahasiswa FKIK UNJA Dampingi Pasien TB, Wujudkan Kolaborasi Antar Profesi Kesehatan di Puskesmas Talang Bakung

Pengarahan oleh Kepala Puskesmas Talang Bakung, dr Repelita Witri kepada para mahasiswa FKIK UNJA peserta kegiatan.
banner 120x600
banner 468x60

JAMBI, IAINews – Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan  Universitas Jambi (FKIK UNJA) kembali menegaskan peran pentingnya mencetak tenaga kesehatan masa depan yang tidak hanya berorientasi pada kinerja, tetapi juga berfokus pada inovasi dan transformasi kolaboratif dalam pelayanan kesehatan.

Dalam kerangka tersebut, FKIK UNJA menggelar kegiatan Kolaborasi Interprofessional Education (IPE) dengan berkolaborasi dengan beberapa puskesmas di Kota Jambi.

Iklan ×

Salah satunya yaitu di Puskesmas Talang Bakung.  Kegiatan ini melibatkan 13 kelompok mahasiswa yang mendampingi 13 pasien tuberkulosis (TB).

Pengarahan oleh Kepala Puskesmas Talang Bakung, dr Repelita Witri kepada para mahasiswa FKIK UNJA peserta kegiatan.

Kegiatan dimulai pada Jumat, 22 Agustus 2025, melalui pengarahan dari Kepala Puskesmas Talang Bakung yaitu dr.Repelita Witri yang menjelaskan profil Puskesmas Talang Bakung.

Baca Juga  Dr apt. Uce Lestari, S.Farm, M.Farm, Dulu Hanya Bisa Menatap dari Jauh, Kini Perempuan Kota Kecil Ini Raih Gelar Doktor dari Kampus Impiannya

Selain itu, beliau juga menekankan pentingnya sinergi lintas profesi kesehatan dalam penanganan TB dan keterampilan teknis terkait pengambilan data serta pendekatan humanis dalam mendampingi pasien.

Para mahasiswa FKIK UNJA ini juga turun langsung ke lapangan untuk melakukan survey rumah pasien. Setiap kelompok mendampingi satu pasien TB, melakukan pendataan medis maupun sosial, serta memberikan edukasi terkait obat dan aktivitas yang dapat membantu penyembuhan pasien.

Kegiatan ini bukan hanya melatih keterampilan klinis mahasiswa FKIK UNJA yang terlibat, tetapi juga menumbuhkan kesadaran bahwa penanganan penyakit tidak dapat dilakukan oleh satu profesi saja.

Kolaborasi lintas profesi menjadi kunci dalam memberikan pelayanan komprehensif dan berkelanjutan kepada pasien.

Baca Juga  Memutuskan Rantai Penularan Tuberkulosis dengan Penatalaksanaan Penyakit TB

“Kolaborasi antarprofesi dalam penanganan TB ini sangat penting, karena pasien tidak hanya membutuhkan pengobatan medis, tetapi juga edukasi, pendampingan, serta dukungan sosial. Kegiatan IPE ini menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa FKIK UNJA untuk belajar bekerja sama lintas profesi sekaligus memberikan dampak nyata bagi pasien,” ungkap Kepala Puskesmas Talang Bakung.

Foto bersama mahasiswa FKIK UNJA, dosen pembimbing dan instruktur lapangan

Melalui program ini, mahasiswa FKIK UNJA belajar langsung bagaimana inovasi sederhana berbasis edukasi dan kolaborasi dapat mendorong peningkatan kualitas hidup pasien.

Lebih jauh lagi, kegiatan ini memperkuat kesiapan mahasiswa untuk menavigasi masa depan profesi kesehatan yang menuntut kemampuan mengintegrasikan kinerja, inovasi, dan kerja sama antarprofesi dalam menghadapi tantangan global kesehatan.

Program IPE ini diapresiasi oleh pihak puskesmas dan masyarakat karena memberi dampak langsung terhadap pasien TB sekaligus mencetak tenaga kesehatan muda yang siap menjawab tantangan masa depan.

Baca Juga  70 Tahun dan Masih Melayani: Apa yang Sebenarnya Diperjuangkan Apoteker Indonesia Hari Ini?

Dengan kegiatan ini, FKIK UNJA tidak hanya berkontribusi dalam pengendalian TB, tetapi juga membekali mahasiswa untuk menjadi agen transformasi dalam dunia kesehatan.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 950x90